Vivi Mar'i Zubedi, memang bukan orang yang dilahirkan di tanah Lambung Mangkurat, namun kiprah desainer nasional ini sudah mengangkat batik Sasirangan dan tenun Pagatan di fashion dunia, menjadi kebanggaan yang luar biasa bagi daerah Kalimantan Selatan.
Tentunya, ada kaitan tersendiri bagi Vivi Zubedi panggilan akrabnya untuk berperan bagi daerah Kalsel ini, karena dia merupakan istri tokoh muda Kalsel yang pernah dua periode menjadi anggota DPR RI, yakni, H Aditya Mufti Ariffin yang adalah Putra Gubernur Kalsel dua periode, H Rudy Ariffin.
Sebagai mantu kepala daerah, rupanya perempuan kelahiran 17 April ini tertarik untuk mengangkat khas daerah dibidang yang digelutinya, yakni, dunia fashion.
Sarjana Akuntansi di Universitas Sumatra Utara ini pun bisa membuka mata dunia akan keindahan dua kain khas daerah Kalsel, yakni, kain Sasirangan dan tenun Pagatan.
Tidak hanya ditingkatkan nasional, tapi Head Director of IKRA Indonesia ini bahkan membawanya ke fashion dunia, yakni, pada gelar New York Fashion Week 2018, ajang fashion bergengsi dunia, di mana semua desainer bermimpi bisa menampilkan karya di sana.
Hebatnya, Vivi Zubedi tidak hanya sekali tampil dengan sejumlah karya abayanya atau modest-wear di panggung New York Fashion Week, karena perempuan berhijab ini dapat undangan langsung.
Bahkan karya-karyanya juga pernah tampil di panggung fashion di beberapa negara, seperti London dan Singapura.
Karya-karyanya pun banyak dipakai artis nasional, bahkan pesohor dunia.
Bahkan menurut dia, saat menampilkan kain Sasirangan dan tenun Pagatan pada New York Fashion Week tersebut, para desainer kelas dunia memberikan apresiasi.
"Masya Allah well accepted. Bahkan teman-teman fashion saya di sana, salah satunya Joan Reidy stylist ternama di US yang menangani artis-artis Hollywood seperti Jennifer Lopez, Beyonce dan Gwen Stefani sampai bertanya ke saya apakah sasirangan real kerjaan hasil tangan? And saya dengan penuh bangga menjawab Yes it is. Karya para artisan dari Banua," ujarnya.
Dia menyebutkan, cukup banyak membawa busana kain Sasirangan bordir Banjarbaru dan tenun Pagatan. Motif-motif yang dibawa juga banyak motif-motif baru yang dia re-create.
"Cukup banyak dan sering sebenarnya. Karena sejujurnya project ini saya lakukan demi meningkatkan pendapatan para pengrajin daerah yang mungkin masih perlu pengembangan dan perluasan market, di mana juga ini merupakan bagian (salah satu) program CSR dari brand saya," tuturnya.
Dia menekankan, program CSR beberapa persen hasil penjualan dari brandnya tersebut dialokasikan sebagai bentuk bantuan kepada para pengrajin di daerahnya.
"Saya akan terus berupaya membantu para pengrajin daerah, bahkan sektor lainnya, karena saya mencintai daerah ini sebagai bagian dari hidup saya," ucap Vivi Zubedi.
Awal berkarir
Vivi Zubedi dulunya pekerja akunta, namun dunia fashion sebenarnya sudah ada dalam jiwanya sejak masih duduk di bangku SMP.
Beberiringnya waktu, Vivi Zubedi akhirnya menemukan jalan untuk menyalurkan hobinya membuat desain busana, khususnya abaya muslim.
Pada 2011, Vivi Zubedi mulai berkiprah di ajang fashion nasional, bahkan sudah dapat mendirikan brand sendiri, meskipun harus jatuh bangun memperkenalkan karyanya tersebut.
Tekad pantang menyerah dan haram putus asa, Vivi Zubedi akhirnya mendapatkan pengakuan tidak hanya di panggung fashion nasional, tapi sudah kelas dunia.
Dalam perjalanan karirnya sejak 2011 hingga kini, Vivi Zubedi sudah melewati berbagai pagelaran dunia seperti beberapa kali di New York Fasion Week hingga menjadi satu-satunya brand modest dunia yang terdaftar resmi di panggung tersebut.
Dia juga sudah mengenyam pertunjukan bergengsi di London Fashion Week, Singapore Fashion Week, Indonesia Fashion Week dan Jakarta Fashion Week.
Saat ini dia makin termotivasi dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menargetkan pada 2020 Indonesia bisa menjadi pusat Modest Wear Dunia.
"Keinginan bapak presiden kita ini membuat saya termotivasi semakin dalam menekuni bisnis kreatif ini," ujarnya.
Dia meyakini, hal tersebut bisa terwujud dengan upaya keseriusan yang tinggi dari pelaku dunia fashion di negeri ini, karenanya dunia fashion di negeri ini harus terus mendapat perhatian, pembinaan dan pengembangan.
"Kami yang berkecimpung di dunia industri fashion muslim ini akan terus berkarya dengan semua dukungan tersebut," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Tentunya, ada kaitan tersendiri bagi Vivi Zubedi panggilan akrabnya untuk berperan bagi daerah Kalsel ini, karena dia merupakan istri tokoh muda Kalsel yang pernah dua periode menjadi anggota DPR RI, yakni, H Aditya Mufti Ariffin yang adalah Putra Gubernur Kalsel dua periode, H Rudy Ariffin.
Sebagai mantu kepala daerah, rupanya perempuan kelahiran 17 April ini tertarik untuk mengangkat khas daerah dibidang yang digelutinya, yakni, dunia fashion.
Sarjana Akuntansi di Universitas Sumatra Utara ini pun bisa membuka mata dunia akan keindahan dua kain khas daerah Kalsel, yakni, kain Sasirangan dan tenun Pagatan.
Tidak hanya ditingkatkan nasional, tapi Head Director of IKRA Indonesia ini bahkan membawanya ke fashion dunia, yakni, pada gelar New York Fashion Week 2018, ajang fashion bergengsi dunia, di mana semua desainer bermimpi bisa menampilkan karya di sana.
Hebatnya, Vivi Zubedi tidak hanya sekali tampil dengan sejumlah karya abayanya atau modest-wear di panggung New York Fashion Week, karena perempuan berhijab ini dapat undangan langsung.
Bahkan karya-karyanya juga pernah tampil di panggung fashion di beberapa negara, seperti London dan Singapura.
Karya-karyanya pun banyak dipakai artis nasional, bahkan pesohor dunia.
Bahkan menurut dia, saat menampilkan kain Sasirangan dan tenun Pagatan pada New York Fashion Week tersebut, para desainer kelas dunia memberikan apresiasi.
"Masya Allah well accepted. Bahkan teman-teman fashion saya di sana, salah satunya Joan Reidy stylist ternama di US yang menangani artis-artis Hollywood seperti Jennifer Lopez, Beyonce dan Gwen Stefani sampai bertanya ke saya apakah sasirangan real kerjaan hasil tangan? And saya dengan penuh bangga menjawab Yes it is. Karya para artisan dari Banua," ujarnya.
Dia menyebutkan, cukup banyak membawa busana kain Sasirangan bordir Banjarbaru dan tenun Pagatan. Motif-motif yang dibawa juga banyak motif-motif baru yang dia re-create.
"Cukup banyak dan sering sebenarnya. Karena sejujurnya project ini saya lakukan demi meningkatkan pendapatan para pengrajin daerah yang mungkin masih perlu pengembangan dan perluasan market, di mana juga ini merupakan bagian (salah satu) program CSR dari brand saya," tuturnya.
Dia menekankan, program CSR beberapa persen hasil penjualan dari brandnya tersebut dialokasikan sebagai bentuk bantuan kepada para pengrajin di daerahnya.
"Saya akan terus berupaya membantu para pengrajin daerah, bahkan sektor lainnya, karena saya mencintai daerah ini sebagai bagian dari hidup saya," ucap Vivi Zubedi.
Awal berkarir
Vivi Zubedi dulunya pekerja akunta, namun dunia fashion sebenarnya sudah ada dalam jiwanya sejak masih duduk di bangku SMP.
Beberiringnya waktu, Vivi Zubedi akhirnya menemukan jalan untuk menyalurkan hobinya membuat desain busana, khususnya abaya muslim.
Pada 2011, Vivi Zubedi mulai berkiprah di ajang fashion nasional, bahkan sudah dapat mendirikan brand sendiri, meskipun harus jatuh bangun memperkenalkan karyanya tersebut.
Tekad pantang menyerah dan haram putus asa, Vivi Zubedi akhirnya mendapatkan pengakuan tidak hanya di panggung fashion nasional, tapi sudah kelas dunia.
Dalam perjalanan karirnya sejak 2011 hingga kini, Vivi Zubedi sudah melewati berbagai pagelaran dunia seperti beberapa kali di New York Fasion Week hingga menjadi satu-satunya brand modest dunia yang terdaftar resmi di panggung tersebut.
Dia juga sudah mengenyam pertunjukan bergengsi di London Fashion Week, Singapore Fashion Week, Indonesia Fashion Week dan Jakarta Fashion Week.
Saat ini dia makin termotivasi dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menargetkan pada 2020 Indonesia bisa menjadi pusat Modest Wear Dunia.
"Keinginan bapak presiden kita ini membuat saya termotivasi semakin dalam menekuni bisnis kreatif ini," ujarnya.
Dia meyakini, hal tersebut bisa terwujud dengan upaya keseriusan yang tinggi dari pelaku dunia fashion di negeri ini, karenanya dunia fashion di negeri ini harus terus mendapat perhatian, pembinaan dan pengembangan.
"Kami yang berkecimpung di dunia industri fashion muslim ini akan terus berkarya dengan semua dukungan tersebut," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019