Bupati Tabalong Anang Syakhfiani langsung mengadakan rapat tanggap bencana terkait musibah banjir di wilayah ini dengan stakeholder terkait dan perwakilan perusahaan, Jumat (7/2).
Anang memprediksi puncak banjir terjadi di wilayah tengah Tabalong dan berdampak pada rusaknya sejumlah infrastruktur.
"Kita minta Dinas PUPR menginventarisasi infrastruktur yang rusak akibat banjir," jelas Anang.
Dalam rapat tanggap bencana ini hadir pula Wakil Bupati Tabalong Mawardi, Sekda Abdul Muthalib Sangadji, para camat dan kapolsek.
Selanjutnya penanganan jalan dan jembatan yang rusak di sejumlah desa akan menggunakan dana tak terduga.
Anang juga mengajak pihak swasta turut membantu para korban banjir mengingat bencana alam ini cukup parah dan wilayah yang terendam lebih luas.
Terkait ketersediaan logistik bagi korban banjir disebutkan masih mencukupi dan Dinas Sosial setempat terus menyalurkan bantuan makanan di lokasi banjir. Termasuk membangun dapur umum di beberapa kecamatan untuk memenuhi kebutuhan warga yang terkena dampak banjir.
Hingga hari ini korban banjir masih mengungsi di rumah-rumah kerabat, tetangga, bahkan hotel setempat karena rumah mereka terendam hingga sepinggang orang dewasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Anang memprediksi puncak banjir terjadi di wilayah tengah Tabalong dan berdampak pada rusaknya sejumlah infrastruktur.
"Kita minta Dinas PUPR menginventarisasi infrastruktur yang rusak akibat banjir," jelas Anang.
Dalam rapat tanggap bencana ini hadir pula Wakil Bupati Tabalong Mawardi, Sekda Abdul Muthalib Sangadji, para camat dan kapolsek.
Selanjutnya penanganan jalan dan jembatan yang rusak di sejumlah desa akan menggunakan dana tak terduga.
Anang juga mengajak pihak swasta turut membantu para korban banjir mengingat bencana alam ini cukup parah dan wilayah yang terendam lebih luas.
Terkait ketersediaan logistik bagi korban banjir disebutkan masih mencukupi dan Dinas Sosial setempat terus menyalurkan bantuan makanan di lokasi banjir. Termasuk membangun dapur umum di beberapa kecamatan untuk memenuhi kebutuhan warga yang terkena dampak banjir.
Hingga hari ini korban banjir masih mengungsi di rumah-rumah kerabat, tetangga, bahkan hotel setempat karena rumah mereka terendam hingga sepinggang orang dewasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020