Dandim 1002 Barabai, Letkol Inf Nur Rohman menyebutkan, program Selamatkan Rawa Sejahterakan petani (Serasi) yang telah digarap TNI bersama masyarakat dan jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mampu meningkatkan hasil pertanian.

"Program Serasi ini juga memanfaatkan teknologi yang modern, mulai dari proses pembibitan, perawatan sampai masuk pada masa panen," kata Dandim saat ditemui di kantornya, Jum'at (13/9).

Baca juga: 2000 Ha lahan rawa di HST dijadikan pertanian modern

Menurutnya, untuk Kabupaten HST, program Serasi seluas 2000 Ha yang tersebar di empat kecamatan, yaitu 100 Ha di Kecamatan Batara, 200 Ha di kecamatan Haruyan, 500 Ha di kecamatan LAU dan yang terbesar di kecamatan Pandawan seluas 1200 Ha.

"Program ini memang atensi langsung dari Pangdam dan Korem yang sifatnya segera untuk melakukan percepatan membantu petani untuk memanfaatkan lahan-lahan rawa, karena HST merupakan area cadangan atau target inti penyangga pertanian di Kalsel," katanya.

Baca juga: TNI "Sergap" petani yang sedang panen di HST

Dikatakannya, dengan Program Serasi ini, sungai-sungai yang dulu sudah tidak bisa dimanfaatkan dapat dinormalisasi dan dapat kembali digunakan sebagai penunjang pertanian.
 
Selain itu juga, dapat dimanfaatkan sebagai klaster-klaster penanggulangan kebakaran lahan dan hutan.

Baca juga: Dandim: Awak Media adalah partner TNI

"Kami berharap kepada Pemkab HST dan masyarakat, karena sumber daya alamnya yang bisa kita manfaatkan adalah pertanian, maka mari kita olah dengan sebaik mungkin, agar dapat benar-benar mensejahterakan petani sehingga pendapatan mereka juga meningkat," katanya.

Dengan pendapatan masyarakat meningkat, otomatis PAD Pemerintah juga akan meningkat dan sila kelima Pancasila yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat kita wujudkan bersama.

Baca juga: Bupati dan Sekda HST bagi-bagi masker
Baca juga: Kasus pencabulan di HST mulai disidang, kuasa hukum yakin menang
Baca juga: Empat kandidat nyatakan maju di Pilkada HST, ada yang masih malu-malu

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019