Langkah PT Adaro Indonesia yang berupaya mengembangkan ekonomi kreatif dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui Adaro Spectrapreuner membawa dampak positif bagi pelaku UMKM.
Salah satunya dirasakan Agus PS, pemilik usaha Kurnia Bakuliner, yang menjadi alumnus Adaro Spectra angkatan 2, setelah mendapatkan pembinaan dari perusahaan pertambangan itu. "Setelah bergabung di Adaro Spectra, wawasan kami semakin bertambah sehingga bisa lebih meningkatkan produk, terutama dari sisi kualitas," ujarnya ditemui di Kalsel Expo di lapangan Murjani Banjarbaru.
Baca juga: Stand PT Adaro Pamerkan Produk Unggulan UMKM Binaan
Kalsel Expo yang diselenggarakan di Lapangan Murjani Banjarbaru mulai 30 Agustus hingga 3 September 2019 adalah agenda tahunan Pemprov Kalsel dan diikuti PT Adaro yang menempati salah satu stand.
Dengan penambahan wawasan bidang usaha produk makanan ringan yang ditekuninya, Agus antara lain menjadi lebih tahu teknik kemasan yang baik, desain, menentukan merek hingga mengetahui perizinan.
Selain itu, ia juga mengetahui proses agar produknya mendapatkan sertifikasi halal, sehingga memiliki kesempatan mengembangkan usaha menjadi lebih luas dan produknya bisa semakin dikenal.
"Sebelumnya, produk kami hanya dikemas plastik biasa tetapi setelah mengikuti Adaro Spectra kami jadi lebih tahu cara mengemas produk," ucap pengusaha Kentang Baper, Potatoestik dan Makaroni King itu.
Baca juga: Tim peneliti Uniska kunjungi pengolahan biodiesel Adaro
Dikatakan, berkat pembinaan yang diperoleh dari Adaro Spectrapreuner, usahanya semakin berkembang dan bisa masuk toko modern, khususnya di Kota Tanjung dan sekitarnya yang merupakan domisilinya.
"Alhamdulillah, usaha mikro yang saya jalani mampu mencapai omzet Rp8 juta hingga Rp15 juta per bulan dan keuntungan bersih sebesar 50 persen, " ucap pria berkaca mata kelahiran tahun 1972 itu.
CSR Program Supervisor PT Adaro Indonesia Lalu Nofa Setiawan mengatakan, Adaro Spectrapreuner merupakan program berkelanjutan dalam rangka membina pelaku usaha sesuai potensinya.
"Melalui Adaro Spectrapreuner kami menjaring pelaku usaha mengikuti kompetisi dan mereka yang terpilih akan mendapatkan pembinaan dari PT Adaro untuk mengembangkan usaha," ujar dia.
Baca juga: Adaro jaring aspirasi dukung Rencana Induk PPM
Dikatakan, Adaro Spectrapreuner sudah menghasilkan dua angkatan sejak tahun 2017 dan kegiatan terus dilanjutkan membina pelaku usaha mikro dan kecil guna mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
Adaro Spectra menyiapkan wadah bagi pelaku usaha agar bisa memperkenalkan produknya di samping pembinaan berkelanjutan sehingga usahanya semakin bagus dan berkembang.
"Pelaku usaha yang lulus seleksi selain mendapatkan pembinaan, juga diberikan kesempatan mengikuti pameran pada sejumlah daerah termasuk Kalsel Expo yang digelar setiap tahun," katanya.
Agenda lain adalah membuka galeri produk di Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan menampilkan berbagai produk UMKM alumnus Adaro Spectrapreuner dalam waktu dekat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Salah satunya dirasakan Agus PS, pemilik usaha Kurnia Bakuliner, yang menjadi alumnus Adaro Spectra angkatan 2, setelah mendapatkan pembinaan dari perusahaan pertambangan itu. "Setelah bergabung di Adaro Spectra, wawasan kami semakin bertambah sehingga bisa lebih meningkatkan produk, terutama dari sisi kualitas," ujarnya ditemui di Kalsel Expo di lapangan Murjani Banjarbaru.
Baca juga: Stand PT Adaro Pamerkan Produk Unggulan UMKM Binaan
Kalsel Expo yang diselenggarakan di Lapangan Murjani Banjarbaru mulai 30 Agustus hingga 3 September 2019 adalah agenda tahunan Pemprov Kalsel dan diikuti PT Adaro yang menempati salah satu stand.
Dengan penambahan wawasan bidang usaha produk makanan ringan yang ditekuninya, Agus antara lain menjadi lebih tahu teknik kemasan yang baik, desain, menentukan merek hingga mengetahui perizinan.
Selain itu, ia juga mengetahui proses agar produknya mendapatkan sertifikasi halal, sehingga memiliki kesempatan mengembangkan usaha menjadi lebih luas dan produknya bisa semakin dikenal.
"Sebelumnya, produk kami hanya dikemas plastik biasa tetapi setelah mengikuti Adaro Spectra kami jadi lebih tahu cara mengemas produk," ucap pengusaha Kentang Baper, Potatoestik dan Makaroni King itu.
Baca juga: Tim peneliti Uniska kunjungi pengolahan biodiesel Adaro
Dikatakan, berkat pembinaan yang diperoleh dari Adaro Spectrapreuner, usahanya semakin berkembang dan bisa masuk toko modern, khususnya di Kota Tanjung dan sekitarnya yang merupakan domisilinya.
"Alhamdulillah, usaha mikro yang saya jalani mampu mencapai omzet Rp8 juta hingga Rp15 juta per bulan dan keuntungan bersih sebesar 50 persen, " ucap pria berkaca mata kelahiran tahun 1972 itu.
CSR Program Supervisor PT Adaro Indonesia Lalu Nofa Setiawan mengatakan, Adaro Spectrapreuner merupakan program berkelanjutan dalam rangka membina pelaku usaha sesuai potensinya.
"Melalui Adaro Spectrapreuner kami menjaring pelaku usaha mengikuti kompetisi dan mereka yang terpilih akan mendapatkan pembinaan dari PT Adaro untuk mengembangkan usaha," ujar dia.
Baca juga: Adaro jaring aspirasi dukung Rencana Induk PPM
Dikatakan, Adaro Spectrapreuner sudah menghasilkan dua angkatan sejak tahun 2017 dan kegiatan terus dilanjutkan membina pelaku usaha mikro dan kecil guna mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
Adaro Spectra menyiapkan wadah bagi pelaku usaha agar bisa memperkenalkan produknya di samping pembinaan berkelanjutan sehingga usahanya semakin bagus dan berkembang.
"Pelaku usaha yang lulus seleksi selain mendapatkan pembinaan, juga diberikan kesempatan mengikuti pameran pada sejumlah daerah termasuk Kalsel Expo yang digelar setiap tahun," katanya.
Agenda lain adalah membuka galeri produk di Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan menampilkan berbagai produk UMKM alumnus Adaro Spectrapreuner dalam waktu dekat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019