Komandan Resimen Militer (Danrem) 101/Antasari Brigjend TNI Firmansyah mengatakan, literasi memiliki peran penting dalam melawan penyebaran dan penularan Coronavirus Disease 2019 yang menjadi pandemi dunia.
"Melalui literasi, masyarakat dapat mengetahui tentang virus Corona dan mengambil langkah pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak tertular," ujarnya saat menjadi narasumber talkshow virtual Dispersip Kalsel.
Sebelumnya, Danrem menjadi salah satu narasumber talkshow virtual Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 dengan tema "Pemuda dan Literasi", Senin (26/10).
Menurut Danrem, penanganan virus Corona tidak hanya terkait sistem kesehatan, tapi juga tingkat literasi
masyarakat dan masyarakat yang berliterasi cenderung lebih siap dalam menghadapi dampak buruk pandemi.
Ditekankan, literasi yang rendah berpotensi meningkatkan perilaku berisiko dan memperburuk kesehatan dan disisi lain literasi kesehatan juga cukup berpengaruh terhadap biaya kesehatan yang dikeluarkan.
"Masyarakat dengan tingkat literasi
rendah akan lebih berat menghadapi virus Corona dan literasi diperlukan untuk mengatasi masalah kehidupan, meningkatkan kualitas hidup, dan memperbaiki kesejahteraan," ucapnya.
Dijelaskan, literasi kesehatan sangat diperlukan di masa pandemi apalagi biasanya terjadi infodemik, istilah untuk menggambarkan kesemrawutan lalulintas informasi yang membuat masyarakat dilanda kepanikan.
Diakhir pemaparan, Danrem memberi beberapa saran yakni tidak panik dan menggunakan nalar kritis dalam melihat, mendengar dan membaca informasi tentang COVID-19 yang menjadi pandemi di seluruh dunia.
"Mencari tahu secara mendalam cara mencegah, menghindari maupun mengobati jika terinfeksi. Bantu kerja satgas COVID-19 dengan sikap ramah, peduli dan empati pada dokter, tenaga medis, TNI-Polri, termasuk pasien dan jenazah COVID-19," pesannya.
Kadispersip Kalsel Nurliani Dardie mengatakan, talkshow diharapkan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan pemuda mengelola informasi melalui literasi karena pemuda adalah generasi penerus.
"Jika generasi penerus tidak memiliki kemampuan dan penguasaan literasi di era sekarang, tentu akan dilindas zaman. Salah satu modalnnya adalah literasi," ucap Bunda Nunung sapaan akrab Nurliani.
Sementara itu, kegiatan yang diikuti ratusan peserta juga menghadirkan Wakil Ketua DPRD Kalsel Syaripuddin (Bang Dhin) dan Rektor sekaligus guru besar sosiologi agama UIN Antasari Prof Dr H Mujiburrahman MA.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Melalui literasi, masyarakat dapat mengetahui tentang virus Corona dan mengambil langkah pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak tertular," ujarnya saat menjadi narasumber talkshow virtual Dispersip Kalsel.
Sebelumnya, Danrem menjadi salah satu narasumber talkshow virtual Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 dengan tema "Pemuda dan Literasi", Senin (26/10).
Menurut Danrem, penanganan virus Corona tidak hanya terkait sistem kesehatan, tapi juga tingkat literasi
masyarakat dan masyarakat yang berliterasi cenderung lebih siap dalam menghadapi dampak buruk pandemi.
Ditekankan, literasi yang rendah berpotensi meningkatkan perilaku berisiko dan memperburuk kesehatan dan disisi lain literasi kesehatan juga cukup berpengaruh terhadap biaya kesehatan yang dikeluarkan.
"Masyarakat dengan tingkat literasi
rendah akan lebih berat menghadapi virus Corona dan literasi diperlukan untuk mengatasi masalah kehidupan, meningkatkan kualitas hidup, dan memperbaiki kesejahteraan," ucapnya.
Dijelaskan, literasi kesehatan sangat diperlukan di masa pandemi apalagi biasanya terjadi infodemik, istilah untuk menggambarkan kesemrawutan lalulintas informasi yang membuat masyarakat dilanda kepanikan.
Diakhir pemaparan, Danrem memberi beberapa saran yakni tidak panik dan menggunakan nalar kritis dalam melihat, mendengar dan membaca informasi tentang COVID-19 yang menjadi pandemi di seluruh dunia.
"Mencari tahu secara mendalam cara mencegah, menghindari maupun mengobati jika terinfeksi. Bantu kerja satgas COVID-19 dengan sikap ramah, peduli dan empati pada dokter, tenaga medis, TNI-Polri, termasuk pasien dan jenazah COVID-19," pesannya.
Kadispersip Kalsel Nurliani Dardie mengatakan, talkshow diharapkan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan pemuda mengelola informasi melalui literasi karena pemuda adalah generasi penerus.
"Jika generasi penerus tidak memiliki kemampuan dan penguasaan literasi di era sekarang, tentu akan dilindas zaman. Salah satu modalnnya adalah literasi," ucap Bunda Nunung sapaan akrab Nurliani.
Sementara itu, kegiatan yang diikuti ratusan peserta juga menghadirkan Wakil Ketua DPRD Kalsel Syaripuddin (Bang Dhin) dan Rektor sekaligus guru besar sosiologi agama UIN Antasari Prof Dr H Mujiburrahman MA.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020