Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin gandeng Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana laksanakan seminar penanganan tumbuh kembang anak untuk mencegah stunting, sabtu (14/09) bertempat di sekretariat PKK Kab Tapin.

Ketua TP PKK Kabupaten Tapin sekaligus panitia pelaksana Hj Ratna Ellyani dalam laporannya menyampaikan bahwa seminar penanganan tumbuh kembang anak untuk mencegah stunting dan pendewasaan usia perkawinan sebagai salah satu cara untuk menjadi keluarga sejahtera. 

"Untuk peserta berjumlah 200 orang terdiri dari camat, skpd terkait, anggota TP PKK, kepala puskesmas, kader BKR dan BKB, PIK remaja", ujarnya.

Bupati Tapin HM Arifin Arpan dalam sambutannya mengatakan perlunya program kependudukan, Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) melalui peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia. 

Dijelasakannya, masalah stunting merupakan permasalahan gizi yang sering ditemukan di Indonesia, dimana anak yang menderita stunting memiliki tubuh yang pendek karena kurang gizi.

Stunting sendiri berpengaruh atau berdampak dalam tumbuh kembang anak, misal anak akan cepat sakit, dan kecerdasan anak berkurang.

"Persoalan stunting patut menjadi perhatian serius dan harus segera dituntaskan karena berhubungan dengan permasalahan gizi kronis", tegasnya

Salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah memberikan pendidikan pengasuhan kepada orang tua, khususnya keluarga yang mempunyai anak pada umur 1-10 tahun. Usia tersebut merupakan usia emas pada anak.

"Keluarga dapat menjaga anaknya dengan baik mulai dari kondisi lingkungan, saat ibu masih hamil, memberikan ASI esklusif dan makanan yang sehat dan bergizi sebagai pendamping kepada anak kita," ujar Bupati.

Sementara untuk narasumber pada seminar ini yakni Prof Dr Husaini SKM, M.Kes selaku ketua prodi magister kesehatan ULM, dan Dr Taufik Hidayat selaku ketua koalisi kependudukan Indonesia prov kalsel.

 

Pewarta: Muhammad Husien Asyari

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019