Oleh Syamsuddin Hasan

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua DPRD Kalimantan Selatan Nasib Alamsyah berpendapat, kekacauan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2013, bukan hal biasa, tapi sudah termasuk luar biasa.

"Karenanya tak mengherankan, kalau UN tahun ini sungguh mengecewakan banyak pihak, termasuk saya, baik selaku pribadi maupun ketua dewan bersama masyarakat Kalsel," tandasnya, di Banjarmasin, Jumat.

Menurut politisi senior Partai Golkar tersebut, karena kekurangpercayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbu) terhadap daerah dalam menyiapkan UN, seperti pencetakan soal dan Lembar Jawaban Komputerisasi (LJK).

"Padahal tahun-tahun sebelumnya, ketika pusat (Kemendikbud) tidak memonopli penanganan soal dan LJK, pelaksanaan UN relatif berjalan lancar, tak sekacau seperti UN 2013," tandasnya.

Mantan Komandan Korem Bone, Sulawesi Selatan itu mengritisi, sikap Kemendikbud yang terkesan melecahkan atau kurang mempercayai daerah dalam penyiapan/pencetakan soal dan LJK.

"Pihak Kemendikbud semestinya tak perlu apriori terhadap daerah dalam penyiapan UN. Karena urang di daerahpun tahu arti menjaga rahasia negara," ujar Kolonel Infantri purnawirawan itu.

Ia berharap, ketidakberesan dalam pelaksanaan UN 2013, jangan terulang lagi pada masa-masa mendatang, karena bisa berdampak terhadap hasil ujian tersebut.

Oleh karena itu, Kemendikbud agar mengkaji ulang atas kebijakan yang menyebabkan kekakacauan UN 2013, sehingga pelaksanaan UN mendatang bisa lebih baik dan hasilnya pun betul-betul berkualitas.

"Selain itu, dalam pelaksanaan UN agar melibatkan peran daerah secara lebih maksimal, jangan justru sebaliknya seakan menganggap spele daerah," demikian Nasib Alamsyah.

Pelaksanaan UN 2013 bagi Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Kalsel pada hari pertama, bukan cuma diwarnai dengan keterlambatan karena soal dan LJK yang tidak beres, tapi juga aksi unjuksara siswa.

Seperti pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Banjarmasin, peserta UN yang tiba lebih awal atau sekitar pukul 07.00 Wita, berunjukrasa karena terlembatan memulai pelaksanaan UN tersebut.

Pelaksanaan UN 2013 di Kalsel mengalami penundaan dari rencana semula 15 Arpil menjadi 18 April, dan semestinya dimulai pukul 08.00 Wita menjadi pukul 09.30 Wita.

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013