Wakil Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan H Rahmadian Noor mengatakan, memasuki bulan terakhir tahun anggaran 2019 seluruh SKPD diharapkan segera menuntaskan seluruh pekerjaan sesuai program dan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

“Saya minta seluruh SKPD, terutama yang mempunyai pekerjaan fisik, seperti pembangunan gedung, jalan, jembatan dan lainnya, yang masih menyisakan program, kegiatan dan pekerjaan agar cermat menghitung waktu tersisa agar bisa menyelesaikan pekerjaan,” tutur Wakil Bupati Barito Kuala (Wabup Batola) H Rahmadian Noor saat memimpin Apel Awal Desember, Senin (2/12).

Dalam apel yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Batola, Wabup yang akrap disapa pak Rahmadi menekankan, memasuki bulan Desember harus menjadi perhatian seluruh SKPD,  mengingat waktu yang tersisa tinggal menghitung hari untuk menyelesaikan pekerjaan.

Dia mengharapkan, semua pekerjaan selama tahun anggaran 2019 dapat diselesaikan secara tuntas, apalagi semua program dan kegiatan sudah disiapkan jauh-jauh hari, bahkan satu tahun sebelumnya dan  melewati proses cukup panjang mulai dari penyusunan rencana kerja awal, Musrenbang baik mulai tingkat kecamtan sampai ke kabupaten, penyusunan kebijakan umum anggaran dan PPAS, sampai kepada pengesahan APBD.

“Melihat panjangnya proses dan waktu yang tersedia saya mengharapkan tidak ada kegiatan dan program yang tidak terlaksana. Apalagi pekerjaan yang direncanakan sudah dirancang dengan cermat serta dengan waktu pekerjaan telah disusun per triwulan,” paparnya.

Dalam kesempatan apel yang juga dihadiri Pj Sekda H Abdul Manaf, para pejabat eselon II, III, IV, dan para pelaksana, wabup juga menyinggung program tahun 2020.

Dia juga berharap,  terhadap anggaran yang sudah disiapkan pelaksanaannya disusun secara cermat agar penyelesaiannya menumpuk di akhir tahun.

Khusus untuk TA 2020, mantan anggota DPRD Batola menekankan, program kegiatan yang menjadi program strategis daerah seperti Bedah Kampung Terintegrasi (BKT) serta Kuta Bamara hendaknya didahulukan dan pekerjaannya memasuki awal triwulan kedua (April) sudah lelang dan ditayangkan di LPSE.

Wabup memberikan alasan program strategis daerah menjadi prioritas karena selain merupakan implementasi visi dan misi Pemkab Batola juga pekerjaannya memerlukan waktu yang cukup lama.

“Selain itu, jika dikerjakan lebih awal memberikan kesempatan pengerjaan lebih lama serta memberi ruang untuk evaluas, syukur-syukur ketika APBD Perubahan masih mempunyai Silpa yang cukup sehingga bisa dilakukan penambahan anggaran untuk mengakomodir desa-desa atau kampung yang belum tersentuh,” kata Rahmadi.

Rahmadi memaparkan, sesuai indeks pembangunan desa, Batola masih terdapat 19 desa tertinggal.

Rencananya ke-19 desa itu, sebut dia, akan dientaskan hingga berakhir masa jabatannya bersama Bupati Hj Noormiliyani tahun 2022.

Saat ini, terang dia, sudah dikerjakan 3 desa dan rencananya dikerjakan lagi 3 desa di awal TA 2020 di tambah 2 desa dikerjakan di perubahan.

Sedangkan 11 desanya, terang dia, akan dituntaskan di dua tahun sisa masa jabatan yakni tahun 2021 dan tahun 2022.

Terkait rencana itu, Rahmadi mengharapkan, TAPD bisa memberikan anggaran yang cukup untuk penyelesaian program. Begitu pula terhadap program Jalan Kuta Bamara, mengingat bupati bertekad akan menuntaskannya hingga akhir tahun masa jabatan.


 

Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019