Tanjung,  (Antaranews Kalsel) - Untuk pertama kalinya Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, akan mendapatkan program konversi minyak tanah ke gas LPG 3 kilogram menyusul adanya kegiatan sosialisasi dari konsultan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ke sejumlah kelurahan.


Kepala Seksi Pemerintahan, Kelurahan Tanjung, Syahrani di Tanjung, Jumat membenarkan program konversi minyak tanah dan gas sudah disosialisasikan oleh perwakilan dari Kementerian ESDM termasuk membagikan brosur terkait program ini.

"Sosialisasi program konversi LPG sudah dilaksanakan beberapa hari lalu oleh konsultan dari Kementerian ESDM termasuk membagikan brosur untuk disebarkan ke masyarakat terkait pelaksanaan program ini," kata Syahrani.

Di sejumlah RT, formulir untuk program konversi LPG pun sudah diterima masyarakat dan bagi yang berminat harus melengkapi persyaratan berupa foto kopi kartu keluarga dan KTP kepala keluarga.

Seperti diungkapkan Lia warga Kelurahan Mabuun Kecamatan Murung Pudak yang mengaku mendapatkan formulir terkait program konversi mitan ke LPG oleh ketua RT setempat.

"Bagi warga yang berminat diharuskan mengisi formulir dengan melengkapi fotokopi kartu keluarga dan KTP, namun kami belum tahu pasti kapan program ini dilaksanakan," ujar Lia.

Terpisah humas PT Pertamina EP Aset V Lapangan Tanjung, Ruspandi mengatakan terkait program konversi mitan ke gas LPG ditangani oleh unit pemasaran Pertamina di Banjarmasin.

"Keterangan dari unit pemasaran Pertamina di Banjarmasin program konversi LPG di Tabalong memang masih proses karena masih menunggu keputusan dari Kementerian ESDM dan saat ini ada lima kabupaten yang belum mendapatkan program ini," jelas Ruspandi.

Mengutip pernyataan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Kustono Widodo, lima kabupaten yang belum konversi LPG yaitu Tabalong, Hulu Sungai Utara (HSU), Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kota Baru.

Berdasarkan data PT Pertamina yang disampaikan ke Dinas Pertambangan Pemprov Kalsel, kuota LPG 3 kilogram pada 2013 sebanyak 22 ribu metrik ton, dan 2014 meningkat menjadi 43.800 metrik ton.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014