Pada pertemuan rutin Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Batang Alai Utara (Batara), Kabupaten HST, para petani menyampaikan keluhan terkait adanya penyerangan gerobolan kera yang mulai memakan dan merusak hasil perkebunan mereka.

"Serangan kera yang populasinya terus bertambah setiap harinya membuat kami kesulitan mengatasi," kata salah seorang petani Desa Awang, Burhan, Selasa.

Baca juga: 74 club bola se-Banua Anam ikuti turnamen Manuntung Cup
Baca juga: Chairansyah dan Ernawati komitmen wujudkan Kabupaten HST Layak Anak

Menurutnya, ketika kebun ditinggalkan ke rumah, kera-kera itu datang menganggu, memakan tanaman, hingga banyak yang rusak.

Lain hal dengan apa yang disampaikan petani Desa Labunganak, Arif menyatakan, pihaknya bersama kelompok tani, berswadaya membuat jebakan guna mengatasi hama kera.

"Kami menggunakan dana kas membeli bahan jebakan dan gotong royong membangunnya," katanya.

Namun yang membuat mereka heran, walaupun telah ada jebakan, kera-kera itu masih tetap saja banyak.

Baca juga: Berikut tuntutan massa GEPAK yang melakukan aksi di Kantor Bupati HST
Baca juga: Puluhan personel polisi jaga ketat kantor Bupati HST, ada apa?

Menanggapi hal itu, pihak Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Ilung yang dipimpin oleh H Damsikin menyarankan agar kebun hortikultura dipagari jala, dibuat jebakan, memelihara anjing penjaga dan kebun dijaga secara bergiliran.

Selain itu, pihaknya berencana mengkoordinasikan alternatif solusi lainnya, penanganan hama kera dengan instansi terkait, mengingat kera termasuk salah satu hewan yang dilindungi.

Sedangkan Ketua KTNA Kecamatan Batara, Sugeng Riady menyampaikan, KTNA memiliki mandat untuk menyampaikan aspirasi petani di wilayahnya terkait masalah budi daya, pemasaran, saprodi, sarana prasarana, alsintan, kebijakan pertanian, termasuk kelestarian sumber-sumber produksi pertanian sehingga tidak merusak lingkungan.

"Oleh sebab itulah melalui pertemuan ini kita bahas permasalahan petani di lapangan agar ada jalan keluarnya termasuk masalah hama kera tadi," katanya.

Baca juga: Sembilan wisata alam kekinian di HST yang menarik dikunjungi bersama keluarga
Baca juga: Chairansyah dan Ernawati lepas karnaval gebyar Nusantara HST 2019
Baca juga: Dengan adanya TP4D, ASN tidak perlu khawatir mengambil keputusan

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019