Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi menyatakan penetapan kewaspadaan karena kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat.

"Kasus DBD meningkat saat ini, ada bertambah empat, jadi Banjarmasin harus waspada," ujarnya saat di Balaikota Banjarmasin, Senin.

Menurut dia, pada awal bulan ini sudah empat kasus DBD yang terdeteksi, hingga totalnya dari Januari 2020 sebanyak 12 kasus.

"Untungnya tidak ada korban jiwa, karena cepat tertangani," beber Machli Riyadi.

Jika sampai ada korban jiwa, ujarnya, maka akan ditetapkan kejadian luar biasa (KLB).

"Moga jangan sampai ada korban jiwa, tapi kasus DBD tahun ini dibanding tahun lalu di bulan yang sama jauh menurun," paparnya.

Dikatakan Machli Riyadi, kewaspadaan terhadap penyebaran DBD ini harus ditingkatkan untuk menekan kasusnya, di mana peran serta masyarakat yang terpenting.
Baca juga: Dinkes Banjarmasin mengimbau gerakan hidup sehat cegah Corona
Baca juga: RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin tambah fasilitas rawat inap
Baca juga: Dinkes Banjarmasin tetapkan tarif baru di puskesmas dan RSUD
"Karena nyamuk DBD itu bisa sampai 200 meter larinya dari titik korban yang digigitnya pertama," terangnya.

Oleh karena itu, pemberantasan sarang nyamuk DBD ini harus cepat, jika terdapat kasus segera dilaporkan untuk di fogging.

Masyarakat pun, tuturnya, harus terus membersihkan lingkungan di mana potensi nyamuk aedes aegypti tersebut bisa berkembang biak diberantas.

"Kalau tidak ditingkatkan kepedulian ini, wabah DBD bisa saja terjadi, jadi ini tanggungjawab kita bersama, tidak mungkin hanya petugas kesehatan saja dibebankan," ucapnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020