Kementerian Koperasi dan UKM mengembangkan program Kakak Asuh UMKM (KAU) untuk mempercepat upaya transformasi digital para pelaku UMKM, terutama melalui "online marketplace".
“Tantangan UMKM saat ini adalah memaksimalkan pemasaran digital melalui platform online, untuk menjangkau pasar yang lebih luas secara lebih efektif dan efisien. Namun, baru sekitar 13 persen UMKM yang sudah masuk ke online marketplace,” ujar Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim, di Jakarta, Senin.
Baca juga: Kemenkop mengajak pelaku UMKM terdampak COVID segera bangkit kembali
Pihaknya mengembangkan program KAU melibatkan Smesco Indonesia dan Lazada Indonesia.
Program ini diselenggarakan melalui penandatanganan komitmen bersama pelatihan digital marketing melalui Program KAU antara Kemenkop dan Direktur Utama LLP KUKM (SMESCO Indonesia) Leonard Theosabrata, serta Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Monika Rudijono di Jakarta, Senin (15/6).
Melalui KAU, pihaknya berharap bisa mencetak para ahli marketing digital yang akan bertindak sebagai kakak asuh, yang akan mendampingi para pelaku UMKM dalam memanfaatkan marketplace secara lebih efisien.
“Calon kakak asuh yang ingin bergabung bisa melakukan pendaftaran melalui platform online EDUKUKM.ID,” katanya.
Peserta terpilih akan mendapatkan pelatihan online sebagai kakak asuh, serta mendapatkan sertifikat online. Kakak asuh kemudian akan melanjutkan dengan mencari UMKM untuk dibantu melakukan penjualan di Lazada.co.id.
Arif menambahkan, upaya mendorong semakin banyak UMKM masuk ke pasar online tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah, namun juga perlu melibatkan semua pihak terkait dalam hal ini Lazada Indonesia sebagai penyedia marketplace, dan komunitas Bolu.ID yang menjadi ruang berbagi pengalaman di antara UMKM. Ia juga menekankan bahwa kerja sama ini bersifat mutual partnership, tanpa menggunakan APBN.
Baca juga: Kemenkop menerapkan program lanjutan mitigasi dampak COVID-19 bagi UMKM
Sementara itu Direktur Utama SMESCO Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, sebagai lembaga yang terus berupaya membina, memberdayakan, dan meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM di Indonesia, SMESCO Indonesia berinisiatif membentuk gerakan KAU.
“Ini dalam upaya membantu para pelaku UMKM Indonesia agar dapat bersaing dan mengembangkan bisnisnya secara optimal melalui platform digital,” katanya.
Leo menambahkan, kerja sama perdana dengan Lazada Indonesia sebagai pelaku bisnis e-commerce diharapkan bisa berjalan dengan baik dan menambah pengetahuan dan pengalaman di kemudian hari. Ia juga berharap agar program ini nantinya didukung oleh stakeholder ataupun e-commerce lainnya.
Program KAU sejalan dengan program Gerakan Nasional (Gernas) #banggabuatanIndonesia yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo 14 Mei 2020, juga sebagai bagian dari program Bangkitkan Bisnismu yang digagas Lazada Indonesia sejak awal masa pandemi, dalam upaya menjaga keberlangsungan bisnis pelaku bisnis, terutama UKM.
“Kami sangat optimis #BangkitkanBisnismu bisa berkontribusi terhadap Gernas #banggabuatanIndonesia, sekaligus mendukung perekonomian negara dan pelaku UKM. Salah satu inisiatif dalam program #BangkitkanBisnismu ini adalah KAU, yang merupakan kemitraan Lazada dengan SMESCO Indonesia. Program KAU ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong pelaku UMKM mengembangkan bisnis mereka di ranah digital melalui e-commerce,” ujar Monika Rudijono, Chief Marketing Officer, Lazada Indonesia.
Saat ini ribuan penjual dan jutaan barang produksi UKM lokal sudah aktif di kanal Bangga Buatan Indonesia di platform Lazada. Dalam satu minggu pertama diperkenalkannya kanal khusus #banggabuatanIndonesia di platform Lazada, lebih dari 750.000 pengunjung datang dan berbelanja produk lokal di kanal tersebut.
Program KAU tidak hanya menjadi ajang perkenalan dan pemberdayaan UMKM, namun juga memberikan kesempatan kepada sellers Lazada yang telah berhasil agar dapat membimbing UMKM konvensional agar mereka juga dapat meraih sukses di pasar digital.
Setiap kakak asuh diharapkan bisa membantu 2–3 UMKM untuk mulai mengembangkan bisnis mereka di e-commerce. Sellers Lazada juga berkesempatan menjadi Kakak Asuh, dan mereka akan diseleksi berdasarkan beberapa kriteria, di antaranya kesamaan visi dan misi untuk memberdayakan UKM di Indonesia.
Saat ini, sellers Lazada yang sudah berhasil membangun bisnis mereka di Lazada sangat aktif berbagi ilmu melalui berbagai payung komunitas seperti
Lazada Club dan Lazada University. Di tahap awal, Lazada Indonesia akan memulai dengan merekrut 100 calon kakak asuh, masing-masing dengan maksimum 3 adik asuh yang akan dibimbing.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
“Tantangan UMKM saat ini adalah memaksimalkan pemasaran digital melalui platform online, untuk menjangkau pasar yang lebih luas secara lebih efektif dan efisien. Namun, baru sekitar 13 persen UMKM yang sudah masuk ke online marketplace,” ujar Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim, di Jakarta, Senin.
Baca juga: Kemenkop mengajak pelaku UMKM terdampak COVID segera bangkit kembali
Pihaknya mengembangkan program KAU melibatkan Smesco Indonesia dan Lazada Indonesia.
Program ini diselenggarakan melalui penandatanganan komitmen bersama pelatihan digital marketing melalui Program KAU antara Kemenkop dan Direktur Utama LLP KUKM (SMESCO Indonesia) Leonard Theosabrata, serta Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Monika Rudijono di Jakarta, Senin (15/6).
Melalui KAU, pihaknya berharap bisa mencetak para ahli marketing digital yang akan bertindak sebagai kakak asuh, yang akan mendampingi para pelaku UMKM dalam memanfaatkan marketplace secara lebih efisien.
“Calon kakak asuh yang ingin bergabung bisa melakukan pendaftaran melalui platform online EDUKUKM.ID,” katanya.
Peserta terpilih akan mendapatkan pelatihan online sebagai kakak asuh, serta mendapatkan sertifikat online. Kakak asuh kemudian akan melanjutkan dengan mencari UMKM untuk dibantu melakukan penjualan di Lazada.co.id.
Arif menambahkan, upaya mendorong semakin banyak UMKM masuk ke pasar online tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah, namun juga perlu melibatkan semua pihak terkait dalam hal ini Lazada Indonesia sebagai penyedia marketplace, dan komunitas Bolu.ID yang menjadi ruang berbagi pengalaman di antara UMKM. Ia juga menekankan bahwa kerja sama ini bersifat mutual partnership, tanpa menggunakan APBN.
Baca juga: Kemenkop menerapkan program lanjutan mitigasi dampak COVID-19 bagi UMKM
Sementara itu Direktur Utama SMESCO Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, sebagai lembaga yang terus berupaya membina, memberdayakan, dan meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM di Indonesia, SMESCO Indonesia berinisiatif membentuk gerakan KAU.
“Ini dalam upaya membantu para pelaku UMKM Indonesia agar dapat bersaing dan mengembangkan bisnisnya secara optimal melalui platform digital,” katanya.
Leo menambahkan, kerja sama perdana dengan Lazada Indonesia sebagai pelaku bisnis e-commerce diharapkan bisa berjalan dengan baik dan menambah pengetahuan dan pengalaman di kemudian hari. Ia juga berharap agar program ini nantinya didukung oleh stakeholder ataupun e-commerce lainnya.
Program KAU sejalan dengan program Gerakan Nasional (Gernas) #banggabuatanIndonesia yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo 14 Mei 2020, juga sebagai bagian dari program Bangkitkan Bisnismu yang digagas Lazada Indonesia sejak awal masa pandemi, dalam upaya menjaga keberlangsungan bisnis pelaku bisnis, terutama UKM.
“Kami sangat optimis #BangkitkanBisnismu bisa berkontribusi terhadap Gernas #banggabuatanIndonesia, sekaligus mendukung perekonomian negara dan pelaku UKM. Salah satu inisiatif dalam program #BangkitkanBisnismu ini adalah KAU, yang merupakan kemitraan Lazada dengan SMESCO Indonesia. Program KAU ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong pelaku UMKM mengembangkan bisnis mereka di ranah digital melalui e-commerce,” ujar Monika Rudijono, Chief Marketing Officer, Lazada Indonesia.
Saat ini ribuan penjual dan jutaan barang produksi UKM lokal sudah aktif di kanal Bangga Buatan Indonesia di platform Lazada. Dalam satu minggu pertama diperkenalkannya kanal khusus #banggabuatanIndonesia di platform Lazada, lebih dari 750.000 pengunjung datang dan berbelanja produk lokal di kanal tersebut.
Program KAU tidak hanya menjadi ajang perkenalan dan pemberdayaan UMKM, namun juga memberikan kesempatan kepada sellers Lazada yang telah berhasil agar dapat membimbing UMKM konvensional agar mereka juga dapat meraih sukses di pasar digital.
Setiap kakak asuh diharapkan bisa membantu 2–3 UMKM untuk mulai mengembangkan bisnis mereka di e-commerce. Sellers Lazada juga berkesempatan menjadi Kakak Asuh, dan mereka akan diseleksi berdasarkan beberapa kriteria, di antaranya kesamaan visi dan misi untuk memberdayakan UKM di Indonesia.
Saat ini, sellers Lazada yang sudah berhasil membangun bisnis mereka di Lazada sangat aktif berbagi ilmu melalui berbagai payung komunitas seperti
Lazada Club dan Lazada University. Di tahap awal, Lazada Indonesia akan memulai dengan merekrut 100 calon kakak asuh, masing-masing dengan maksimum 3 adik asuh yang akan dibimbing.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020