Seorang bayi bernama Muhammad Rakha yang berumur 12 hari mengikuti prosesi 'Baayun Maulud' yang digelar Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru Kalimantan Selatan, Kamis (24/2).

Anak kedua pasangan Joko Sudirwan dan Desi Sari itu merupakan salah satu dari 168 peserta 'Baayun Maulud' yang dilaksanakan Museum Lambung Mangkurat dalam rangka memperingati Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Kami sengaja mengikutsertakan Rakha agar ia menjadi anak sholeh dan mampu meneladani sifat-sifat Nabi dalam kehidupannya," ujar Joko di sela-sela kegiatan yang dihadiri Wali Kota Banjarbaru, Ruzaidin Noor.

Menurut dia, acara 'Baayun Maulud' yang digelar Museum Lambung Mangkurat itu sangat baik untuk menjaga dan melestarikan adat istiadat serta budaya daerah.

"Bagi kami pribadi, kegiatan ini sangat positif apalagi pelaksanaannya bertepatan dengan bulan Maulid yang merupakan bulan kelahiran Nabi sehingga sifat-sifat Nabi diharapkan melekat kepada setiap peserta," ujarnya.

Kepala Museum Lambung Mangkurat Tri Prasetya Krasna mengatakan, kegiatan 'Baayun Maulud' merupakan agenda rutin museum yang bertujuan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat Kalsel.

"Kegiatan ini merupakan salah satu langkah museum sebagai lembaga pelestari budaya untuk menjaga dan lebih memperkenalkan budaya dan adat istiadat yang berkembang di tengah masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan, pelaksanaan kegiatan bernuansa Islami dan religius itu sekaligus sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat luas yang ingin mengenal budaya dan adat 'Baayun Maulun' yang masih terjaga kelestariannya.

"Gambaran prosesi dan peralatan yang digunakan dalam 'Baayun Maulud' menjadi salah satu koleksi dan untuk gambaran jelasnya ditampilkan dalam kegiatan yang dilaksanakan secara terbuka ini," ujar dia.

Wali Kota Banjarbaru Ruzaidin Noor menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun itu dan berharap pelaksanaannya berjalan lancar sesuai maksud dan tujuan yang diharapkan.

"Kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian budaya dan adat istiadat yang harus didukung seluruh pihak, sehingga apa yang menjadi aset budaya dan adat istiadat masyarakat selalu terjaga dan terpelihara," ujarnya.

Gubernur Kalsel Rudy Ariffin diwakili Asisten I Isra Ismail juga mengharapkan, kegiatan yang dilaksanakan selama bulan Maulid itu hendaknya dijadikan sarana untuk meningkatkan kecintaan terhadap Rasulullah.

"Bulan Maulid merupakan bulan kelahiran nabi sehingga melalui kegiatan 'Baayun Maulud' ini kita dapat mengambil barokah sehingga mampu meneladai sifat-sifat Rasulullah," katanya./rzl*C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011