SKK Migas bersama dengan 16 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Kalimantan dan Sulawesi (KalSul) melaksanakan Penandatanganan Prosedur Tetap (PROTAP) Penanggulangan Tumpahan Minyak (PTM), di Wilayah Area KalSul SKK Migas – KKKS.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno, di Balikpapan, Rabu(27/11), mengatakan kegiatan Pembuatan Prosedur Tetap(PROTAP) merupakan implementasi pemenuhan kewajiban dalam penataan regulasi terkait kesiapsiagaan tumpahan minyak, seperti Undang-Undang, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Pedoman Tata Kerja SKK Migas.
"Dan menjadi bentuk kesiapsiagaan Industri Hulu Migas di Wilayah KalSul terhadap penanggulangan tumpahan minyak, meliputi ketersediaan prosedur yang update, jumlah personil yang kompeten dan ketersediaan peralatan yang memadai," katanya.
Baca juga: SKK Migas dan Mubadala Petroleum santuni anak yatim dan dhuafa Kotabaru
Dijelaskan dia, untuk menekankan Komitmen dari top manajemen masing-masing KKKS agar PROTAP ini menjadi acuan dan dijalankan saat terjadi insiden Tier 2, sehingga pengalaman pahit adanya insiden nyata tumpahan minyak dengan skala besar dalam dua tahun terakhir, yakni pipa Pertamina Refinery Unit (RU) V di Teluk Balikpapan dan blow out sumur YYA1 PHE ONWJ di lepas pantai Pulau Jawa dapat diantisipasi dan ditanggulangi serta dapat diminimalisir.
Tugas berat SKK Migas – KKKS untuk menjaga kelancaran kegiatan produksi migas untuk memenuhi target produksi nasional sesuai APBN, karena disadari adanya tumpahan minyak mengakibatkan kerugian materi karena berkurangnya hasil produksi, terhentinya produksi dan juga bisa mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Baca juga: Bagi hasil Blok Sebuku tunggu penghitungan kontraktor
Kepala Divisi Penunjang Operasi dan Keselamatan Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, Bagus Edvantoro, mengatakan menyampaikan bahwa PROTAP SKK Migas – KKKS Area KalSul merupakan Pedoman Pelaksanaan Penanggulangan Tumpahan Minyak Tier 2 di KKKS Area KalSul ini dengan jumlah anggota sebanyak 16 KKKS.
"Tujuannya agar pelaksanaan penanggulangan tumpahan minyak dapat terkoordinasi dengan baik, meliputi prosedur, peralatan dan tim operasi, guna memperkecil dampak terhadap lingkungan serta sebagai sumber Informasi daftar peralatan penanggulangan tumpahan minyak yang dimiliki KKKS Area KalSul," katanya.
Selain itu, menjadi sumber informasi valid daftar personil untuk koordinasi proses permintaan bantuan. Sesuai dengan ketentuan dalam Pedoman Tata Kerja SKK Migas Nomor 005 Tahun 2018 tentang pengelolaan K3LL maka di tunjuk Perwakilan SKK Migas KalSul sebagai coordinator operasi.
Adapun 16 KKKS Areal KalSul yang melakukan penandatangan Protap antaralain, Chevron Makasar Limited, Chevron Rapak Limited, Eni Muara Bakau B.V, Eni East Sepinggan LTD, PT Medco E&P IndonesiIndonesia (TarakanTarakan), PT Pertamina EP Asset 5, PT Pertamina Hulu Mahakam.
Selanjutnya, PT Pertamina EP Asset 4-Donggi Field, PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga, PT Pertamina Hulu Mahakam, PT PHE Nunukan Company, Ophir Indonesia (Bangkanai), Pearl Oil (Sebuku) Limited/Mubadala Petroleum, Job Pertamina - Medco E&P Simenggaris, Job Pertamina - Medco E&P Tomori Sulawesi, dan Energy Equity Epic Sengkang PTY.LTD.
Sebagai bentuk simulasi implementasi PROTAP, dilaksanakan pula dalam kesempatan tersebut kegiatan table top exercise dengan skenario tumpahan minyak di perairan Selat Makassar yang melibatkan SKK Migas – KKKS Area KalSul bersama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Skenario simulasi latihan ini dihadapkan dengan keadaan yang sesungguhnya atau real exercise simulation, latihan bersama yang digelar oleh SKK Migas dan KKKS Mubadala Petroleum selaku operator dari Wilayah Kerja Sebuku, dengan lapangan gas Ruby yang telah berproduksi di Selat Makassar.
Baca juga: Mubadala berharap media bangun pemberitaan positif dukung industri Migas
Skenario yang dibuat adalah adanya kebocoran pipa gas bawah laut yang dioperasikan oleh KKKS Mubadala Petroleum yang mengakibatkan gas cloud. Gas tersebut kemudian terbakar karena adanya kapal tanker yang tengah dalam perjalanan mengangkut minyak, melintas di area kebocoran tersebut.
Kemudian kapal tanker tersebut juga ikut terbakar yang mengakibatkan korban luka-luka yaitu awak kapal tanker. Dalam skenario ini juga, disimulasikan adanya tumpahan minyak dari kapal tanker tersebut yang kemudian mendekati wilayah pantai.
Dari skenario ini selanjutnya dilakukan table top exercise untuk mendalami prosedur yang sudah ditentukan, baik di tingkat KKKS Mubadala Petroleum dengan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan terkait.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno, di Balikpapan, Rabu(27/11), mengatakan kegiatan Pembuatan Prosedur Tetap(PROTAP) merupakan implementasi pemenuhan kewajiban dalam penataan regulasi terkait kesiapsiagaan tumpahan minyak, seperti Undang-Undang, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Pedoman Tata Kerja SKK Migas.
"Dan menjadi bentuk kesiapsiagaan Industri Hulu Migas di Wilayah KalSul terhadap penanggulangan tumpahan minyak, meliputi ketersediaan prosedur yang update, jumlah personil yang kompeten dan ketersediaan peralatan yang memadai," katanya.
Penandatangan protap tanggap darurat
Baca juga: SKK Migas dan Mubadala Petroleum santuni anak yatim dan dhuafa Kotabaru
Dijelaskan dia, untuk menekankan Komitmen dari top manajemen masing-masing KKKS agar PROTAP ini menjadi acuan dan dijalankan saat terjadi insiden Tier 2, sehingga pengalaman pahit adanya insiden nyata tumpahan minyak dengan skala besar dalam dua tahun terakhir, yakni pipa Pertamina Refinery Unit (RU) V di Teluk Balikpapan dan blow out sumur YYA1 PHE ONWJ di lepas pantai Pulau Jawa dapat diantisipasi dan ditanggulangi serta dapat diminimalisir.
Tugas berat SKK Migas – KKKS untuk menjaga kelancaran kegiatan produksi migas untuk memenuhi target produksi nasional sesuai APBN, karena disadari adanya tumpahan minyak mengakibatkan kerugian materi karena berkurangnya hasil produksi, terhentinya produksi dan juga bisa mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Baca juga: Bagi hasil Blok Sebuku tunggu penghitungan kontraktor
Kepala Divisi Penunjang Operasi dan Keselamatan Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, Bagus Edvantoro, mengatakan menyampaikan bahwa PROTAP SKK Migas – KKKS Area KalSul merupakan Pedoman Pelaksanaan Penanggulangan Tumpahan Minyak Tier 2 di KKKS Area KalSul ini dengan jumlah anggota sebanyak 16 KKKS.
"Tujuannya agar pelaksanaan penanggulangan tumpahan minyak dapat terkoordinasi dengan baik, meliputi prosedur, peralatan dan tim operasi, guna memperkecil dampak terhadap lingkungan serta sebagai sumber Informasi daftar peralatan penanggulangan tumpahan minyak yang dimiliki KKKS Area KalSul," katanya.
Selain itu, menjadi sumber informasi valid daftar personil untuk koordinasi proses permintaan bantuan. Sesuai dengan ketentuan dalam Pedoman Tata Kerja SKK Migas Nomor 005 Tahun 2018 tentang pengelolaan K3LL maka di tunjuk Perwakilan SKK Migas KalSul sebagai coordinator operasi.
Adapun 16 KKKS Areal KalSul yang melakukan penandatangan Protap antaralain, Chevron Makasar Limited, Chevron Rapak Limited, Eni Muara Bakau B.V, Eni East Sepinggan LTD, PT Medco E&P IndonesiIndonesia (TarakanTarakan), PT Pertamina EP Asset 5, PT Pertamina Hulu Mahakam.
Selanjutnya, PT Pertamina EP Asset 4-Donggi Field, PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga, PT Pertamina Hulu Mahakam, PT PHE Nunukan Company, Ophir Indonesia (Bangkanai), Pearl Oil (Sebuku) Limited/Mubadala Petroleum, Job Pertamina - Medco E&P Simenggaris, Job Pertamina - Medco E&P Tomori Sulawesi, dan Energy Equity Epic Sengkang PTY.LTD.
Sebagai bentuk simulasi implementasi PROTAP, dilaksanakan pula dalam kesempatan tersebut kegiatan table top exercise dengan skenario tumpahan minyak di perairan Selat Makassar yang melibatkan SKK Migas – KKKS Area KalSul bersama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Skenario simulasi latihan ini dihadapkan dengan keadaan yang sesungguhnya atau real exercise simulation, latihan bersama yang digelar oleh SKK Migas dan KKKS Mubadala Petroleum selaku operator dari Wilayah Kerja Sebuku, dengan lapangan gas Ruby yang telah berproduksi di Selat Makassar.
Baca juga: Mubadala berharap media bangun pemberitaan positif dukung industri Migas
Skenario yang dibuat adalah adanya kebocoran pipa gas bawah laut yang dioperasikan oleh KKKS Mubadala Petroleum yang mengakibatkan gas cloud. Gas tersebut kemudian terbakar karena adanya kapal tanker yang tengah dalam perjalanan mengangkut minyak, melintas di area kebocoran tersebut.
Kemudian kapal tanker tersebut juga ikut terbakar yang mengakibatkan korban luka-luka yaitu awak kapal tanker. Dalam skenario ini juga, disimulasikan adanya tumpahan minyak dari kapal tanker tersebut yang kemudian mendekati wilayah pantai.
Dari skenario ini selanjutnya dilakukan table top exercise untuk mendalami prosedur yang sudah ditentukan, baik di tingkat KKKS Mubadala Petroleum dengan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan terkait.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019