Suasana asri menjadi sajian pertama yang akan dirasakan, hamparan sawah hijau, embung dengan titian kayu dan tempat beristirahat khas pedesaan membawa nuansa damai nan menentramkan.

Itu adalah gambaran ketika kita menginjakkan kaki ke kampung Jawa Desa Jaro yang terletak lebih kurang 60 kilometer dari pusat kota Tanjung kabupaten Tabalong.

Kampung tersebut tidak serta merta tiba - tiba ada dengan begitu indahnya, sekitar tahun 80-an ketika warga trans baru mendiami lokasi tersebut, belum ada sesuatu yang bisa dinikmati.

Sebagian besar perubahan tersebut merupakan upaya dari masyarakatnya untuk melakukan perubahan di desanya untuk menjadikan sebagai Kampung Asri.

 Melihat upaya dan semangat yang dilakukan masyarakat, pemerintah daerah beserta pihak swasta turut ambil bagian dalam mengembangkan kampung tersebut.

Yana Mulyana selaku Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Tabalong yang mendampingi Desa Jaro mengatakan yang sudah dicapai di kampong Jawa mendapat dukungan semua pihak baik pemerintah daerah maupun PT Adaro Indonesia.

Selain hamparan sawah yang luas, potensi lokal lainnya adalah peternakan sapi.

Untuk itu dilakukan pembinaan terkait peternakan sapi hingga pembinaan pengelolaan limbah ternak, baik limbah padat maupun limbah cair untuk dijadikan pupuk kompos dan pupuk cair.
 
Foto Antaranews.Kalsel/ist (Istimewa)
Tak hanya itu, jerami yang selama ini hanya dibakar kini dimanfaatkan sebagai pakan sapi, dan pemanfaatan serbuk gergaji untuk pembuatan baglog jamur tiram yang juga pada saat ini sedang dikembangkan.

Dengan pengelolaan desa yang makin baik serta pengelolaan limbah agar tidak mencemari lingkungan, akhirnya pada 2020 , kampung Jawa Desa Jaro terpilih mengikuti kegiatan proklim tingkat nasional.

 Sebelumnya telah dilakukan verifikasi data lapangan dan mendapat proklim tingkat madya.

 Kini Kampong Jawa tersebut mulai dilirik sebagai salah satu destinasi wisata, namun karena ada beberapa bangunan penunjang seperti embung yang belum selesai dikerjakan serta adanya pandemi COVID -19, maka pihak desa belum berani membuka untuk umum.

Semoga keindahan kampung nan Asri tersebut dapat dinikmati oleh lebih banyak masyarakat lagi sehingga mampu memberikan manfaat dan inspirasi, namun tentunya di tengah pandemi ini harus tetap menerapkan protokol Kesehatan.

Pewarta: .

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020