Wakil Wali Kota Banjarmasin H Hermasyah meminta semua unsur pimpinan daerah termasuk dewan kota untuk bersinergi melakukan penanganan melawan lonjakan kasus COVID-19.
"Saat ini tidak ada waktu lagi memperdebatkan atau mempermasalahkan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau akan dilaksanakannya new normal, tapi harus fokus semua untuk kompak bisa lakukan penanganan di tengah lonjakan kasus COVID-19 yang dihadapi saat ini,"
ucapnya di Banjarmasin, Jumat.
Karena kasus terkonfirmasi positif COVID-19 saat ini sudah sebanyak 404 orang dengan kematian sebanyak 61 orang, di mana kesembuhan jauh di bawahnya, yakni, baru 22 orang, langkah konkret bersama harus dilakukan di masa akhir PSBB ketiga ini.
Baca juga: 324 petugas edukasi para pedagang di 38 pasar tradisional di Banjarmasin
Baca juga: DPRD Banjarmasin bakal bentuk Pansus Penanganan COVID-19
Baca juga: Pro dan kontra penerapan "new normal" di kalangan DPRD Banjarmasin
Di masa akhir PSBB ketiga ini, ucap Hermasyah, harus dikuatkan lagi sinergi antar lembaga termasuk DPRD Kota Banjarmasin yang juga terlibat di Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Banjarmasin guna memutuskan langkah kedepan.
Karena kondisi makin genting akibat wabah ini, kebijakan harus dikeluarkan bersama untuk bisa maksimal realisasinya.
Apalagi pemerintah pusat sudah mengeluarkan kebijakan akan diterapkannya new normal atau pola hidup baru yang beradaptasi dengan pandemi COVID-19, termasuk Kota Banjarmasin yang direkomendasikan, kenyataan ini harus siap bersama menyongsong itu.
Dia pun sebagai unsur pimpinan di pemerintahan kota terus berupaya untuk melakukan komunikasi yang intensif dengan semua lembaga di tim Gugus Tugas, termasuk dengan pihak legislatif.
Karena, ucap dia, harus ada sinergitas untuk pembiayaan pada kelanjutan penanganan COVID-19 ini hingga nantinya sampai diterapkan new normal itu.
"Pastinya anggaran penanganan COVID-19 ini akan bertambah, hingga kita berkomunikasi intensif dengan dewan kota sebagai pengawas dan persetujuan anggaran," kata Hermansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Saat ini tidak ada waktu lagi memperdebatkan atau mempermasalahkan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau akan dilaksanakannya new normal, tapi harus fokus semua untuk kompak bisa lakukan penanganan di tengah lonjakan kasus COVID-19 yang dihadapi saat ini,"
ucapnya di Banjarmasin, Jumat.
Karena kasus terkonfirmasi positif COVID-19 saat ini sudah sebanyak 404 orang dengan kematian sebanyak 61 orang, di mana kesembuhan jauh di bawahnya, yakni, baru 22 orang, langkah konkret bersama harus dilakukan di masa akhir PSBB ketiga ini.
Baca juga: 324 petugas edukasi para pedagang di 38 pasar tradisional di Banjarmasin
Baca juga: DPRD Banjarmasin bakal bentuk Pansus Penanganan COVID-19
Baca juga: Pro dan kontra penerapan "new normal" di kalangan DPRD Banjarmasin
Di masa akhir PSBB ketiga ini, ucap Hermasyah, harus dikuatkan lagi sinergi antar lembaga termasuk DPRD Kota Banjarmasin yang juga terlibat di Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Banjarmasin guna memutuskan langkah kedepan.
Karena kondisi makin genting akibat wabah ini, kebijakan harus dikeluarkan bersama untuk bisa maksimal realisasinya.
Apalagi pemerintah pusat sudah mengeluarkan kebijakan akan diterapkannya new normal atau pola hidup baru yang beradaptasi dengan pandemi COVID-19, termasuk Kota Banjarmasin yang direkomendasikan, kenyataan ini harus siap bersama menyongsong itu.
Dia pun sebagai unsur pimpinan di pemerintahan kota terus berupaya untuk melakukan komunikasi yang intensif dengan semua lembaga di tim Gugus Tugas, termasuk dengan pihak legislatif.
Karena, ucap dia, harus ada sinergitas untuk pembiayaan pada kelanjutan penanganan COVID-19 ini hingga nantinya sampai diterapkan new normal itu.
"Pastinya anggaran penanganan COVID-19 ini akan bertambah, hingga kita berkomunikasi intensif dengan dewan kota sebagai pengawas dan persetujuan anggaran," kata Hermansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020