Kementerian Sosial bersimpati terhadap masyarakat miskin melalui Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LKBS) yang digelar dalam rangka peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2019.

"Seluruh kegiatan LBKS ditujukan untuk masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan sosial," ujar Menteri Sosial Juliari P Batubara melalui siaran pers diterima Antara, Kamis di Martapura. 

Pernyataan itu ditegaskan Mensos melalui Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat pada pelepasan rombongan LKBS di dermaga Sungai Pinang Lama (Lokbaintan), Kecamatan Sungai Tabuk, Banjar, Rabu.

Kegiatan juga dihadiri Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kemensos MO Royani, Wakil Bupati Saidi Mansyur, Ketua TP PKK Banjar Raudathul Wardiyah, Ketua DPRD Banjar M Rofiqi, Sekda Banjar HM Hilman, dan pejabat lainnya.

Menurut Harry beragam bantuan sosial disalurkan Kemensos di Kabupaten Banjar diantaranya 16 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) senilai Rp 150 juta sehingga total anggarannya sebesar Rp 2,4 miliar.

Kemudian, 200 unit kacamata senilai Rp 250 ribu atau totalnya Rp 50 juta, delapan unit walker senilai Rp750 ribu atau totalnya Rp 6 juta. Bantuan sembako lansia sebanyak 200 paket senilai Rp 200 ribu total Rp 40 juta.

Bantuan kearifan lokal berupa tiga paket senilai Rp50 juta (total Rp 150 juta), bantuan PKH untuk 13.252 KPM senilai Rp 40.759.975.000, paket sembako untuk penerima PKH sebanyak 350 paket.

Pemberian sertifikat KPM graduasi mandiri, Alat bantu disabilitas (kaki/tangan palsu) sebanyak delapan unit senilai RT 44 juta, bantuan logistik PBA sebanyak satu paket senilai Rp 105.402.400, motor dapur umum lapangan sebanyak 1 unit senilai Rp 57.033.680

Bantuan kearifan lokal di tiga lokasi senilai masing-masing Rp50 juta (total Rp 150 juta). Keseluruhan, total dana yang dikeluarkan untuk beragam jenis bantuan tersebut sebesar Rp 43.762.411.080.

Selain itu, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan sosial dana hibah yang terdiri dari perlengkapan sekolah keluarga kurang mampu/miskin sebanyak 350 paket senilai Rp 100 ribu (total Rp 35 juta).

Sembako keluarga kurang mampu/miskin sebanyak 500 paket senilai Rp 100 ribu (total Rp 50 juta), bantuan perahu tradisional untuk para pedagang pasar terapung di Desa Lok Baintan sebanyak 25 unit senilai Rp 4 juta (total Rp 100 juta).

Rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi keluarga kurang mampu/miskin sebanyak enam unit senilai Rp 15 juta (total Rp 90 juta), payung untuk pedagang kecil di pasar terapung dan asongan sebanyak 200 unit senilai Rp 300 ribu (total Rp 60 juta). Secara keseluruhan total dana yang dikeluarkan sebesar Rp 335 juta.

Harry mengatakan Mensos secara khusus mengapresiasi besarnya perhatian serta dukungan dari Pemerintah Kabupaten dalam suksesnya HKSN 2019 sehingga terlaksana lancar

Pemkab Banjar juga menunjukkan komitmen dengan menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat Banjar melalui alokasi APBD. Wujudnya berupa bantuan pengadaan tanggul sebanyak 200 unit, baju seragam peserta HKSN sebanyak 550 lembar, baju Sasaringan 50 lembar.

Bantuan RS-RTLH sebanyak 30 unit, KUBE dua paket, sunatan massal, donor darah, pembuatan akta kelahiran dan akta nikah, dan pelayanan kesehatan masyarakat gratis.

Selain itu mitra kerja juga memberikan dukungan dalam pelaksanaan HKSN 2019. Dukungan yang diberikan antara lain pemberian hak sipil (Buku Nikah) untuk 20 orang dari Yayasan Pondok Kasih.

Pemberian hak sipil (Akta Lahir) untuk 200 orang oleh Yayasan Pondok Kasih, paket hadiah untuk anak keluarga kurang mampu/miskin sebanyak 500 paket oleh Yayasan Pondok Kasih. Bantuan alat disabilitas sebanyak lima unit senilai Rp 375.000 (SKI/YKTD).

Bantuan kacamata baca untuk lansia sebanyak 200 unit senilai Rp 30 ribu atao totalnya Rp 6 juta (SKI/YKTD). Paket makanan sebanyak 100 paket (AMCF), perlengkapan sekolah sebanyak 100 paket (AMCF).

Selanjutnya, bantuan tas sekolah dan alat-alat tulis sebanyak 100 orang oleh Yayasan Metropolitan Peduli, paket sembako sebanyak 100 paket dari Alfamart, perlengkapan ibadah (mukena) sebanyak 100 paket dari Alfamart.

Pengobatan masyarakat sebanyak 350 orang yang dilaksanakan YPAP/SCTV, kaus LBKS sebanyak 250 lembar dari Mandiri, tumbler 250 lembar dari BRI

Harry menegaskan kegiatan LBKS bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang diformulasikan dalam bentuk penjangkauan atau outreach dengan mengirimkan (ekspedisi) darat dan sungai. Implementasinya berupa tim ekspedisi kendaraan untuk menyalurkan berbagai macam bantuan dengan melintasi berbagai daerah di Kalsel.

"Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial, Lintas banua Bergerak menempuh jalur dari Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, dan Kota Banjarmasin," ungkapnya.

Ia mengatakan tahun 2019 bangsa ini dihadapkan tantangan-tantangan dalam berbagai bentuk seperti musibah bencana alam maupun bencana sosial yang datang silih berganti. Semua pihak mesti tetap semangat dan optimistis karena hal itu adalah cobaan dari Tuhan.

Dikatakannya, peringatan HKSN 2019 agenda yang disusun didorong menjadi solusi bagi problematika yang kini sedang dihadapi Indonesia. "Sehingga dengan tema Kesetiakawanan Sosial Menembus Batas dapat menemukan langkah yang benar-benar nyata, dirasakan pengaruh dan manfaatnya oleh masyarakat," tandasnya.

Pelepasan rombongan LKBS yang membawa Pataka HKSN 2019bdi dermaga Desa Sungai Pinang Lama pun terlaksana lancar. Menaiki beberapa kapal/kelotok, mereka bergerak menyusuri perairan menuju Titik Nol Kilometer di Banjarmasin. Selanjutnya menyerahkan Pataka HKSN ke Pemko Banjarmasin.
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019