Sepuluh Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya terbakar di Desa Hilir Banua Rt 02 Rt 02, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) saat ini membutuhkan bantuan.
"Para korban yang rumahnya terbakar 100 persen itu rata-rata berprofesi sebagai petani, jadi saat ini sangat memerluakan bantuan para dermawan," kata Kepala Desa Hilir Banua, M Fahriadi saat ditemui ANTARA di lokasi kebakaran, Selasa (3/9).
Baca juga: Ribuan masyarakat HST bershalawat
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 10.30 wita itu menurutnya meninggalkan kesedihan yang mendalam, bahkan ada yang tidak sempat menyelamatkan harta bendanya dan bahkan ada yang hanya tertinggal baju serta celana yang dikenakannnya saja.
"Pada waktu itu, kebanyakan penghuni rumah sedang pergi ke kebun maupun ke sawah, karena rata-rata adalah petani dan hanya dua KK yang berprofesi sebagai pedagang," katanya.
Api pun dengan cepat menghanguskan rumah warga yang rata-rata bangunannya terbuat dari kayu.
Baca juga: Meriahnya pawai tahun baru islam di HST, Sekda ikut naik onta
Diterangkannya, kerugian bisa mencapai Rp200 juta lebih, karena ada kendaraan jenis motor dan sepeda warga yang juga tidak sempat terselamatkan.
"Dari 10 KK korban kebakaran itu cuma satu KK yang rumahnya 50 persen terbakar, sisanya 100 persen terbakar," kata Fahriadi.
Baca juga: Tragis, pemuda di HST ini meninggal dengan luka robek di dada dan kaki patah
Beruntung tidak ada korban jiwa, karena warga dengan sigap mendahulukan menyelematkan para orangtua yang di lokasi kebakaran itu ada tiga orang lansia.
"Sehabis shalat ashar ini rencananya kami akan mengumpulkan dana per buah rumah dari seluruh masyarakat Desa Hilir Banua untuk sedikit mengurangi trauma para korban pasca kebakaran ini," katanya.
Baca juga: Chairansyah persiapkan HST jadi jangkar Ibukota Negara
Menurutnya, besok pagi juga akan diakan gotong-royong bersama masyarakat guna membersihkan puing-puing bekas kebakaran dan Dinas Sosial serta Tagana juga sudah ke lapangan dan menyerahkan bantuan sembako dan rencananya juga akan memasang tenda sebanyak lima buah.
"Menurut laporan warga tadi, diduga penyebab kebakaran karena adanya konsliting arus listrik," katanya.
Berikut data 10 kepala keluarga yang rumahnya terbakar di Desa Hilir Banua :
1. Mursasi (5 jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
2. Aprianadi (4 jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
3. Murjani (4 Jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
4. Mu'in (3 Jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
5. Suryadi (2 Jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
6. Sahri (4 Jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
7. Lamsi (2 Jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
8. Hairiah (4 Jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
9. Mahyudin (4 Jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
10. M Yadi (5 jiwa) kondisi rumah 50 persen terbakar
Baca juga: Sekda HST ajak masyarakat berpartisipasi meriahkan pawai taaruf
Baca juga: Berikut meriahnya Parisj Van Borneo Festival di kota Barabai
Baca juga: Bupati dan Ketua PKK HST promosikan produk unggulan di Kalsel Expo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Para korban yang rumahnya terbakar 100 persen itu rata-rata berprofesi sebagai petani, jadi saat ini sangat memerluakan bantuan para dermawan," kata Kepala Desa Hilir Banua, M Fahriadi saat ditemui ANTARA di lokasi kebakaran, Selasa (3/9).
Baca juga: Ribuan masyarakat HST bershalawat
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 10.30 wita itu menurutnya meninggalkan kesedihan yang mendalam, bahkan ada yang tidak sempat menyelamatkan harta bendanya dan bahkan ada yang hanya tertinggal baju serta celana yang dikenakannnya saja.
"Pada waktu itu, kebanyakan penghuni rumah sedang pergi ke kebun maupun ke sawah, karena rata-rata adalah petani dan hanya dua KK yang berprofesi sebagai pedagang," katanya.
Api pun dengan cepat menghanguskan rumah warga yang rata-rata bangunannya terbuat dari kayu.
Baca juga: Meriahnya pawai tahun baru islam di HST, Sekda ikut naik onta
Diterangkannya, kerugian bisa mencapai Rp200 juta lebih, karena ada kendaraan jenis motor dan sepeda warga yang juga tidak sempat terselamatkan.
"Dari 10 KK korban kebakaran itu cuma satu KK yang rumahnya 50 persen terbakar, sisanya 100 persen terbakar," kata Fahriadi.
Baca juga: Tragis, pemuda di HST ini meninggal dengan luka robek di dada dan kaki patah
Beruntung tidak ada korban jiwa, karena warga dengan sigap mendahulukan menyelematkan para orangtua yang di lokasi kebakaran itu ada tiga orang lansia.
"Sehabis shalat ashar ini rencananya kami akan mengumpulkan dana per buah rumah dari seluruh masyarakat Desa Hilir Banua untuk sedikit mengurangi trauma para korban pasca kebakaran ini," katanya.
Baca juga: Chairansyah persiapkan HST jadi jangkar Ibukota Negara
Menurutnya, besok pagi juga akan diakan gotong-royong bersama masyarakat guna membersihkan puing-puing bekas kebakaran dan Dinas Sosial serta Tagana juga sudah ke lapangan dan menyerahkan bantuan sembako dan rencananya juga akan memasang tenda sebanyak lima buah.
"Menurut laporan warga tadi, diduga penyebab kebakaran karena adanya konsliting arus listrik," katanya.
Berikut data 10 kepala keluarga yang rumahnya terbakar di Desa Hilir Banua :
1. Mursasi (5 jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
2. Aprianadi (4 jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
3. Murjani (4 Jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
4. Mu'in (3 Jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
5. Suryadi (2 Jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
6. Sahri (4 Jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
7. Lamsi (2 Jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
8. Hairiah (4 Jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
9. Mahyudin (4 Jiwa) kondisi rumah 100 persen terbakar
10. M Yadi (5 jiwa) kondisi rumah 50 persen terbakar
Baca juga: Sekda HST ajak masyarakat berpartisipasi meriahkan pawai taaruf
Baca juga: Berikut meriahnya Parisj Van Borneo Festival di kota Barabai
Baca juga: Bupati dan Ketua PKK HST promosikan produk unggulan di Kalsel Expo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019