Sekretaris DPRD (Sekwan) Kalimantan Selatan (Kalsel) H Antung Mas Rozaniasyah mendeteksi dini karyawannya terhadap kemungkinan terpapar wabah virus Corona atau COVID-19.
"Karena itu kami akan melakukan tes SWAB (usap)/Polymerase Chain Reaction (PCR) COVID-19 kepada semua karyawan/karyawati (termasuk tenaga honorer)," ujar Sekwan Kalsel tersebut di Banjarmasin, Rabu.
Ia menerangkan, tes usap/PCR sebagai deteksi dini guna mencegah penularan virus Corona yang dapat membawa kematian itu supaya jangan terjadi di "Rumah Banjar" (Gedung DPRD Kalsel).
"Bagi yang hasil tes usap/PCR reaktif, terlebih positif, kami istirahatkan agar tidak masuk kerja ke Dewan/kantor, sembari berusaha memulihkan kembali kesehatan seperti sedia kala," ujarnya.
Begitu pula bagi karyawan Setwan Kalsel yang tidak.berkesempatan tes usap/PCR agar melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing atau tak turun kerja ke Dewan, lanjutnya seraya menambahkan, jumlah karyawannya lebih 145 orang (termasuk honorer).
"Kita berharap semua karyawan Setwan Kalsel, tidak terkecuali tenaga honorer turun ke Dewan pada pelaksanaan tes usap/PCR , 10 Agustus 2020," demikian HAM Rozaniasyah.
Dalam upaya mengantisipasi kemungkinan penularan wabah virus Corona di "Ramah Banjar" tersebut, Sekwan Kalsel juga mengambil kebijakan dengan sistem penerapan tanggal ganjil - genap bagi karyawannya secara bergiliran bekerja dari rumah atau Work From House (WFH).
Namun dari semua itu, Bagian Keuangan Setwan Kalsel yang tidak bisa menerapkan WFH sejak 3 Agustus lalu, karena untuk kelancaran keuangan pimpinan dan anggota DPRD Kalsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Karena itu kami akan melakukan tes SWAB (usap)/Polymerase Chain Reaction (PCR) COVID-19 kepada semua karyawan/karyawati (termasuk tenaga honorer)," ujar Sekwan Kalsel tersebut di Banjarmasin, Rabu.
Ia menerangkan, tes usap/PCR sebagai deteksi dini guna mencegah penularan virus Corona yang dapat membawa kematian itu supaya jangan terjadi di "Rumah Banjar" (Gedung DPRD Kalsel).
"Bagi yang hasil tes usap/PCR reaktif, terlebih positif, kami istirahatkan agar tidak masuk kerja ke Dewan/kantor, sembari berusaha memulihkan kembali kesehatan seperti sedia kala," ujarnya.
Begitu pula bagi karyawan Setwan Kalsel yang tidak.berkesempatan tes usap/PCR agar melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing atau tak turun kerja ke Dewan, lanjutnya seraya menambahkan, jumlah karyawannya lebih 145 orang (termasuk honorer).
"Kita berharap semua karyawan Setwan Kalsel, tidak terkecuali tenaga honorer turun ke Dewan pada pelaksanaan tes usap/PCR , 10 Agustus 2020," demikian HAM Rozaniasyah.
Dalam upaya mengantisipasi kemungkinan penularan wabah virus Corona di "Ramah Banjar" tersebut, Sekwan Kalsel juga mengambil kebijakan dengan sistem penerapan tanggal ganjil - genap bagi karyawannya secara bergiliran bekerja dari rumah atau Work From House (WFH).
Namun dari semua itu, Bagian Keuangan Setwan Kalsel yang tidak bisa menerapkan WFH sejak 3 Agustus lalu, karena untuk kelancaran keuangan pimpinan dan anggota DPRD Kalsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020