Pengamat ekonomi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menilai bahwa jika resesi ekonomi terjadi pada 2020 datang akibat ekonomi global, maka Indonesia tidak bisa menghindar.
"Kalau menurut saya, jika resesi ekonomi diakibatkan resesi ekonomi global maka negara manapun, termasuk Indonesia tak bisa menghindar," kata Pengamat Ekonomi James Adam kepada Antara di Kupang, Senin (18/11).
Hal ini disampaikan setelah adanya ancaman resesi ekonomi bagi Indonesia, yang disampaikan langsung oleh Bank Dunia dan IMF kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
Menurut dia, alasan Indonesia tak bisa menghindar dari ancaman itu karena negara-negara berkembang seperti Indonesia saat ini tentu bergantung pada negara-negara maju.
Baca juga: Ada ancaman resesi ekonomi
Baca juga: Pemerintah diminta waspadai resesi global
"Negara di dunia yang menjadi pengendali ekonomi dunia yaitu Amerika Serikat dan China. Keduanya selalu menjadi pendorong dan pemicu resesi ekonomi dunia," ujar dia.
Namun, kata dia, jika memang ancaman resesi itu benar maka pemerintah Indonesia mulai saat ini mengambil langkah-langkah yang efisien agar resesi ekonomi dunia itu tidak terlalu berdampak bagi Indonesia.
"Jika tahun 2020 diprediksi terjadi resesi, maka langkah yang perlu diambil pemerintah adalah mulai mengefesiensikan anggaran, menjaga stabilitas moneter sejak dini dan mengawasi pergerakan pasar, serta mengoptimalkan semua struktur ekonomi dari yang rendah," ujar dia.
Selain itu Bank Indonesia sebagai pengendali moneter bisa menyiapkan langkah-langkah konkrit agar resesi ekonomi itu tak mengakibatkan krisis moneter seperti yang terjadi pada tahun 1998..
Konsultan Internasional Fund For Agricultural Development (IFAD) untuk program pemberdayaan ekonomi itu menambahkan bahwa Bank Dunia dan IMF adalah dua lembaga keuangan dunia yang punya pengaruh sangat penting terhadap ekonomi Indonesia, karena itu Presiden Jokowi perlu untuk mengimplementasi nasehat dari kedua lembaga ini.
"Karena itu pemerintah kita harus segera memperkuat ekonomi nasional sebab tinggal satu bulan lagi akan masuk tahun 2020, karena kita belum bisa pastikan kapan tepatnya akan terjadi krisis," ujar dia.
Selain pemerintah pusat, kata dia, pemerintah daerah juga kata dia harus melakukan tide money policy baik untuk semua bentuk belanja pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Kalau menurut saya, jika resesi ekonomi diakibatkan resesi ekonomi global maka negara manapun, termasuk Indonesia tak bisa menghindar," kata Pengamat Ekonomi James Adam kepada Antara di Kupang, Senin (18/11).
Hal ini disampaikan setelah adanya ancaman resesi ekonomi bagi Indonesia, yang disampaikan langsung oleh Bank Dunia dan IMF kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
Menurut dia, alasan Indonesia tak bisa menghindar dari ancaman itu karena negara-negara berkembang seperti Indonesia saat ini tentu bergantung pada negara-negara maju.
Baca juga: Ada ancaman resesi ekonomi
Baca juga: Pemerintah diminta waspadai resesi global
"Negara di dunia yang menjadi pengendali ekonomi dunia yaitu Amerika Serikat dan China. Keduanya selalu menjadi pendorong dan pemicu resesi ekonomi dunia," ujar dia.
Namun, kata dia, jika memang ancaman resesi itu benar maka pemerintah Indonesia mulai saat ini mengambil langkah-langkah yang efisien agar resesi ekonomi dunia itu tidak terlalu berdampak bagi Indonesia.
"Jika tahun 2020 diprediksi terjadi resesi, maka langkah yang perlu diambil pemerintah adalah mulai mengefesiensikan anggaran, menjaga stabilitas moneter sejak dini dan mengawasi pergerakan pasar, serta mengoptimalkan semua struktur ekonomi dari yang rendah," ujar dia.
Selain itu Bank Indonesia sebagai pengendali moneter bisa menyiapkan langkah-langkah konkrit agar resesi ekonomi itu tak mengakibatkan krisis moneter seperti yang terjadi pada tahun 1998..
Konsultan Internasional Fund For Agricultural Development (IFAD) untuk program pemberdayaan ekonomi itu menambahkan bahwa Bank Dunia dan IMF adalah dua lembaga keuangan dunia yang punya pengaruh sangat penting terhadap ekonomi Indonesia, karena itu Presiden Jokowi perlu untuk mengimplementasi nasehat dari kedua lembaga ini.
"Karena itu pemerintah kita harus segera memperkuat ekonomi nasional sebab tinggal satu bulan lagi akan masuk tahun 2020, karena kita belum bisa pastikan kapan tepatnya akan terjadi krisis," ujar dia.
Selain pemerintah pusat, kata dia, pemerintah daerah juga kata dia harus melakukan tide money policy baik untuk semua bentuk belanja pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019