Oleh Syamsuddin Hasan

Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel) - Guru Besar pada Universitas Palangka Raya (Unpar) Prof Dr HM Noersanie Darlan MS PH mengungkapkan, Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberi Kalimantan Tengah dua pekerjaan rumah (PR).

"PR itu diberikan Kepala BKKBN Prof Dr H Fasli Jalal P.hD, Sp.GK saat silaturahmi dengan dosen-dosen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang sedang lokakarya di Universitas Negeri Jakarta, 1 Februari 2014," ungkapnya, Minggu.

Ia menerangkan, dua PR untuk "Bumi Isen Mulang" Kalteng tersebut yaitu merancang bangun dan rekayasa mengenai penyuluhan kepada para calon penganten agar kependudukan dapat diseimbangkan dengan laju pembangunan pada waktunya.

Selain itu, bagaimana aparatur sipil negara dapat menjalankan tugasnya sebagai penyuluh kependudukan dan keluarga berencana, lanjut sang profesor atau anak desa yang berkarir dari bawah (tenaga pesuruh) tersebut.

"PR dari Kepala BKKBN, yang mantan Wakil Meteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta mantan Direktur Jenderal PLS Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu, langsung saya terima," ujarnya kepada Antara Kalimantan Selatan di Banjarmasin.

"Walau saya sadar, mungkin tugas atau PR tersebut banyak tantangan dan memerlukan kerja sama dengan pihak terkait," lanjut putra Indonesia kelahiran Desa Anjir Serapat Kapuas, Kalteng itu.

Dosen pascasarjana PLS pada perguruan tinggi negeri tertua di Kalteng itu, optimistis PR dari BKKBN tersebut bisa terlaksana, serta mendapat dukungan semua pihak, karena untuk kemaslahatan bersama.

Pada kesempatan silaturahmi di Universitas Negeri Jakarta atau yang dulu bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta itu, Fasli Jalal juga merestui karyawan BKKBN yang mau melanjutkan ke S2 dan S3 PLS.

"Karena selama ini sarjana PLS sudah sejak lama teruji berpartisipasi dalam penyuluhan keluarga berencana, baik di tingkat pusat maupun daerah," lanjut mantan aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) tersebut.

Sedangkan lokakarya di Universitas Negeri Jakarta itu dengan topik "Finalisasi Kurikulum Naisonal Berpayung `Kompetensi Kurikulum Nasional Indonesia (KKNI)," ungkapnya.

Lokakarya itu sendiri diikuti dosen-dosen PLS dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang menyelenggarakan program S1, S2 dan S3 PLS, demikian Noersanie Darlan.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014