Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor meminta seluruh jajarannya berjuang memenuhi kebutuhan air bersih bagi rakyat hingga pelosok terpenuhi secara berkelanjutan, seperti melalui SPAM Banjarbakula.

Menurut Gubernur di Banjarmasin Kamis, salah satu upaya memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan merealisasikan pembangunan SPAM Banjarbakula tahap dua.

Hal tersebut disampaikan Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalsel, pada Penandatanganan Kesepakatan Bersama Pengalihan/Konversi Aset Penyertaan Modal Pemprov Kalsel pada PDAM Intan Banjar untuk Berkelanjutan Pembangunan SPAM Regional Banjarbakula
.
Dipaparkan Gubernur, berdasarkan data BPS 2018 rata-rata nasional akses air terhadap air minum layak tercatat untuk wilayah perkotaan sebesar 81,55 persen dan wilayah pedesaan baru dan berkelanjutan secara nasional 65,28 persen.

Baca juga: Gubernur minta inspektorat tingkatkan pencegahan korupsi

Namun, sambung Paman Birin, Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi yang masih berada di bawah rata-rata nasional yaitu baru 50,46 persen untuk rumah tangga yang memiliki akses air minum yang layak di tahun 2018.

"Untuk sekaligus mengurangi ketimpangan antarwilayah, salah satunya dengan cara mengembangkan sistem penyediaan air minum regional Banjarbakula," katanya.

Sehingga, kebutuhan air untuk keperluan domestik berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penduduk di daerah.

Berdasarkan hal tersebut, tambah dia, kebijakan pemenuhan kebutuhan air minum sebagai bagian dari hal yang penting dalam pembangunan di daerah dan untuk menuju Kalimantan Selatan sejahtera berkeadilan mandiri dan berdaya saing.

"Melalui mekanisme penyerataan modal, diharapkan dapat memacu kinerja PDAM Intan Banjar untuk meningkatkan akses dan pelayanan air minum bagi warga, saya kira inilah tujuan utama dilaksanakannya kesepakatan bersama ini,” jelasnya.

Pada acara tersebut, Pemprov Kalsel mengalokasikan anggaran puluhan miliar rupiah untuk kelanjutan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Banjarbakula tahap dua, dengan rencana alokasi anggaran pada 2020.

Baca juga: Gubernur dorong pemuda menjadi pelopor wirausaha

“Dana yang dianggarkan pada 2020, sebesar Rp80 miliar dan sisanya akan diselesaikan di 2021 dengan mekanisme dan lokasi kegiatan Pengembangan SPAM Regional di Hutan Pinus Banjarbaru,” terang Kadis PUPR Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar.

Agar hal itu terealisasi, menurut Roy diperlukan lahan yang harus dimiliki oleh pemerintah provinsi sebagai pengelola.

Sehingga lahan semula yang berstatus milik pemerintah Kabupaten Banjar harus diambil alih melalui konvensi dengan penyertaan modal provinsi.

“Sejalan dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Banjar tersedia mengalihkan status tanah menjadi kepemilikan provinsi melalui kesepakatan bersama tentang pengalihan konversi aset penyertaan modal Pemprov Kalsel,” jelasnya.

Pada kesempatan itu dilaksanakan penandatangan kerjasama tentang pengalihan atau konversi pernyataan modal Pemprov Kalsel pada PT Intan Banjar untuk keberlanjutan pembangunan spam regional Banjarbakula tahap dua.

Kegiatan ini dihadiri pula oleh Walikota Banjarbaru, Bupati Kabupaten Banjar, Kepala PDAM Intan Banjar serta seluruh SKPD terkait.

Baca juga: Ribuan milenial tanam pohon bersama Gubernur
Baca juga: Gubernur harapkan Jokowi -Ma'ruf pacu pembangunan Kalsel

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019