Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan Hj Noormiliyani AS Me-launching (meluncurkan) perpustakan yang dirancang menyenangkan bagi anak, Selasa (3/12).

Peluncuran Perpustakaan Ramah Anak di Bumi Ije Jela itui ditandai pengguntikan pita dilanjutkan dengan peninjauan lokasi.

Saat meninjau, bupati perempuan pertama di Kalsel ini, sempat menyaksikan beberapa anak yang dengan asyiknya membaca di ruang yang dihiasi gambar kreatif berwarna warni disertai bantal dan atlas untuk berbaring.

Baca juga: Pemkab sosialisasikan pendidikan inklusi

Bupati pencinta anak-anak itu pun secara spontan turut bergabung dan bercengkrama sembari menemani dan membimbing mereka saat membaca.  

“Konsep seperti ini bagus untuk meningkatkan minat baca. Mungkin ke depan perlu ditambah televisi yang menampilkan video-video edukasi,” ucapnya.

Noormiliyani menambahkan,  melalui inovasi-inovasi seperti ini diharapkan semakin menambah minat anak-anak untuk datang ke perpustakaan untuk membaca. Walau pun saat ini jumlah dan jenis buku yang tersedia sangat membutuhkan penambahan.

Baca juga: Bupati resmikan 10 rumah warga Anjir Pasar

Sementara, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Batola Hj Harliani sendiri mengakui masih terbatasnya ketersediaan jumlah dan jenis buku di Perpustakaan Ramah Anak ini mengingat pada bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak menyertakan buku anak-anak. Sedangkan buku yang ada sekarang sebagian berasal dari sumbangan sukarela beberapa anggota Perpusda Batola.

“Untuknya beberapa anggota Perpusda Batola dengan sukarela menyumbangkan buku-buku khusus anak. Ke depan kami sudah menganggarkan penambahan,” ucap Kadis yang akrap disapa bu Harli itu.

Harli menerangkan, Perpustakaan Ramah Anak merupakan bentuk nyata dari dukungan program Kota Layak Anak. Karenanya pihaknya berusaha memenuhi hak pendidikan anak sekaligus pengenalan awal terhadap perpustakaan.

Baca juga: Wabup harapkan SKPD tuntaskan pekerjaan

Mantan Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Batola itu juga menuturkan, untuk menarik minat anak mengenal perpustakaan, pihaknya akan melakukan jemput bola dengan mengundang para siswa TK dan SD kelas I hingga kelas III.

“Saat diundang mereka disediakan konsumsi dan uang pengganti transport. Tujuannya untuk memotivasi anak-anak datang  sehingga nantinya secara sadar datang tanpa diundang lagi,” ucapnya.

Pada bagian lagi isteri Kepala Bapegdiklat Batola Hardian Noor mengutarakan, Dispersip Batola merencanakan akan membangun gedung perpustakaan baru an yang lebih besar dari dana dari DAK 2021.

Baca juga: Bupati wisuda 899 santri

Hal ini dilakukan, jelasnya, untuk menyikapi bertambahnya tingkat kunjungan dari yang hanya 7 hingga 8 orang per hari menjadi 40 hingga 50 orang per hari.  

Meningkatnya jumlah kunjungan ini, sebut Harli, salah satunya diramaikan kehadiran Komunitas Cinta Buku (Kocibu)dan penggunaan aplikasi e-Puda Batola.

“Sekarang kegiatan masih seadanya karena ruangan terbatas meskipun diusahakan tetap maksimal. Gedung yang lebih besar nantinya akan membuat kami bisa lebih berinovasi,” ucapnya sembari menjelaskan, kapasitas ruangan baca anak di Perpustakaan Ramah Anak ini hanya mampu menampung 20 orang.

Baca juga: Batola wins the first best in managing DAK and village fund

 

Pewarta: Arianto

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019