Amuntai,  (Antaranews Kalsel) - Kelompok ahli tata rias pengantin yang tergabung dalam Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI), di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, turut berperan melestarikan busana adat yang kini mulai terkikis oleh mode modernisasi.


Ketua Dewan Pengurus Daerah Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (DPD HARPI) Kalimantan Selatan, Hj Darma Tarsiyah, di Amuntai, Rabu mengatakan, HARPI harus berperan melestarikan tradisi dan budaya banjar, khususnya melestarikan rias dan busana pengantin Banjar serta tradisi yang menyertainya.

"Kita yang berprofesi ahli rias pengantin berperan besar ikut melestarikan penggunaan baju pengantin banjar agar tidak terpinggirkan," ujar dia, dalam siaran pers.

Caranya, lanjut Darma, dengan meningkatkan kemampuan tata rias pengantin Banjar, agar lebih disukai masyarakat.

Darma mengakui adanya pengaruh perkembangan fashion dan mode khususnya terkait busana pengantin turut berpengaruh bahkan mengancam kelangsungan penggunaan baju adat pengantin Banjar.

"Kalau bukan kita yang ahli rias pengantin, siapa lagi yang berperan besar di masyarakat dalam mempertahankan adat busana pengantin Banjar" katanya.

Dikatakan, menjelang ulang tahun HARPI ke-32 Oktober, rencananya akan digelar lomba rias pengantin busana daerah hingga ke tingkat nasional, sebagai upaya meningkatkan kemampuan dalam tata rias pengantin busana adat daerah masing-masing.

Ketua DPD HARPI Kalsel ini berharap seluruh pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HARPI Melati se-Kalsel ikut berpartisipasi untuk menampilkan ahli rias penganten Banjar terbaik sehingga bisa diikutsertakan ke tingkat nasional.

Penasehat DPC HARPI Melati Kabupaten Hulu Sungai Utara Hj Anisah Rasyidah Wahid, tidak memungkiri kemajuan fashion dan mode busana di era globalisasi turut berpengaruh terhadap gengsi masyarakat mengenakan busana pengantin tertentu.

Anisah menuturkan, HARPI selaku organisasi sosial yang tidak lepas dari peran budayanya melalui seni tata rias pengantin, turut membantu peningkatan Sumber Daya Manusia dan melestarikan budaya dan tradisi daerah melalui keahlian tata rias dan busana Pengantin Banjar.

"Melalui lomba rias pengantin banjar ini diharapkan meningkatkan kemampuan ahli rias pengantin banjar dalam mempertahankan gengsi mengenakan baju pengantin banjar," kata Anisah.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014