Puluhan pedagang lapak di Pasar Bauntung Tanjung kecewa karena program kredit Gerbang Emas 'dihentikan' dengan alasan belum terealisasinya dana penyertaan modal dari pemerintah daerah.
Padahal mereka sangat mengharapkan dukungan modal dengan bunga nol persen di tengah wabah Virus Corona ini.
"Kami sudah melakukan permohonan cukup lama cuma kredit belum bisa direalisasikan," ungkap satu pedagang.
Ada sekitar 50 pedagang lapak yang sudah melakukan permohonan pinjaman kredit Gerbang Emas ke PT Bank Perkreditan Rakyat Tabalong Bersinar selaku pihak penyalur kredit.
Hal ini dibenarkan Komisaris Utama PT BPR Tabalong Bersinar Ahmad Zubair termasuk soal terkendalanya pencairan kredit Gerbang Emas karena dana penyertaan modal daerah yang belum disetorkan.
"Hingga saat ini ada 50 pemohon kredit yang harus antre dan didominasi pedagang lapak," jelas Zubair.
Pihak BPR pun masih menunggu proses tambahan penyertaan modal daerah termasuk penyelesaian Peraturan Bupati Tabalong terkait hal tersebut.
Zubair menambahkan sudah menyampaikan permasalahan ini saat peresmian PT BPR Tabalong Bersinar pada 1 Juli 2020 termasuk jumlah pemohon yang antre untuk dapatkan kredit bunga nol persen ini.
Sebelumnya BPR sudah merealisasikan kredit Gerbang Emas 2019 sebesar Rp9,7 miliar dari total dana penyertaan modal Rp10 miliar.
Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Tabalong Sumiati mengatakan sisa dana kredit Gerbang Emas 2019 sebesar Rp300 juta seharusnya bisa digunakan untuk beberapa bulan ke depan sambil menunggu realisasi dana penyertaan modal 2020.
"Mudahan dalam waktu dekat dana penyertaan modal sudah bisa direalisasikan agar bisa dimanfaatkan para pedagang atau UMKM," jelas Sumiati.
Wakil rakyat dari Partai Keadilan Sosial ini pun berharap penggunaan kredit Gerbang Emas bisa tepat sasaran sehingga penerima benar - benar merasakan manfaatnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Padahal mereka sangat mengharapkan dukungan modal dengan bunga nol persen di tengah wabah Virus Corona ini.
"Kami sudah melakukan permohonan cukup lama cuma kredit belum bisa direalisasikan," ungkap satu pedagang.
Ada sekitar 50 pedagang lapak yang sudah melakukan permohonan pinjaman kredit Gerbang Emas ke PT Bank Perkreditan Rakyat Tabalong Bersinar selaku pihak penyalur kredit.
Hal ini dibenarkan Komisaris Utama PT BPR Tabalong Bersinar Ahmad Zubair termasuk soal terkendalanya pencairan kredit Gerbang Emas karena dana penyertaan modal daerah yang belum disetorkan.
"Hingga saat ini ada 50 pemohon kredit yang harus antre dan didominasi pedagang lapak," jelas Zubair.
Pihak BPR pun masih menunggu proses tambahan penyertaan modal daerah termasuk penyelesaian Peraturan Bupati Tabalong terkait hal tersebut.
Zubair menambahkan sudah menyampaikan permasalahan ini saat peresmian PT BPR Tabalong Bersinar pada 1 Juli 2020 termasuk jumlah pemohon yang antre untuk dapatkan kredit bunga nol persen ini.
Sebelumnya BPR sudah merealisasikan kredit Gerbang Emas 2019 sebesar Rp9,7 miliar dari total dana penyertaan modal Rp10 miliar.
Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Tabalong Sumiati mengatakan sisa dana kredit Gerbang Emas 2019 sebesar Rp300 juta seharusnya bisa digunakan untuk beberapa bulan ke depan sambil menunggu realisasi dana penyertaan modal 2020.
"Mudahan dalam waktu dekat dana penyertaan modal sudah bisa direalisasikan agar bisa dimanfaatkan para pedagang atau UMKM," jelas Sumiati.
Wakil rakyat dari Partai Keadilan Sosial ini pun berharap penggunaan kredit Gerbang Emas bisa tepat sasaran sehingga penerima benar - benar merasakan manfaatnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020