Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan dikepung dua bencana yang satu bencana non alam yakni wabah Corona Virus (CoVid-19) sedang satunya lagi wabah bencana yakni Banjir.

"Kedua bencana ini sama sama berstatus siaga bencana," ujar Kepala BPBD HSU Sugeng Riyadi di Amuntai, Minggu.

Sugeng mengatakan, status bencana banjir semula adalah tanggap darurat bencana, namun banjir mereda sehingga statusnya diturunkan menjadi status siaga.

Status siaga bencana banjir belum berakhir apalagi pada Minggu (29/3) sore debit air sungai Balangan dan Tabalang kembali meningkat dan menggenangi sebagian ruas jalan dan pemukiman warga.

Sugeng yang juga ketua harian Tim satuan gugus tugas pencegahan dan penanganan CoVod 19 mengatakan, sampai sejauh ini kerja satgas banjir sebatas masih memantau perkembangan debit air dan monitor air dibeberapa titik yang sudah meluber ke jalan-jalan.
 
Sebagian ruas jalan Lambung Mangkurat di Desa Palampitan Hilir juga mulai tergenang banjir pada Minggu Sore. (Antaranews Kalsel/BPBD HSU/Eddy A)

Beberapa desa di Kecamatan Banjang sudah bisa dipastikan mulai tergenang banjir lebih awal seperti biasanya.

Sugeng mengatakan, jika debit air terus meningkat hingga Senin besok maka Satgas akan memonitor ke beberapa desa terdampak.banjir.

Berdasarkan pantauan sore ini, ruas jalan utama di Kota Amuntai yang terparah mulai digenangi banjir yakni Jalan Ahmad Yani khususnya depan kantor perpustakaan dan kearsipan, juga sebagian jalan diseputaran Taman Puteri Junjung Buih.

Selain itu Jalan Lambung Mangkurat di Desa Palampitan hilir juga mulai digenangi air, biasanya jika debit air sungai mulai meninggi pada saat sore hari maka kemungkinan akan semakin meningkat pada malam hingga esok pagi.

Pihak BPBD mensiagakan kembali tim satgas.di Posko banjir yang berada di kawasan patung itik guna mengantisipasi laporan dari masyarakat dan kondisi darurat di titik-titik rawan banjir.

Sugeng berharap kondisi banjir dapat membantu masyarakat tetap berada dirumah untuk memutus penyebaran Corona Virus. Namun dilain sisi, kekhawatiran juga muncul terharap eforia masyarakat, khususnya anak-anak turun ke jalan untuk bermain banjir.

"Para orang tua agar mengawasi anak-anak untuk tidak membiarkan mereka bermain banjir," katanya.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020