Sejumlah wartawan media asing dari Filipina dan Australia diundang oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk menjelajahi dan mencari berbagai potensi pariwisata di Mamuju dan daerah lainnya di provinsi setempat.
"Kami sengaja mengundang mereka untuk mengeksplor potensi pariwisata di Sulbar. Mereka datang ke Mamuju pada puncak Sandeq Race, yakni pada Jumat (16/8)," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat Farid Wajdi, kepada ANTARA di Mamuju, Rabu.
Sandeq Race Festival 2019 yang merupakan lomba adu cepat perahu bercadik tradisional Mandar, mengikuti rute sepanjang pantai Sulawesi Barat mulai dari Pantai Bahari di Polewali Mandar hingga Pantai Manakarra di Mamuju dan berlangsung dari tanggal 11 hingga 17 Agustus 2019.
Baca juga: HST akan gelar Parisj Van Borneo festival, catat tanggalnya
Selain Sandeq Race, para wartawan asing itu lanjut Farid Wajdi, juga melakukan peliputan di Pulau Karampuang Mamuju.
Para wartawan asal Filipina dan Australia itu, tambahnya, sempat mengelilingi Pulau Karampuang untuk melihat berbagai potensi wisata di pulau yang berhadapan langsung dengan Kota Mamuju itu.
Farid mengakui, para jurnalis asing itu sangat terkesan dengan potensi pariwisata yang dimiliki Provinsi Sulbar.
Ia berharap, para jurnalis luar negeri itu dapat mendeskripsikan kunjungannya di Kabupaten Mamuju di medianya untuk dipublikasikan ke dunia internasional.
Baca juga: PKL di objek wisata Siring segera ditata
"Semoga mereka dapat menyampaikan pesan ke dunia internasional bahwa Provinsi Sulbar nemiliki daya tarik untuk dikunjungi. Kami berharap, melalui penggambaran wartawan asing itu, jumlah kunjungan wisatawan ke Sulbar akan meningkat," terang Farid Wajdi.
Farid Wajdi berharap kunjungan tersebut dapat berdampak positf bagi sektor pariwisata di Sulbar.
Dinas Pariwisata lanjutnya, akan terus berupaya mempromosikan potensi wisata Sulbar agar daerah itu menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.
"Sulbar memiliki potensi wisata, baik bahari maupun pegunungan. Tinggal bagaimana mempromosikan dan itulah yang terus kami gencarkan," terang Farid Wajdi.
Baca juga: Gedung Sate bakal jadi lokasi wisata sejarah-budaya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Kami sengaja mengundang mereka untuk mengeksplor potensi pariwisata di Sulbar. Mereka datang ke Mamuju pada puncak Sandeq Race, yakni pada Jumat (16/8)," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat Farid Wajdi, kepada ANTARA di Mamuju, Rabu.
Sandeq Race Festival 2019 yang merupakan lomba adu cepat perahu bercadik tradisional Mandar, mengikuti rute sepanjang pantai Sulawesi Barat mulai dari Pantai Bahari di Polewali Mandar hingga Pantai Manakarra di Mamuju dan berlangsung dari tanggal 11 hingga 17 Agustus 2019.
Baca juga: HST akan gelar Parisj Van Borneo festival, catat tanggalnya
Selain Sandeq Race, para wartawan asing itu lanjut Farid Wajdi, juga melakukan peliputan di Pulau Karampuang Mamuju.
Para wartawan asal Filipina dan Australia itu, tambahnya, sempat mengelilingi Pulau Karampuang untuk melihat berbagai potensi wisata di pulau yang berhadapan langsung dengan Kota Mamuju itu.
Farid mengakui, para jurnalis asing itu sangat terkesan dengan potensi pariwisata yang dimiliki Provinsi Sulbar.
Ia berharap, para jurnalis luar negeri itu dapat mendeskripsikan kunjungannya di Kabupaten Mamuju di medianya untuk dipublikasikan ke dunia internasional.
Baca juga: PKL di objek wisata Siring segera ditata
"Semoga mereka dapat menyampaikan pesan ke dunia internasional bahwa Provinsi Sulbar nemiliki daya tarik untuk dikunjungi. Kami berharap, melalui penggambaran wartawan asing itu, jumlah kunjungan wisatawan ke Sulbar akan meningkat," terang Farid Wajdi.
Farid Wajdi berharap kunjungan tersebut dapat berdampak positf bagi sektor pariwisata di Sulbar.
Dinas Pariwisata lanjutnya, akan terus berupaya mempromosikan potensi wisata Sulbar agar daerah itu menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.
"Sulbar memiliki potensi wisata, baik bahari maupun pegunungan. Tinggal bagaimana mempromosikan dan itulah yang terus kami gencarkan," terang Farid Wajdi.
Baca juga: Gedung Sate bakal jadi lokasi wisata sejarah-budaya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019