Penyaluran ratusan paket bantuan sembako untuk mualaf yang tinggal di pedalaman Pegunungan Meratus wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) selesai, Jumat sore
"Ratusan paket sembako itu atas kerja sama Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII) dengan Dewan Dakwah Islamiah Indonesia (DDII) dan Kelompok Khatam Quran Ashshamad," ujar Koordinator pelaksana Ahmad Zulfadhli di Barabai, usai penyerahan bantuan tersebut.
Barabai (sekitar 165 kilometer utara Banjarmasin), ibu kota HST yang masa pemerintahan Hindia Belanda menjuluki Paris Van Borneo dan Presiden Soekarno memberi julukan "kota apam" tersebut Bandung Kalimantan.
Penyerahan bantuan sembako bagi mualaf tersebut pada dua tempat berbeda yaitu di wilayah Kecamatan Batang Alai Timur (BAT) - sekitar 25 kilometer dari Barabai pada 21 Mei lalu, dan Patikalain (sekitar 20 kilometer dari Barabai) Kecamatan Hantakan.
Ia menerangkan, pemberian/penyaluran sembako kepada mualaf pedalaman Meratus itu rutin tiap tahun menjelang lebaran Idul Fitri.
Penyaluran sembako tersebut untuk berbagi rezeki dan kebahagiaan dari mereka yang mempunyai kelebihan, sekaligus buat meringankan beban para mualaf dalam menghadapi lebaran.
Selain itu, merupakan program sosial, dan sekaligus pembinaan umat terutama para mualaf yang masih membutuhkan perhatian, lanjut mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) tersebut menjawab Antara Kalsel lewat telepon seluler atau "hand phone" (HP).
Donatur pemberian sembako untuk mualaf pedalaman Meratus HST itu tercatat puluhan orang di antaranya anggota DPD RI Habib Sayid Hamid Abdullah, mantan anggota DPD RI HM Sofuwad Hadi, dan mantan Wakil Bupati Barito Kuala (Batola), Kalsel HM Hatta Mazani.
Selain itu, Ketua Pengurus Wilayah KB-PII Kalsel Ustadz H Chairani Idris, mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Dr H Mohammad Effendi SH MH, serta sejumlah mantan aktivis PII lainnya.
Hal lain yang menjadi catatan di sela-sela penyerahan bantuan sembako tersebut dua orang komunitas masyarakat terasing (satu laki-laki dan satunya lagi perempuan masing-masing kelahiran 2004) di Kecamatan Hantakan berikrar memeluk agama Islam.
Kedua orang hamba Allah yang baru mengucapkan kalimatu tauhid atau dua kalimah syahadat itu masing-masing bernama Riswan yang kemudian ditambah Muhammad, sehingga sesudah memeluk agama Islam nama lengkapnya menjadi Muhammad Riswan.
Sedangkan yang perempuan bernama Nurlela, kemudian ditambah Siti, sehingga sesudah memeluk agama Islam nama lengkapnya Siti Nurlela.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Ratusan paket sembako itu atas kerja sama Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII) dengan Dewan Dakwah Islamiah Indonesia (DDII) dan Kelompok Khatam Quran Ashshamad," ujar Koordinator pelaksana Ahmad Zulfadhli di Barabai, usai penyerahan bantuan tersebut.
Barabai (sekitar 165 kilometer utara Banjarmasin), ibu kota HST yang masa pemerintahan Hindia Belanda menjuluki Paris Van Borneo dan Presiden Soekarno memberi julukan "kota apam" tersebut Bandung Kalimantan.
Penyerahan bantuan sembako bagi mualaf tersebut pada dua tempat berbeda yaitu di wilayah Kecamatan Batang Alai Timur (BAT) - sekitar 25 kilometer dari Barabai pada 21 Mei lalu, dan Patikalain (sekitar 20 kilometer dari Barabai) Kecamatan Hantakan.
Ia menerangkan, pemberian/penyaluran sembako kepada mualaf pedalaman Meratus itu rutin tiap tahun menjelang lebaran Idul Fitri.
Penyaluran sembako tersebut untuk berbagi rezeki dan kebahagiaan dari mereka yang mempunyai kelebihan, sekaligus buat meringankan beban para mualaf dalam menghadapi lebaran.
Selain itu, merupakan program sosial, dan sekaligus pembinaan umat terutama para mualaf yang masih membutuhkan perhatian, lanjut mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) tersebut menjawab Antara Kalsel lewat telepon seluler atau "hand phone" (HP).
Donatur pemberian sembako untuk mualaf pedalaman Meratus HST itu tercatat puluhan orang di antaranya anggota DPD RI Habib Sayid Hamid Abdullah, mantan anggota DPD RI HM Sofuwad Hadi, dan mantan Wakil Bupati Barito Kuala (Batola), Kalsel HM Hatta Mazani.
Selain itu, Ketua Pengurus Wilayah KB-PII Kalsel Ustadz H Chairani Idris, mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Dr H Mohammad Effendi SH MH, serta sejumlah mantan aktivis PII lainnya.
Hal lain yang menjadi catatan di sela-sela penyerahan bantuan sembako tersebut dua orang komunitas masyarakat terasing (satu laki-laki dan satunya lagi perempuan masing-masing kelahiran 2004) di Kecamatan Hantakan berikrar memeluk agama Islam.
Kedua orang hamba Allah yang baru mengucapkan kalimatu tauhid atau dua kalimah syahadat itu masing-masing bernama Riswan yang kemudian ditambah Muhammad, sehingga sesudah memeluk agama Islam nama lengkapnya menjadi Muhammad Riswan.
Sedangkan yang perempuan bernama Nurlela, kemudian ditambah Siti, sehingga sesudah memeluk agama Islam nama lengkapnya Siti Nurlela.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020