Oleh Herlina Lasmianti

Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Tabalong, Kalimantan Selatan, sejak Januari hingga awal Oktober 2014 mencapai 36 orang, terbanyak berada di Kecamatan Murung Pudak.


Menurut pengelola program demam berdarah dengue (DBD), Dinas Kesehatan Tabalong, Wasul Falah di Tanjung, Selasa, kasus penderita penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini paling banyak terjadi pada Januari dengan 11 penderita.

"Dari data di seluruh Puskesmas, kasus DBD tahun ini banyak terjadi pada Januari dan Pebruari masing-masing dengan jumlah penderita 11 dan 10 orang di Kecamtan Tanjung dan Murung Pudak," jelas Wasul.

Penderita DBD yang berhasil terdata oleh masing-masing Puskesmas sendiri tersebar di 10 kecamatan yakni Banua Lawas, Kelua, Muara Harus, Tanta, Tanjung, Murung Pudak, Haruai, Upau, Muara Uya dan Jaro.

Di Kecamatan Banua Lawas kasus DBD tercatat ada 7 orang, Kelua 2 orang, Muara Harus 1 orang, Tanta 5 orang, Tanjung 6 orang, Murung Pudak 3 orang, Haruai 1 orang, Upau 1 orang dan Jaro 2 orang.

Sedangkan dua kecamatan yakni Pugaan dan Bintang Ara belum ditemukan kasus penderita DBD.

Meski jumlah penderita DBD lebih kecil dibanding tahun lalu yang mencapai 49 orang, menurut Wasul, masyarakat diimbau tetap harus mewaspadai serangan demam berdarah khususnya di wilayah perkotaan.

Bahkan 2012 Tabalong berstatus kondisi luar biasa menyusul meninggalnya empat orang penderita DBD.

Sebagai upaya mengurangi kasus DBD, Dinkes Tabalong pun terus memberikan sosialisasi ke masyarakat untuk bisa menerapkan pola hidup bersih termasuk memberantas tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk pembawa demam berdarah.

  "Di wilayah pemukiman dengan tingkat kepadatang penduduk cukup tinggi sangat rentan terserang DBD karena itu masyarakat harus punya kesadaran menerapkan pola hidup bersih serta memberantas sarang nyamuk pembawa demam berdarah," jelas Wasul.   

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014