Ditegaskan politisi PPP ini di gedung dewan kota, Rabu, pihaknya sangat prihatin dan sedih mendengar adanya korban jiwa akibat virus nyamuk aedes aegypti terjadi lagi.
"Kita harap ini korban jiwa terakhir, hingga kita minta semuanya melakukan kewaspadaan intensif terhadap penyebaran penyakit yang mematikan ini," tuturnya.
Dia menyatakan, pemerintah kota dalam hal ini dinas kesehatan kota harus meningkatkan sosialisasi kembali kemasyarakat akan bahaya dan penanganan kasus DBD ini, agar semuanya memiliki kewaspadaan tinggi.
Karena, tutur Johansyah, nyamuk DBD menyerang bukan pada malam hari, tapi saat pagi dan sore hari, hingga ini harus terus diingatkan.
"Harus selalu intensif diingatkan kemasyarakat, jangan kendur sedikitpun, agar tidak ada yang kelupaan, termasuk juga bagaimana melakukan penanganannya saat ada yang terindikasi penyakit DBD ini," tuturnya.
Sebagai wakil rakyat, ungkap Johansyah, pihaknya berencana memanggil dinas kesehatan kota untuk meminta kejelasan hingga terjadinya korban jiwa akibat DBD.
"Termasuk kita ingin tahu juga selama ini gerakan sosialisasi kemasyarakat seperti apa, kalau memang kekurangan petugas di lapangan, ayo kita bicarakan bersama bagaimana kedepannya," papar Johansyah.
Namun demikian, dia berharap, masyarakat agar selalu juga melakukan kewaspadaan terhadap penyakit ini, yakni, selalu membersihkan lingkungannya, agar perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti bisa dicegah.
"Ini penyakit yang kapan saja bisa terjadi tanpa memandang tua dan muda, jadi kewaspadaan secara pribadi itu yang penting dilakukan," pesannya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Anis Suroyo mengakui, bahwa tahun ini ada korban jiwa akibat DBD ini, yakni, satu anak di wilayah Banjarmasin Barat.
"Itu terjadinya pada bulan Januari lalu, yang positif DBD pada bulan itu sebanyak empat orang, satu meninggal dunia," paparnya.
Sementara itu, pada bulan Februari ini masih negatif atau tidak ada yang terindikasi DBD, hanya saja kasus demam dengue (DD) atau demam tinggi mencapai 90 kasus dari Januari hingga Februari ini.
"Kewaspadaan terhadap penyakit DBD ini tetap kita lakukan, meskipun pada bulan ini negatif kasusnya, tapi masyarakat terus kita himbau agar selalu berprilaku hidup bersih," tuturnya.