Kelurahan Sekumpul dibawah kepemimpinan Lurah Gusti Marhusin memaksimalkan penggunaan dana kelurahan melalui pemberdayaan masyarakat demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Penggunaan dana kelurahan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat. Tujuannya agar perekonomian dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat," ujarnya di Martapura, Sabtu.
Ia mengatakan, dana kelurahan yang diterima sebesar Rp720 juta terdiri dari DAU tambahan APBN sebesar Rp370 juta dan APBD Kabupaten Banjar Rp350 juta yang akan masuk melalui anggaran perubahan.
Disebutkan, anggaran digunakan untuk berbagai kegiatan baik fisik maupun non fisik yang diputuskan melalui musyawarah bersama masyarakat dalam forum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
"Seluruh kegiatan dimusyawarahkan melalui forum masyarakat yang tergabung dalam LPM dan kegiatan yang dilaksanakan sesuai aspirasi masyarakat sehingga mereka bisa menikmati manfaatnya," ucap dia.
Baca juga: Andin dekati parpol maju di pilkada Banjar
Disebutkan, alokasi anggaran untuk kegiatan fisik diarahkan peningkatan jalan lingkungan sebanyak 10 titik, dan kegiatan non fisik pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan pada empat kegiatan.
Diantaranya, pelatihan berdagang secara online yang diarahkan untuk membuat koperasi berbadan hukum yang mengelola bank sampah hingga rencana membangun mall Sekumpul di kelurahan setempat.
Kegiatan lain adalah pelatihan tata boga yang bertujuan memperkuat ekonomi kreatif, dan penanaman tumbuhan hidroponik yang sudah dikelola kelompok tani sehingga bisa jalan dalam waktu dekat.
Terakhir adalah pelatihan kader kesehatan lingkungan Kelurahan Sekumpul yang dilaksanakan tiga hari sejak 17-19 September 2019 di halaman samping kantor kelurahan dan diikuti ibu-ibu.
"Inti dari kegiatan non fisik adalah memberdayakan masyarakat terutama ibu-ibu sehingga mereka bisa memiliki keahlian yang mampu dikerjakan dan hasilnya bisa diolah lalu dijual," ujarnya.
Baca juga: Pedagang yang berada di Pasar Banjar Raya mengadu karena akan digusur
Ketua LPM Kelurahan Sekumpul Ardiansyah merasa senang juga gembira karena masyarakat bisa mengikuti kegiatan yang apabila ditekuni bisa menambah penghasilan bagi kesejahteraan keluarga.
"Kami menyambut baik kegiatan non fisik karena sifatnya pemberdayaan masyarakat sehingga mereka bisa memanfaatkan keahlian yang dimiliki untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan," ujarnya.
Sementara itu, pelatihan kader kesehatan lingkungan diisi dengan hadirnya Bob Novandy yang dikenal dengan panggilan "Raja Lampion" karena kemampuannya membuat lampion dari botol minuman bekas.
"Kami hadir disini untuk berbagi ilmu dengan masyarakat terutama ibu-ibu sehingga mereka bisa membuat botol minuman bekas menjadi lebih bermanfaat disamping bisa menjadi barang bernilai ekonomis," kata Boy.
Baca juga: Regent Banjar proud of 2019 WTN
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Penggunaan dana kelurahan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat. Tujuannya agar perekonomian dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat," ujarnya di Martapura, Sabtu.
Ia mengatakan, dana kelurahan yang diterima sebesar Rp720 juta terdiri dari DAU tambahan APBN sebesar Rp370 juta dan APBD Kabupaten Banjar Rp350 juta yang akan masuk melalui anggaran perubahan.
Disebutkan, anggaran digunakan untuk berbagai kegiatan baik fisik maupun non fisik yang diputuskan melalui musyawarah bersama masyarakat dalam forum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
"Seluruh kegiatan dimusyawarahkan melalui forum masyarakat yang tergabung dalam LPM dan kegiatan yang dilaksanakan sesuai aspirasi masyarakat sehingga mereka bisa menikmati manfaatnya," ucap dia.
Baca juga: Andin dekati parpol maju di pilkada Banjar
Disebutkan, alokasi anggaran untuk kegiatan fisik diarahkan peningkatan jalan lingkungan sebanyak 10 titik, dan kegiatan non fisik pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan pada empat kegiatan.
Diantaranya, pelatihan berdagang secara online yang diarahkan untuk membuat koperasi berbadan hukum yang mengelola bank sampah hingga rencana membangun mall Sekumpul di kelurahan setempat.
Kegiatan lain adalah pelatihan tata boga yang bertujuan memperkuat ekonomi kreatif, dan penanaman tumbuhan hidroponik yang sudah dikelola kelompok tani sehingga bisa jalan dalam waktu dekat.
Terakhir adalah pelatihan kader kesehatan lingkungan Kelurahan Sekumpul yang dilaksanakan tiga hari sejak 17-19 September 2019 di halaman samping kantor kelurahan dan diikuti ibu-ibu.
"Inti dari kegiatan non fisik adalah memberdayakan masyarakat terutama ibu-ibu sehingga mereka bisa memiliki keahlian yang mampu dikerjakan dan hasilnya bisa diolah lalu dijual," ujarnya.
Baca juga: Pedagang yang berada di Pasar Banjar Raya mengadu karena akan digusur
Ketua LPM Kelurahan Sekumpul Ardiansyah merasa senang juga gembira karena masyarakat bisa mengikuti kegiatan yang apabila ditekuni bisa menambah penghasilan bagi kesejahteraan keluarga.
"Kami menyambut baik kegiatan non fisik karena sifatnya pemberdayaan masyarakat sehingga mereka bisa memanfaatkan keahlian yang dimiliki untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan," ujarnya.
Sementara itu, pelatihan kader kesehatan lingkungan diisi dengan hadirnya Bob Novandy yang dikenal dengan panggilan "Raja Lampion" karena kemampuannya membuat lampion dari botol minuman bekas.
"Kami hadir disini untuk berbagi ilmu dengan masyarakat terutama ibu-ibu sehingga mereka bisa membuat botol minuman bekas menjadi lebih bermanfaat disamping bisa menjadi barang bernilai ekonomis," kata Boy.
Baca juga: Regent Banjar proud of 2019 WTN
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019