Bank Kalsel yang merupakan banknya pemerintah daerah mendukung berkembangnya media daring di Kalimantan Selatan.
Salah satu wujud dukungan tersebut, Bank Kalsel, menjadi salah satu sponsor dilaksanakannya seminar tentang potensi, tantangan dan hambatan perusahaan media online.
Seminar yang menghadirkan tiga narasumber yaitu Wali Kota Banjaramsin Ibnu Sina, Pakar Komunikasi ULM Dr Fahriannoor dan Ketua Bidang Depertemen AntarLembaga SMSI pusat Yono Hariyono dan diharapkan akan mampu membuat media-media online di Kalsel berjalan lebih profesional dalam menghadapi tantangan eradigital.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, industri di bidang media ini menjadi berkembang kedepan dengan memasuki revolusi industri 4.0, itu berarti semua harus melek informasi.
Menurut dia, saat ini, hampir seluruh penduduk Indonesia kini memegang handphone.
Bahkan, HP kini seakan telah menjadi kebutuhan wajib bagi masyarakat luas.
Menurut penelitian milenial pada tahun 2018, terdata hampir 80 % pada saat seseorang bangun tidur tidak kurang 10 detik pasti mencari handphone.
Baca juga: SMSI Kalsel segera bergerak membantu verifikasi media daring
“Sehingga merubah perilaku dan keinginan seseorang yang ingin serba simpel dan mudah dalam mengakses informasi. Orang tidak lagi suka main print, ingin yang lebih cepat,” ungkapnya.
Perubahan perilaku tersebut, kata dia, juga harus disikapi secara cepat oleh pemerintah dan seluruh pihak terkait lainnya.
Pemerintah, mau tidak mau, juga harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini.
“Baik yang ingin beriklan maupun dalam hal promosi dan progres kegiatan semua lebih mudah melalui media internet, baik media siber maupun sosmed,” tambahnya.
Keberadaan Serikat Media Saiber Indonesia, tambah dia, diharapkan akan bisa menjadi "ibu" bagi media-media online yang ada, sehingga bisa bekerja lebih baik dan profesional sesuai ketentuan yang ditetapkan.
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Kalimantan Selatan yang baru dibentuk dan dilantik para pengurusnya untuk periode 2019-2024 memastikan akan segera bergerak memverifikasi media daring di wilayah tersebut untuk bisa tercatat di Dewan Pers.
Ketua Umum SMSI Kalsel Milhan Rusli usai dilantik di Mahakam Room Hotel Area Barito Banjarmasin, Sabtu, menyatakan, pihaknya akan segera membuka ruang bantuan bagi media online alias daring yang kesulitan menuju syarat untuk masuk dalam verifikasi Dewan Pers.
Baca juga: SMSI - FKPT gelar Workshop "Tangkal berita Hoax dengan Kearifan Lokal"
"Kita ketahui, untuk bisa masuk verifikasi Dewan Pers itu bukan hal yang mudah bagi media online, di sinilah peran SMSI membantu melancarkannya," ujarnya.
Hal ini penting dikantongi media online karena bergerak juga diranah bisnis, ungkap Milhan, di mana harus memenuhi syarat yang ditetapkan dalam aturan Dewan Pers, khususnya yang berkaitan dengan kerjasama di lembaga resmi pemerintahan.
Sebab, tutur dia, puluhan media online di provinsi ini yang sudah terverifikasi di Dewan Pers, hanya sebagian kecilnya saja, yakni, antara lima atau enam media online saja.
"Padahal sejauh ini saja terdata kita sekitar 30 media online, belum lagi yang ada di kabupaten/kota," kata Milhan usaia acara pelantikan yang didukung oleh PT Adaro dan Bank Kalsel tersebut.
Sementara itu, Ketua PWI Kalsel Zainal Helmi mengungkap, SMSI adalah mitra bagi PWI untuk mengatasi dan mengawasi bagi media online yang makin berkembang saat ini.
"Karena PWI atau AJI itu banyak berperan di bidang SDM, SMSI bisa lebih fokus pengawasi media online," paparnya.
Karena saat ini, ujar dia, peraturan bagi media online itu untuk pimpinannya harus mengantongi sertifikat lulus uji kompetensi wartawan utama.
Apalagi mulai tahun ini, ungkapnya, akan diberlakukan pula kode etik perilaku bagi jurnalistik.
"Jadi kode etik perilaku itu misalnya bagaimana sikap wawancara, pakaian menghadap narasumber, ini penting, tidak hanya bisa mengetik saja bagi jurnalistik itu, tapi harus beretika kompetisi," tuturnya.
Depertemen Antar Lembaga SMSI pusat Yono Hariyono menyambut baik dibentuknya SMSI di Provinsi Kalsel, di mana provinsi lain juga sudah ada.
"Moga dengan adanya SMSI ini, media online di Kalsel akan lebih profesional," paparnya.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang diwakili Staf Ahli Pemprov Kalsel H Siswansyah menyatakan pula, Pemprov akan bekerjasama dengan SMSI Kalsel untuk memenuhi keterbukaan publik dan informasi bagi masyarakat.
Namun harapannya, semua media akan tetap memegang erat kaidah jurnalistik, tidak sebagai penyebar hoak.
Baca juga: Bank Kalsel siap terapkan pelayanan digital 2020
Baca juga: Bank Kalsel bantu kembangkan kawasan industri Jorong
Baca juga: Bank Kalsel bangun dua rumah dhuafa melalui SBC
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Salah satu wujud dukungan tersebut, Bank Kalsel, menjadi salah satu sponsor dilaksanakannya seminar tentang potensi, tantangan dan hambatan perusahaan media online.
Seminar yang menghadirkan tiga narasumber yaitu Wali Kota Banjaramsin Ibnu Sina, Pakar Komunikasi ULM Dr Fahriannoor dan Ketua Bidang Depertemen AntarLembaga SMSI pusat Yono Hariyono dan diharapkan akan mampu membuat media-media online di Kalsel berjalan lebih profesional dalam menghadapi tantangan eradigital.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, industri di bidang media ini menjadi berkembang kedepan dengan memasuki revolusi industri 4.0, itu berarti semua harus melek informasi.
Menurut dia, saat ini, hampir seluruh penduduk Indonesia kini memegang handphone.
Bahkan, HP kini seakan telah menjadi kebutuhan wajib bagi masyarakat luas.
Menurut penelitian milenial pada tahun 2018, terdata hampir 80 % pada saat seseorang bangun tidur tidak kurang 10 detik pasti mencari handphone.
Baca juga: SMSI Kalsel segera bergerak membantu verifikasi media daring
“Sehingga merubah perilaku dan keinginan seseorang yang ingin serba simpel dan mudah dalam mengakses informasi. Orang tidak lagi suka main print, ingin yang lebih cepat,” ungkapnya.
Perubahan perilaku tersebut, kata dia, juga harus disikapi secara cepat oleh pemerintah dan seluruh pihak terkait lainnya.
Pemerintah, mau tidak mau, juga harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini.
“Baik yang ingin beriklan maupun dalam hal promosi dan progres kegiatan semua lebih mudah melalui media internet, baik media siber maupun sosmed,” tambahnya.
Keberadaan Serikat Media Saiber Indonesia, tambah dia, diharapkan akan bisa menjadi "ibu" bagi media-media online yang ada, sehingga bisa bekerja lebih baik dan profesional sesuai ketentuan yang ditetapkan.
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Kalimantan Selatan yang baru dibentuk dan dilantik para pengurusnya untuk periode 2019-2024 memastikan akan segera bergerak memverifikasi media daring di wilayah tersebut untuk bisa tercatat di Dewan Pers.
Ketua Umum SMSI Kalsel Milhan Rusli usai dilantik di Mahakam Room Hotel Area Barito Banjarmasin, Sabtu, menyatakan, pihaknya akan segera membuka ruang bantuan bagi media online alias daring yang kesulitan menuju syarat untuk masuk dalam verifikasi Dewan Pers.
Baca juga: SMSI - FKPT gelar Workshop "Tangkal berita Hoax dengan Kearifan Lokal"
"Kita ketahui, untuk bisa masuk verifikasi Dewan Pers itu bukan hal yang mudah bagi media online, di sinilah peran SMSI membantu melancarkannya," ujarnya.
Hal ini penting dikantongi media online karena bergerak juga diranah bisnis, ungkap Milhan, di mana harus memenuhi syarat yang ditetapkan dalam aturan Dewan Pers, khususnya yang berkaitan dengan kerjasama di lembaga resmi pemerintahan.
Sebab, tutur dia, puluhan media online di provinsi ini yang sudah terverifikasi di Dewan Pers, hanya sebagian kecilnya saja, yakni, antara lima atau enam media online saja.
"Padahal sejauh ini saja terdata kita sekitar 30 media online, belum lagi yang ada di kabupaten/kota," kata Milhan usaia acara pelantikan yang didukung oleh PT Adaro dan Bank Kalsel tersebut.
Sementara itu, Ketua PWI Kalsel Zainal Helmi mengungkap, SMSI adalah mitra bagi PWI untuk mengatasi dan mengawasi bagi media online yang makin berkembang saat ini.
"Karena PWI atau AJI itu banyak berperan di bidang SDM, SMSI bisa lebih fokus pengawasi media online," paparnya.
Karena saat ini, ujar dia, peraturan bagi media online itu untuk pimpinannya harus mengantongi sertifikat lulus uji kompetensi wartawan utama.
Apalagi mulai tahun ini, ungkapnya, akan diberlakukan pula kode etik perilaku bagi jurnalistik.
"Jadi kode etik perilaku itu misalnya bagaimana sikap wawancara, pakaian menghadap narasumber, ini penting, tidak hanya bisa mengetik saja bagi jurnalistik itu, tapi harus beretika kompetisi," tuturnya.
Depertemen Antar Lembaga SMSI pusat Yono Hariyono menyambut baik dibentuknya SMSI di Provinsi Kalsel, di mana provinsi lain juga sudah ada.
"Moga dengan adanya SMSI ini, media online di Kalsel akan lebih profesional," paparnya.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang diwakili Staf Ahli Pemprov Kalsel H Siswansyah menyatakan pula, Pemprov akan bekerjasama dengan SMSI Kalsel untuk memenuhi keterbukaan publik dan informasi bagi masyarakat.
Namun harapannya, semua media akan tetap memegang erat kaidah jurnalistik, tidak sebagai penyebar hoak.
Baca juga: Bank Kalsel siap terapkan pelayanan digital 2020
Baca juga: Bank Kalsel bantu kembangkan kawasan industri Jorong
Baca juga: Bank Kalsel bangun dua rumah dhuafa melalui SBC
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019