Oleh Imam Hanafi

Amuntai, Kalsel, (Antaranews Kalsel) - Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, mengalokasikan dana Rp1 miliar untuk merehab objek wisata Candi Agung, guna meningkatkan daya tarik kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.


Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Hulu Sungai Utara (HSU), Syahrul Rakhmadi, Kamis mengatakan, dana rehabilitasi sarana dan prasarana objek wisata Candi Agung ini telah dianggarkan dalam APBD Hulu Sungai Utara 2014.

Rehab yang dilakukan meliputi lokasi parkir, kios suvenir, museum, dan sejumlah benda bersejarah yang ada di kompleks situs candi yang memerlukan perawatan dan perbaikan.

Berdasarkan data Dispopara HSU, situs Candi Agung yang terletak di Desa Sungai Malang ini merupakan salah satu objek wisata yang paling banyak dikunjungi oleh tamu lokal.

Bersama objek wisata kerajinan dan kerbau rawa, destinasi Candi Agung yang merupakan peninggalan Kerajaan Negara Dipa Abad ke-13, sudah lama dimasukkan dalam agenda perjalanan wisata di Kalimantan Selatan.

Dispopar HSU mulai membenahi sejumlah objek wisata yang menjadi andalan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke daerah kawasan rawa ini.

Selain sarana objek wisata Candi Agung juga dilakukan rehab di dua lokasi wisata religi yakni Masjid Tua di Kecamatan Haur Gading dan Masjid Jami di Desa Pandulangan.

Berdasarkan laporan dari warga dan peninjauan langsung ke objek-objek wisata religi ini, Dispopar menilai perlu dilakukan rehabilitasi untuk mencegah kerusakan vital terhadap objek-objek wisata ini.

Syahrul juga mengatakan upaya rehabitasi sejumlah objek wisata ini guna memaksimalkan potensi wisata daerah untuk meningkatkan pendapatan dan menggerakan ekonomi masyarakat.

Kebijakan sektor pariwisata, lanjutnya, dalam rangka mendukung kebijakan Pemkab HSU yang ingin meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor jasa dan perdagangan.

"Semoga nantinya sektor pariwisata ini juga mampu menggerakkan sektor jasa dan perdagangan," harap dia.

Pihak Dispopar juga optimis untuk mulai mengembangkan sektor pariwisata, di antaranya karena dukungan dari Bupati HSU yang merestui dihidupkannya kembali salah satu objek wisata unggulan yakni, obyek wisata Lomba Kerbau Rawa di Kecamatan Danau Panggang.

Selain itu keberadaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di bidang pariwisata yang telah membentuk Kelompok Sadar Wisata (Darwis) turut memotivasi Dispopar melakukan pembenahan di bidang pariwisata.

Keberadaan Darwis yang telah ada di kawasan Candi Agung, Wisata Masjid Sungai Banar dan lokasi pembibitan Itik Alabio di Desa Mamar didorong untuk ikut mendukung keberadaan objek wisata yang ada dengan mengadakan suatu kegiatan atau usaha terkait sektor wisata seperti berjualan souvenir dan sebagainya.

Selain itu, salah satu sektor terkait pembangunan bidang pariwisata yang juga dilirik Pemda HSU adalah keberadaan wirausaha kreatif yang bisa mendukung peningkatan sektor pariwisata.

Berdasarkan data Dispopar HSU terdapat sebanyak 56 usaha ekonomi kreatif yang perlu mendapat pembinaan untuk menunjang kebijakan kepariwisataan.

Syahrul menambahkan aspek perijinan usaha kreatif ini juga berdampak meningkatkan retribusi dan pajak daerah.

Bekerja sama dengan pihak Dinas Pariwisata Propinsi Kalimantan Selatan pada 2014 Dispopar akan melaksanakan seleksi, rekrutmen dan perjanjian kontrak dengan sejumlah usaha kreatif agar bisa dibina dan dikembangkan lebih lanjut dalam mendukung sektor pariwisata daerah.

  "Promosi dan peningkatan SDM para pemandu wisatawan juga menjadi program kerja Dispopar tahun ini," kata Syahrul.   

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014