Wali kota Banjarmasin H Ibnu Sina menyatakan stok pangan mencukupi bahkan hingga enam bulan kedepan, sehingga masyarakat tidak perlu panik menghadapi diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona atau COVID-19 di Ibun kota Provinsi Kalsel.
Ibnu Sina saat di gedung dewan kota, Selasa, menyampaikan, penerapan PSBB sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19 di kota ini secara resmi pada 24 April 2020 hingga 14 hari kedepan.
Tentunya, ucap dia, dalam penerapan PSBB itu dituntut masyarakat agar baiknya tinggal di rumah saja, tidak keluyuran di luar, kecuali sangat penting.
Baca juga: Satgas Pangan Kota Banjarmasin lakukan pemantauan harga bahan pangan
Baca juga: Legislatif Banjarmasin minta pengawasan distributor pangan diperketat
Baca juga: Malindo sarankan Banjarmasin kembangkan usaha pangan
Namun demikian, ujarnya, penerapan PSBB ini tidak menutup distribusi atau toko dan pasar penjual pangan, sehingga tidak ada gelombang menyetok bahan kebutuhan pokok untuk menghadapi kondisi ini.
"Tidak boleh melakukan pembelian pangan berlebihan, pasti dibatasi," ujarnya.
Dia meyakinkan, bahwa stok pangan di daerah ini baik beras, gula, tepung dan lainnya, mencukupi hingga 6 bulan kedepan bagi masyarakat Banjarmasin.
"Saya sudah cek sendiri, Bulog juga sudah menyampaikan demikian, jadi jangan panik, persediaan daerah kita masih banyak," tuturnya.
Dia mengharap, masyarakat dalam menghadapi penerapan PSBB ini saling membantu, baik segi ekonomi maupun sosial.
"Karena pastinya banyak yang terdampak ekonomi akibat mewabahnya virus Corona ini, daya beli masyarakat sangat turun, jadi yang kaya membantu yang miskin, jangan sampai ada yang kelaparan di sekeliling kita," tuturnya.
Pemerintah Kota sendiri, ucap Ibnu Sina, juga sudah menyiapkan bantuan sosial bagi masyarakat miskin yang paling terdampak akibat mewabahnya virus Corona ini, sebanyak 30 ribu paket sembako siap dibagikan.
Bantuan sosial dari pemerintah pusat juga akan turun kepada masyarakat tidak mampu lebih 40 ribu orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Ibnu Sina saat di gedung dewan kota, Selasa, menyampaikan, penerapan PSBB sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19 di kota ini secara resmi pada 24 April 2020 hingga 14 hari kedepan.
Tentunya, ucap dia, dalam penerapan PSBB itu dituntut masyarakat agar baiknya tinggal di rumah saja, tidak keluyuran di luar, kecuali sangat penting.
Baca juga: Satgas Pangan Kota Banjarmasin lakukan pemantauan harga bahan pangan
Baca juga: Legislatif Banjarmasin minta pengawasan distributor pangan diperketat
Baca juga: Malindo sarankan Banjarmasin kembangkan usaha pangan
Namun demikian, ujarnya, penerapan PSBB ini tidak menutup distribusi atau toko dan pasar penjual pangan, sehingga tidak ada gelombang menyetok bahan kebutuhan pokok untuk menghadapi kondisi ini.
"Tidak boleh melakukan pembelian pangan berlebihan, pasti dibatasi," ujarnya.
Dia meyakinkan, bahwa stok pangan di daerah ini baik beras, gula, tepung dan lainnya, mencukupi hingga 6 bulan kedepan bagi masyarakat Banjarmasin.
"Saya sudah cek sendiri, Bulog juga sudah menyampaikan demikian, jadi jangan panik, persediaan daerah kita masih banyak," tuturnya.
Dia mengharap, masyarakat dalam menghadapi penerapan PSBB ini saling membantu, baik segi ekonomi maupun sosial.
"Karena pastinya banyak yang terdampak ekonomi akibat mewabahnya virus Corona ini, daya beli masyarakat sangat turun, jadi yang kaya membantu yang miskin, jangan sampai ada yang kelaparan di sekeliling kita," tuturnya.
Pemerintah Kota sendiri, ucap Ibnu Sina, juga sudah menyiapkan bantuan sosial bagi masyarakat miskin yang paling terdampak akibat mewabahnya virus Corona ini, sebanyak 30 ribu paket sembako siap dibagikan.
Bantuan sosial dari pemerintah pusat juga akan turun kepada masyarakat tidak mampu lebih 40 ribu orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020