Mahasiswa Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Desa Pandulangan, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), mengadakan pelatihan pembuatan minuman berupa jamu memanfaatkan tanaman obat tradisional, yaitu Empon-empon.

Anggota Kelompok PPM UMM Devy Aprilia, di Pandulangan, Minggu (12/7), mengatakan pelatihan ini untuk warga agar memiliki daya tubuh cegah Corona dengan konsumsi jamu yang sehat dan memanfaatkan tanaman di sekitar, dilakukan bersama ibu-ibu PKK Desa Pandulangan, bertempat di Kantor Kepala Desa setempat beberapa waktu lalu.

"Pelatihan pembuatan jamu empon-empon  ini merupakan program kerja dari mahasiswa PMM di Desa Pandulangan, yakni berbentuk pembuatan minuman atau Jamu Empon sekaligus mendukung program pemerintah dalam penanggulangan pandemi COVID-19," katanya. 

Dijelaskan dia, dalam kegiatan ini juga dihadiri Bidan Desa Pandulangan Aida mastianingsih selaku tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan untuk ibu dan anak, dan tidak hanya mengikuti kegiatan namun juga ikut serta membantu memberikan informasi tambahan untuk ibu-ibu PKK.
 

Pelatihan pembuatan jamu empon-empon dari Mahasiswa PMM UMM
di Desa Pandulangan, Kecamatan Padang Batung (Antarakalsel/Fathur/Ist)

Baca juga: Insentif tim medis COVID-19 dari pusat, Pemkab HSS harapkan bisa segera dibayarkan

Mahasiswa PMM yang terdiri dari dirinya, Eddy Wibowo, M. Iqbal Ashshiddiqie, Najla Syafiqa, dan Maulida Mahfudzah, melakukan praktik langsung membuat jamu di depan ibu-ibu PKK dan diikuti secara serius dan antusias oleh para peserta pelatihan.

Hal ini ditunjukkan dengan banyak ibu-ibu PKK yang aktif bertanya pada saat pelatihan berlangsung, pihaknya menjelaskan tahap demi tahap cara membuat jamu dan mempratikkannya. Setelah praktik membuat jamu selesai mahasiswa PMM membagikan jamu empon-empon yang dikemas dalam botol kepada ibu-ibu PKK.

"Di tengah penyebaran virus COVID-19, semakin membuat semua orang waspada, dan yang paling diburu masyarakat tidak hanya masker, hand sanitizer tetapi juga jamu untuk menjaga daya tubuh," katanya.

Menurut dia, masyarakat perlu mengonsumsi sesuatu yang sehat dan juga hangat untuk tetap menjaga daya tahan tubuh, dan ini juga terinspirasi dari seorang profesor asal Universitas Airlangga ( Unair) di Surabaya, Chairul Anwar Nidom yang mengklaim telah menemukan ramuan jahe yang dapat mencegah penularan COVID-19 dalam tubuh.
 

Jamu empon-empon hasil pelatihan dari Mahasiswa PMM UMM
di Desa Pandulangan, Kecamatan Padang Batung (Antarakalsel/Fathur/Ist)


Baca juga: Dorong pelaku usaha terapkan protokol kesehatan, Pemkab HSS berikan penghargaan

Formulasinya dari bahan empon-empon, dan dari jaman dahulu, jamu empon-empon sudah dijadikan sebagai obat alternatif untuk atasi masalah kesehatan. Empon-empon sendiri terdiri dari berbagai bahan yakni kunyit, asam, jahe, kencur, temulawak, sereh, dan sebagainya.

Dosen Pembimbing Lapangan Mohammad Jufri,  menyambut baik pelatihan yang dilaksanakan para mahasiswa tersebut, dan warga Desa Pandulangan diharapkan dapat memanfaatkan hasil dari pelatihan pembuatan jamu empon-empon yang diikuti.

"Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan warga Desa Pandulangan dengan memanfaatkan tanaman tradisional yang kaya akan manfaat, dan tanaman tersebut ada di sekitar lingkungan Desa Pandulangan," katanya.

Pelatihan pembuatan jamu empon-empon dari Mahasiswa PMM UMM di
Desa Pandulangan, Kecamatan Padang Batung (Antarakalsel/Fathur/Ist)

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020