Daliyati (24) merupakan salah seorang mahasiswa yang ikut wisuda Akademi Keperawatan (Akper) Murakata angkatan XIV, berkeinginan mengabdikan dirinya menjadi tenaga kesehatan di kampung halamannya di wilayah yang sangat terpencil di Pegunungan Meratus, Desa Juhu, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

"Karena selama ini tidak ada tenaga kesehatan yang asli penduduk Juhu, jadi saya ingin mengabdi disana, agar masyarakat mudah mendapatkan pelayanan kesehatan," kata perempuan beranak satu saat didampingi suaminya, Alliyudin yang merupakan Sekdes Desa Juhu, Kamis (8/8) di Barabai.

Menurutnya, memang telah ada tenaga kesehatan dari Pemerintah yang bertugas di Juhu, namun waktunya terbatas, hanya seminggu dalam satu bulan. Karena memang letak desanya yang sangat jauh dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki mencapai dua hari jika orang biasa.

"Cita-cita saya dulu memang ingin menjadi tenaga kesehatan yang bisa melayani masyarakat," kata perempuan yang mengaku telah menikah setelah lulus dari SMKN 1  Batu Mandi itu.

Baca juga: Dua hari jalan kaki demi pesta demokrasi
Baca juga: Komisioner KPU Kalsel Eddy Ariansyah naik gunung sosialisasi Pemilu bagi warga buta huruf
 
Daliyati (24) warga Desa Juhu usai mengikuti wisuda yang didampingi suami dan anaknya (Antaranews Kalsel/M. Taupik Rahman)

Berbeda dengan apa yang disampaikan Munadiatul Jannah, yang menjadi lulusan terbaik Akper Murakata dengan IPK 3,76, lebih memilih untuk mencari kerjaan dulu guna mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan.

"Prestasi ini tidak lepas dari dukungan keluarga dan para dosen yang telah membimbingnya hingga wisuda," kata perempuan yang tinggal di Kabupaten Balangan tersebut.

Baca juga: Supian Sauri mendapatkan IPK tertinggi Wisudawan Akper Murakata
Baca juga: Akper Murakata Wisuda 90 Mahasiswa
 
Munadiatul Jannah yang menjadi lulusan terbaik Akper Murakata dengan IPK 3,76. (Antaranews Kalsel/M. Taupik Rahman)

Tahun ini, Akper Murakata Barabai meluluskan sebanyak 55 orang mahasiswa yang bergelar Ahli Madya Keperawatan dan mulai Tahun 2003 sampai sekarang sudah menerima mahasiswa sebanyak 15 angkatan. Telah meluluskan 13 angkatan yang telah bekerja di berbagai institusi pemerintahan maupun swasta.

Direktur Akper Murakata Barabai, Neneng Mudrikah menyampaikan, wisuda tahun ini merupakakan angkatan terakhir, karena proses kelembagaan Akper Murakata tidak dapat dilanjutkan, karena sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah, bahwa pengelolaan dan atau penyelenggaraan institusi pendidikan tinggi merupakan kewenangan pusat.

Baca juga: KONI HST bangga Dina harumkan Indonesia
Baca juga: Polisi tangkap pemuda Barabai pengedar sabu

"Semoga lulusan Akper ini mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional dalam bekerja ke depannya serta bermanfaat bagi semua orang," tutupnya.

Bupati HST, H A Chairansyah diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Zainuddin berpesan, agar para wisudawan terus meningkatkan kompetensi antara lain dengan menempuh pendidikan ke Strata Satu dan menguasai teknologi terkait bidangnya.

Baca juga: Kota Barabai mulai diselimuti kabut asap
Baca juga: Pemkab HST usulkan program bantuan penyandang disabilitas

"Bagi yang akan bekerja, agar dapat mengabdikan pengetahuan dan keterampilan demi kepentingan masyarakat dengan tulus dan iklas," tuntuasnya.

Wisudawati terbaik Akper Murakata Tahun ini adalah Munadiatul Jannah nilai IPK 3,76, disusul Imma Zuraina dengan IPK 3,75 dan Yunita Amalia dengan IPK 3,69 predikat dengan pujian (cumlaude).
 
Para wisudawati terbaik Akper Murakata Barabai saat bersama keluarganya dan pejabat pemerintahan setempat (Antaranews Kalsel/M. Taupik Rahman)

Baca juga: Kementerian ESDM bantu listrik tenaga surya bagi warga Meratus
Baca juga: Berkas dua Cawabup HST belum lengkap dan dikembalikan
Baca juga: BPS HST: Masyarakat 'update' data sendiri di Sensus Penduduk 2020

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019