Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H. Achmad Fikry didampingi Ketua Bappelitbangda Kab.HSS M. Arliyan Syahrial mendapat kunjungan dari Antara TV dari Kantor Berita Antara Pusat, bertempat di ruang kerja bupati.

Ia mengatakan, dua unggulan inovasi daerah yang telah masuk nominasi nasional, Program Rumah Sejahtera (PRS) dan kemitraan Dukun Kampung dan Bidan Cegah Stunting yang merujuk ke Fasilitas Kesehatan (Si Midun Chat ke Faskes).

"Yang mana PRS masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 200, dan Si Midun Chat ke Faskes yang masuk dalam Top 15 Inovasi Pelayanan Publik," katanya, Senin (5/10) pagi.

Dijelaskan dia, inovasi PRS karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS ingin mengentaskan kemiskinan Kabupaten HSS,  berdasarkan identifikasi terhadap keluarga miskin sekitar 15.233 jiwa menempati 5.052 rumah tidak layak huni, yang tidak memenuhi syarat kesehatan, keamanan, dan sosial.

Baca juga: Pemkab HSS terima kunjungan dari Tim Kemenkes RI

Keluarga miskin tersebut juga tidak cukup pangan untuk dikonsumsi sehari-hari, serta tidak memiliki jaminan kesehatan dan kecukupan pendapatan untuk menunjang kehidupan.

Untuk mengatasi hal tersebut, sejak 2014 Dinas Sosial Kabupaten HSS menghadirkan inovasi PRS, inovasi ini berdampak positif terhadap keluarga miskin di Kabupaten HSS.

"Data tahun 2014 sampai 2018, sudah terbangun rumah layak huni sebanyak 3.457 unit dengan dana Rp49,28 miliar, belum termasuk melalui pola komunal dalam komunitas dari Kemensos dan Kementerian PUPR melalui Dinas PPKPLH dan Dinas PUPR sebanyak 3.500 unit," katanya.

Sedangkan, inovasi Si Midun Chating ke Faskes merupakan kerja sama antara Dukun Kampung (DK) dan bidan untuk mengedukasi masyarakat, terutama dalam hal persalinan dan risiko stunting ke fasilitas kesehatan.

Baca juga: Bupati HSS : PRS telah bedah 4.583 unit rumah sejak tahun 2014

Menurut dia, inovasi Si Midun Chating ke Faskes ini telah menurunkan angka kematian ibu yang pada 2012 mencapai 12 orang, menjadi 3 orang di tahun 2019. Tidak hanya itu, angka stunting yang semula berjumlah 1.400 balita pada tahun 2018, telah menurun menjadi 807 balita di tahun 2019.

Adapun salah satu kru Antara TV mengatakan bahwa inovasi yang telah dilaksanakan Pemkab HSS telah memberikan dampak yang sangat signifikan, terhadap kesejahteraan masyarakat di wilayah setempat.

“Jadi HSS dikenal dengan inovasinya yang banyak dan agresif, tidak muluk-muluk tapi ada di depan mata dengan eksekusi yang tepat, dampaknya signifikan apalagi inovasi utamanya di bidang kesehatan dan lansia. Itu yang mungkin jarang-jarang tersentuh dan terintegrasi dengan program-program lainnya,” katanya.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020