Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menginginkan pemerintah daerah untuk tidak menyerah dalam menghadapi keterbatasan anggaran untuk mengelola sektor kelautan di daerahnya, dan mengoptimalkan kredit usaha rakyat (KUR) serta program permodalan KKP.
Menteri Edhy dalam siaran pers di Jakarta, Kamis, mengemukakan selain program bantuan lewat dana APBN, pemerintah pusat melalui KKP menyiapkan permodalan melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) dan KUR yang bisa dimanfaatkan pemda serta masyarakat.
"Jangan mudah menyerah. Kalau bantuan lewat APBN tidak bisa, masih ada KUR, BLU yang kita bisa manfaatkan. Yang pasti, potensi yang ada harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tegas Edhy.
Menteri Edhy telah menerima sejumlah kepala daerah, seperti Bupati Mappi Kristosimus Yohanes Agawemu yang ditemui, 11 November 2020.
Dalam pertemuan tersebut, KKP diajak turun tangan mengelola potensi perikanan Kabupaten Mappi, Papua. Pemda optimistis ekonomi masyarakat bakal tumbuh bila potensi yang ada dikelola secara maksimal.
Kabupaten Mappi punya potensi perikanan air tawar dengan terdapat sungai, rawa dan telaga yang menjadi tempat tinggal beragam spesies ikan air tawar seperti gabus hingga arwana.
Kawasan lautnya termasuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 718 yang kaya akan ikan-ikan demersal, udang dan cumi.
Selama ini, ujar Kristosimus hasil perikanan sebagian besar hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi keluarga. Padahal bila dikembangkan ke sektor usaha dapat menjadi roda penggerak ekonomi masyarakat Mappi.
Kristosimus meminta KKP turun tangan memberikan bantuan sarana prasana, pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat, sekaligus pasar untuk produk perikanan yang dihasilkan nantinya.
Menurut dia, pemda tidak bisa berjalan sendiri lantaran keterbatasan anggaran. "Potensi ini yang kami harapkan dukungan dari kementerian terhadap prasarana, baik itu fisik gedung sampai dengan peralatan kapal, dermaga, baik juga kebutuhan di darat untuk proses pemasaran," urainya.
Menanggapi permintaan tersebut, Menteri Edhy mengaku akan turun tangan membantu mengelola potensi perikanan Mappi demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Tim tersebut, lanjutnya akan dibentuk untuk melihat langsung sekaligus memetakan potensi perikanan di daerah dengan penduduk hampir 100 ribu jiwa tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Menteri Edhy dalam siaran pers di Jakarta, Kamis, mengemukakan selain program bantuan lewat dana APBN, pemerintah pusat melalui KKP menyiapkan permodalan melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) dan KUR yang bisa dimanfaatkan pemda serta masyarakat.
"Jangan mudah menyerah. Kalau bantuan lewat APBN tidak bisa, masih ada KUR, BLU yang kita bisa manfaatkan. Yang pasti, potensi yang ada harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tegas Edhy.
Menteri Edhy telah menerima sejumlah kepala daerah, seperti Bupati Mappi Kristosimus Yohanes Agawemu yang ditemui, 11 November 2020.
Dalam pertemuan tersebut, KKP diajak turun tangan mengelola potensi perikanan Kabupaten Mappi, Papua. Pemda optimistis ekonomi masyarakat bakal tumbuh bila potensi yang ada dikelola secara maksimal.
Kabupaten Mappi punya potensi perikanan air tawar dengan terdapat sungai, rawa dan telaga yang menjadi tempat tinggal beragam spesies ikan air tawar seperti gabus hingga arwana.
Kawasan lautnya termasuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 718 yang kaya akan ikan-ikan demersal, udang dan cumi.
Selama ini, ujar Kristosimus hasil perikanan sebagian besar hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi keluarga. Padahal bila dikembangkan ke sektor usaha dapat menjadi roda penggerak ekonomi masyarakat Mappi.
Kristosimus meminta KKP turun tangan memberikan bantuan sarana prasana, pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat, sekaligus pasar untuk produk perikanan yang dihasilkan nantinya.
Menurut dia, pemda tidak bisa berjalan sendiri lantaran keterbatasan anggaran. "Potensi ini yang kami harapkan dukungan dari kementerian terhadap prasarana, baik itu fisik gedung sampai dengan peralatan kapal, dermaga, baik juga kebutuhan di darat untuk proses pemasaran," urainya.
Menanggapi permintaan tersebut, Menteri Edhy mengaku akan turun tangan membantu mengelola potensi perikanan Mappi demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Tim tersebut, lanjutnya akan dibentuk untuk melihat langsung sekaligus memetakan potensi perikanan di daerah dengan penduduk hampir 100 ribu jiwa tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020