Perum Bulog Kalimantan Selatan, kembali mendatangkan gula sebanyak 350 ton dari Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan di wilayah ini, di mana sebelumnya juga telah didatangkan dari Lampung sebanyak 250 ton.

"Sebanyak 350 ton ini nanti kita datangkan dari Jawa tengah, mungkin sehari dua hari ini akan datang barangnya," kata Kepala Perum Bulog Kalimantan Selatan, Arif Mando, dilaporkan Jumat.

Selain gula yang akan datang, Bulog Kalsel juga masih memiliki stok gula kristal putih sekitar 208 ton, yang jumlahnya terus berkurang setiap hari karena disalurkan kepada masyarakat.

"Kita juga masih memiliki stok gula, meskipun jumlahnya terus berkurang karena kita salurkan kepada masyarakat," ujarnya.

Stok gula tersebut berada di Gudang Bulog Baru (GBB) Telaga Biru 138 ton, GBB Binderang sebanyak 20 ton dan GBB Birik Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST) 25 ton, GSP Semayap Kotabaru sebanyak 15 ton dan GSP Sari Gadung Tanah Bumbu sebanyak 10 ton.

"Stok ditambah dengan barang yang akan datang ini, akan difokuskan untuk disalurkan kepada masyarakat langsung untuk dikonsumsi," tutur Arif.

Sebelumnya, harga gula pasir di beberapa pasar tradisional di Kalsel turun menjadi sekitar Rp14.000 - Rp15.000 per kilogram setelah sebelumnya melonjak hingga Rp19.000 - Rp21.000 per kilogram.

Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani di Banjarmasin Minggu mengatakan sejak beberapa hari terakhir stok gula di distributor maupun di pasaran cukup memadai, sehingga harga turun, meskipun belum kembali dengan harga Rp12.500 per kilogram.

"Stok gula sudah cukup banyak, makanya harga saat ini Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram," katanya.

Distributor dan pedagang, kata dia, belum bisa menurunkan harga seperti semula, karena sebelumnya mereka membeli dengan harga yang cukup mahal sehingga kalau menjual dengan harga Rp12.500 per kilogram rugi.

Bukan hanya gula, kata dia, berbagai kebutuhan pokok lainnya juga relatif stabil, bahkan beberapa juga cenderung turun. Hal itu terjadi, selain karena stok kebutuhan pokok yang cukup di pasaran, daya beli masyarakat juga relatif turun.***1***

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020