Dinas Sosial Kota Banjarmasin menambah alokasi anggaran untuk siaga bantuan bagi korban musibah kebakaran pemukiman penduduk dari Rp600 juta menjadi Rp800 juta.

Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasi Iwan Ristianto di Banjarmasin, Jumat mengatakan penambahan anggaran karena pada 2019 musibah kebakaran pemukiman warga sangat banyak, hingga anggaran Dinsos tidak cukup untuk ikut mengatasi keadaan.

"Karenanya, kita tambah untuk jaga-jaga saja, sebab musibah tidak dapat diprediksi terjadinya, kita berdoa bersama jangan sampai ada," ucapnya.

Dinsos, ungkap Iwan Ristianto, membantu korban kebakaran dalam bentuk barang, seperti barang-barang rumah tangga dan bahan pokok, bahkan tenda.

"Bahkan kalau ada anak sekolah yang juga jadi korban dibantu untuk seragam sekolah hingga alat sekolahnya," ucap Iwan Ristianto.

Rata-rata bantuan untuk musibah kebakaran itu, ungkap dia, nilainya per Kelapa Keluarga (KK) sekitar Rp1,5 juta.

"Sehari setelah musibah kebakaran, bantuan langsung kita salurkan," paparnya.

Dengan harapan, kata dia, bantuan ini dapat sedikit meringankan beban mereka.

Tidak hanya di Dinsos, ucap Iwan Ristianto, bantuan pemerintah kota dalam menangani musibah kebakaran ini juga ada di badian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra).

"Kalau tahun lalu kan dapat bantuan itu untuk dana tunai Rp2 juta per KK-nya, tahun ini informasinya ditambah," paparnya.

Menurut dia, pada 2019 lalu musibah kebakaran sangat besar terjadi di ibukota provinsi ini, bahkan satu titik itu hampir mencapai 70 rumah di Alalak Selatan, Banjarmasin Utara.

"Belum lagi ada dititik lain yang juga di atas sepuluh rumah habis, kita harap ini tidak terjadi lagi, dan semua selalu waspada," katanya.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020