PKK kabupaten Hulu Sungai Selatan mengenalkan budi daya ikan di dalam ember untuk meningkatkan pendapatan warga dan memenuhi kebutuhan ikan keluarga.
Program tersebut dilaskanakan, setelah sebelumnya, Tim Penggerak(TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) melaksanakan pelatihan budi daya ikan dalam ember.
Ketua TP PKK HSS Hj Isnaniah Achmad Firky, di Kandangan, Senin (27/7), mengatakan untuk lebih mengenalkan pengembangan budi daya ikan ini tersebut ke masyarakat, khususnya masyarakat desa maka TP PKK Kecamatan se HSS secara serentak melaksanakan melaksanakan pelatihan serupa.
"Setiap masing-masing kecamatan dalam melaksanakan pelatihan, bahkan ada yang bekerja sama dengan Dinas Perikanan Kabupaten HSS," katanya, dalam keterangan.
Dijelaskan dia, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk tindak lanjut untuk menyampaikan ke TP PKK desanya masing-masing, juga di dasawisma tentang tata cara membudidayakan ikan dalam ember.
Baca juga: Tingkatkan ketahanan pangan, PKK HSS laksanakan pelatihan budidaya ikan
Selain itu, tujuan dilaksanakan pelatihan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan ketahanan pangan keluarga, dalam upaya pencegahan COVID-19 di Kabupaten HSS.
Budidaya Ikan dalam ember inilah salah satu solusi pangan masa depan yang bisa dikembangkan di lahan yang sempit, dan juga bisa memanfaatkan pekarangan rumah, dengan ini dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat terutama kebutuhan protein hewani dan sayur mayur.
Tanaman yang dapat diaplikasikan seperti kangkung, bayam, dan tomat, sedangkan untuk ikan yang dibudidayakan yakni ikan lele, nila, betok atau papuyu, baung dan gurami.
"Kegiatan pelatihan ini di ikuti oleh ketua TP PKK desa se Kabupaten HSS dan kelurahan yang dilaksanakan di masing-masing kecamatan, dan para peserta pelatihan dapat langsung dengan mudah mempraktekkannya.
Baca juga: Isnaniah Achmad Fikry : Program PKK disesuaikan dengan protokol kesehatan
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada camat dan ketua TP PKK Kecamatan se kabupaten telah melaksanakan pelatihan budidaya ikan dalam ember, dan diharapkan dapat dikembangkan di tingkat desa dan kelurahan hingga RT/RW, kalau bisa tiap rumah punya dua tempat wadah budidaya.
Dan dengan budidaya seperti ini tentunya akan membuat keluarga jadi lebih produktif, dan ke depannya dapat mengurangi pengeluaran belanja warga karena kebutuhan sayur dan ikan bisa terpenuhi.
Saat ini banyak yang Work from Home (WFH), kesibukan di rumah dapat dibarengi dengan kegiatan budidaya ini, menjadi kegiatan positif bagi ibu, suami isteri, dan anak. Dengan budidaya ini tanaman seperti kangkung bahkan sudah bisa dipanen saat usia 14 hari dan ikan dapat dipanen setelah 2,5 bulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020