Masyarakat Adat Dayak Deah di Desa Liyu, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan akan menggelar Mesiwah Pare Gumboh atau syukuran panen bersama.
Syukuran panen bersama ini untuk pertama kalinya digelar dalam rangka melestarikan budaya lokal sekaligus ajang promosi berbagai kesenian Dayak Deah.
"Acara Mesiwah Pare Gumboh kita agendakan pada 26 sampai 28 Juli 2019 di Desa Liyu," jelas satu panitia pelaksana Genta.
Baca juga: Imam Nashokha, guru pelaksana pembelajaran berbasis teknologi
Puncak acara 27 Juli 2019 dengan agenda sendratari Mesiwah Pare dan pembukaan rencananya dihadiri Direktur YABN Adie Sapta.
Acara yang mendapat dukungan Yayasan Adaro Bangun Negeri ini selain menampilkan berbagai ritual kepada Sang Pencipta juga menyuguhkan berbagai macam kuliner khas Dayak.
Genta menyampaikan selain syukuran bersama berbagai kesenian Dayak Deah, menjelajahi alam Desa Liyu dengan berbagai pesona goa dan sungainya juga menjadi agenda di acara budaya ini.
Baca juga: Mesiwah Pare Gumboh, bentuk syukur Dayak Deah Balangan
Warga Desa Liyu sendiri mayoritas petani karena itu tiap selesai panen para pemilik sawah akan melakukan syukuran panen yg disebut Mesiwah Pare.
Sebagai desa binaan YABN dalam bidang sosial dan budaya atau program nyalakan budaya sejak 2012 Desa Liyu terus berkembang sebagai kawasan wisata.
Mengingat potensi alam yang mempesona serta ragam budaya Dayak Deah yang dimiliki Desa Liyu jadi modal untuk pengembangan menjadi kawasan wisata lokal.
Baca juga: YABN coba produksi asap cair dari sekam padi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Syukuran panen bersama ini untuk pertama kalinya digelar dalam rangka melestarikan budaya lokal sekaligus ajang promosi berbagai kesenian Dayak Deah.
"Acara Mesiwah Pare Gumboh kita agendakan pada 26 sampai 28 Juli 2019 di Desa Liyu," jelas satu panitia pelaksana Genta.
Baca juga: Imam Nashokha, guru pelaksana pembelajaran berbasis teknologi
Puncak acara 27 Juli 2019 dengan agenda sendratari Mesiwah Pare dan pembukaan rencananya dihadiri Direktur YABN Adie Sapta.
Acara yang mendapat dukungan Yayasan Adaro Bangun Negeri ini selain menampilkan berbagai ritual kepada Sang Pencipta juga menyuguhkan berbagai macam kuliner khas Dayak.
Genta menyampaikan selain syukuran bersama berbagai kesenian Dayak Deah, menjelajahi alam Desa Liyu dengan berbagai pesona goa dan sungainya juga menjadi agenda di acara budaya ini.
Baca juga: Mesiwah Pare Gumboh, bentuk syukur Dayak Deah Balangan
Warga Desa Liyu sendiri mayoritas petani karena itu tiap selesai panen para pemilik sawah akan melakukan syukuran panen yg disebut Mesiwah Pare.
Sebagai desa binaan YABN dalam bidang sosial dan budaya atau program nyalakan budaya sejak 2012 Desa Liyu terus berkembang sebagai kawasan wisata.
Mengingat potensi alam yang mempesona serta ragam budaya Dayak Deah yang dimiliki Desa Liyu jadi modal untuk pengembangan menjadi kawasan wisata lokal.
Baca juga: YABN coba produksi asap cair dari sekam padi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019