Tren nongkrong di kedai kopi membuat meningkat lahirnya pengusaha-pengusaha muda untuk membuka kedai kopi di Kabupaten Tapin.
Ubad M Badridin pengusaha kedai kopi di Tapin mengatakan seakan bebera tahun ini menjadi tahunnya kopi, sehingga banyak kedai-kedai kopi pun bermunculan salah satunya di Kabupaten Tapin.
"Beberapa tahun lalu susah mencari kedai kopi di Tapin, kita harus ke kota seperti Banjarbaru atau Banjarmasin untuk bersantai di kedai kopi," ujarnya, Senin.
Dengan meningkatnya tren minuman kopi, membuat terbukanya peluang usaha dan membuka lapangan kerja bagi masyarkat.
"Alhamdulillah sangat berdampak positif, selain sebagai ladang usaha, kopi juga kadang sebagai wadah untuk berbagi," ujarnya.
Dijelaskan Ubad, beberapa minggu lalu ia bersama komunitas pegiat kopi di Tapin melaksanakan kegiatan kopi amal bertajuk kopi untuk kemanusiaan.
"Selain sebagai wadah amal, kegiatan tersebut kami jadikan sabagai tempat saling berbagi, dan bernilai positif," ujarnya.
Di Tapin sendiri tercatat saat ini sekitar 10 kedai kopi meramaikan dunia perkopian di Kabupaten Tapin, di antaranya ruai rindu kopi, cafe threefa, kopi barakat, dan lainnya.
Randy salah satu pengunjung kedai kopi di Tapin mengatakan dengan ramainya kedai kopi di Tapin, membuat kota Tapin terasa lebih hidup dan ramai.
"Dulu kalau malam sekitar jam 21.00 wita sudah terasa sepi, tapi dengan adanya kedai kopi ini membuat kota Tapin lebih hidup di malam hari," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Ubad M Badridin pengusaha kedai kopi di Tapin mengatakan seakan bebera tahun ini menjadi tahunnya kopi, sehingga banyak kedai-kedai kopi pun bermunculan salah satunya di Kabupaten Tapin.
"Beberapa tahun lalu susah mencari kedai kopi di Tapin, kita harus ke kota seperti Banjarbaru atau Banjarmasin untuk bersantai di kedai kopi," ujarnya, Senin.
Dengan meningkatnya tren minuman kopi, membuat terbukanya peluang usaha dan membuka lapangan kerja bagi masyarkat.
"Alhamdulillah sangat berdampak positif, selain sebagai ladang usaha, kopi juga kadang sebagai wadah untuk berbagi," ujarnya.
Dijelaskan Ubad, beberapa minggu lalu ia bersama komunitas pegiat kopi di Tapin melaksanakan kegiatan kopi amal bertajuk kopi untuk kemanusiaan.
"Selain sebagai wadah amal, kegiatan tersebut kami jadikan sabagai tempat saling berbagi, dan bernilai positif," ujarnya.
Di Tapin sendiri tercatat saat ini sekitar 10 kedai kopi meramaikan dunia perkopian di Kabupaten Tapin, di antaranya ruai rindu kopi, cafe threefa, kopi barakat, dan lainnya.
Randy salah satu pengunjung kedai kopi di Tapin mengatakan dengan ramainya kedai kopi di Tapin, membuat kota Tapin terasa lebih hidup dan ramai.
"Dulu kalau malam sekitar jam 21.00 wita sudah terasa sepi, tapi dengan adanya kedai kopi ini membuat kota Tapin lebih hidup di malam hari," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020