Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan M Muslim meminta warga untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan untuk menghindari serangan kabut yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Menurut Muslim di Banjarbaru, Selasa, semakin meningkatkanya ketebalan asap akibat kebakaran hutan dan lahan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya baik secara preventif dan promotif.
Selain itu, tambah dia, juga telah dilakukan peningkatan pelayanan kesehatan bagi daerah dan masyarakat yang terdampak kabut asap.
Baca juga: Pemkab gelar tabliq akbar ditengah kabut asap
Baca juga: Mendikbud siapkan ruang kelas bebas asap
"Kami juga sudah menyampaikan edaran gubernur kepada bupati dan wali kota tentang kewaspadaan dini ISPA karena kabut asap, dengan melakukan berbagai upaya pencegahan," katanya.
Selain itu, Dinkes juga telah mendistribusikan masker ke seluruh kantor dinas kesehatan yang daerahnya terdampak kabut asap.
Selain mengurangi aktivitas di luar runagan, tambah dia, masyarakat diharapkan juga meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pola hidup sehat dengan mencuci tangan menggunakan sabun.
Baca juga: Kemenhub tunda uji coba kapal Roro di Dumai
Baca juga: Asap Karhutla terdeteksi hingga Singapura dan Malaysia
Muslim mengungkapkan, ISPA tidak hanya disebabkan oleh asap dari kebakaran hutan dan lahan tetapi ada beberapa hal lain yang juga harus diperhatikan masayrakat.
Penyebab utama ISPA, kebanyakan virus dan bakteri.
Faktor risiko terjadinya ISPA secara umum yaitu faktor lingkungan fisik rumah, faktor individu, serta faktor perilaku.
Baca juga: BPPT semai kapur tohor untuk hujan buatan
Baca juga: Sondetan, percepat pembasahan di Tegal Arum Banjarbaru
Sebelumnya, mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan Pemprov Kalsel juga telah melakukan berbagai upaya, antara lain mengerahkan pesawat water bombing setiap hari, shalat hajad dan istisqo serta melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan ulama.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Menurut Muslim di Banjarbaru, Selasa, semakin meningkatkanya ketebalan asap akibat kebakaran hutan dan lahan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya baik secara preventif dan promotif.
Selain itu, tambah dia, juga telah dilakukan peningkatan pelayanan kesehatan bagi daerah dan masyarakat yang terdampak kabut asap.
Baca juga: Pemkab gelar tabliq akbar ditengah kabut asap
Baca juga: Mendikbud siapkan ruang kelas bebas asap
"Kami juga sudah menyampaikan edaran gubernur kepada bupati dan wali kota tentang kewaspadaan dini ISPA karena kabut asap, dengan melakukan berbagai upaya pencegahan," katanya.
Selain itu, Dinkes juga telah mendistribusikan masker ke seluruh kantor dinas kesehatan yang daerahnya terdampak kabut asap.
Selain mengurangi aktivitas di luar runagan, tambah dia, masyarakat diharapkan juga meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pola hidup sehat dengan mencuci tangan menggunakan sabun.
Baca juga: Kemenhub tunda uji coba kapal Roro di Dumai
Baca juga: Asap Karhutla terdeteksi hingga Singapura dan Malaysia
Muslim mengungkapkan, ISPA tidak hanya disebabkan oleh asap dari kebakaran hutan dan lahan tetapi ada beberapa hal lain yang juga harus diperhatikan masayrakat.
Penyebab utama ISPA, kebanyakan virus dan bakteri.
Faktor risiko terjadinya ISPA secara umum yaitu faktor lingkungan fisik rumah, faktor individu, serta faktor perilaku.
Baca juga: BPPT semai kapur tohor untuk hujan buatan
Baca juga: Sondetan, percepat pembasahan di Tegal Arum Banjarbaru
Sebelumnya, mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan Pemprov Kalsel juga telah melakukan berbagai upaya, antara lain mengerahkan pesawat water bombing setiap hari, shalat hajad dan istisqo serta melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan ulama.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019