Sebagai guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraaan Indonesia (PPKn) Imam Nashokha meyakini pembelajaran berbasis teknologi atau Technology Based Education dapat meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Tabalong.
Setahun yang lalu guru SMP Negeri 4 Tanjung ini mengikuti penjaringan workshop pembelajaran berbasis teknologi atau TBE yang diinisiasi Yayasan Adaro Bangun Negeri.
Kegemarannya di bidang IT memotivasi pria berkacamata ini mengikuti seleksi pada September 2018 yang dilaksanakan YABN bersama iTell.
"Di workshop pertama yang saya belajar terkait strategi pembelajaran," tutur Imam.
Semula alumni FKIP - PPKn Universitas Muhammadiyah Malang mengira Technologi Based Education banyak mengupas soal penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar dan mengajar.
Baca juga: Perpustakaan keliling YABN sarana tumbuhkan minat baca
Strategi pembelajaran untuk mewujudkan 4 C yakni Communication (komunikasi), Collaborative (kolaborasi), critical thinking (berpikir kritis) dan Creativity (kreatifitas) jadi target pelaksanaan TBE.
Imam mengungkapkan dalam TBE faktor utama pembelajaran bukan semata teknologi namun strategi untuk wujudkan 4 C.
Pria kelahiran Murung Pudak 24 Desember 1983 ini kembali mengikuti simulasi strategi TBE.
Ia pun terobsesi bisa menularkan kemampuannya atau keterampilannya sebagai guru yang bisa memotivasi siswa menyelesaikan masalah.
Khususnya di komunitas guru PPKn yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran PPKn tingkat SMP - MTs Kabupaten Tabalong Imam.
Di komunitas ini Imam dipercaya sebagai ketua sejak 2017 hingga sekarang.
Saat menyampaikan mata pelajaran PPKn suami dari Nunik Ekowati ini tak sekadar berperan sebagai guru tapi juga fasilitator bagi siswa.
Baca juga: Pendidik Sebaya program YABN jauhkan remaja dari narkoba
"Siswa kita ajak menemukan masalah dan mencari solusinya dalam proses belajar," ungkap Imam yang terobsesi kuliah S2.
Selanjutnya melalui penggunaan teknologi siswa pun diajarkan menemukan solusi hingga ke luar lingkungan sekolah.
Menjadi Guru PPKn sejak 2009 Imam merupakan lulusan SMK Negeri 1 Tanjung dan dipercaya memegang jabatan Ketua umum Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraaan Indonesia (AP3KnI) Kabupaten Tabalong.
Sebelum mengabdi sebagai guru PNS di Kabupaten Tabalong Imam sempat mengajar di sejumlah sekolah antara lain MTs Negeri Malang 1 kota Malang, SMP Al-Hikmah Surabaya, SMA Selamat Pagi Indonesia kota Batu sebagai guru PKn dan TIK.
Selanjutnya lulus CPNS pada 2009 dan bertugas sebagai guru PPKn di SMP Negeri 8 Tanjung sebagai guru PPKn hingga 2018.
Selanjutnya 2018 Imam dimutasi ke SMP Negeri 4 Tanjung juga sebagai guru PPKn hingga sekarang.
Baca juga: Siswa kelas sains Inkuiri ikuti eksplorasi ke sawah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Setahun yang lalu guru SMP Negeri 4 Tanjung ini mengikuti penjaringan workshop pembelajaran berbasis teknologi atau TBE yang diinisiasi Yayasan Adaro Bangun Negeri.
Kegemarannya di bidang IT memotivasi pria berkacamata ini mengikuti seleksi pada September 2018 yang dilaksanakan YABN bersama iTell.
"Di workshop pertama yang saya belajar terkait strategi pembelajaran," tutur Imam.
Semula alumni FKIP - PPKn Universitas Muhammadiyah Malang mengira Technologi Based Education banyak mengupas soal penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar dan mengajar.
Baca juga: Perpustakaan keliling YABN sarana tumbuhkan minat baca
Strategi pembelajaran untuk mewujudkan 4 C yakni Communication (komunikasi), Collaborative (kolaborasi), critical thinking (berpikir kritis) dan Creativity (kreatifitas) jadi target pelaksanaan TBE.
Imam mengungkapkan dalam TBE faktor utama pembelajaran bukan semata teknologi namun strategi untuk wujudkan 4 C.
Pria kelahiran Murung Pudak 24 Desember 1983 ini kembali mengikuti simulasi strategi TBE.
Ia pun terobsesi bisa menularkan kemampuannya atau keterampilannya sebagai guru yang bisa memotivasi siswa menyelesaikan masalah.
Khususnya di komunitas guru PPKn yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran PPKn tingkat SMP - MTs Kabupaten Tabalong Imam.
Di komunitas ini Imam dipercaya sebagai ketua sejak 2017 hingga sekarang.
Saat menyampaikan mata pelajaran PPKn suami dari Nunik Ekowati ini tak sekadar berperan sebagai guru tapi juga fasilitator bagi siswa.
Baca juga: Pendidik Sebaya program YABN jauhkan remaja dari narkoba
"Siswa kita ajak menemukan masalah dan mencari solusinya dalam proses belajar," ungkap Imam yang terobsesi kuliah S2.
Selanjutnya melalui penggunaan teknologi siswa pun diajarkan menemukan solusi hingga ke luar lingkungan sekolah.
Menjadi Guru PPKn sejak 2009 Imam merupakan lulusan SMK Negeri 1 Tanjung dan dipercaya memegang jabatan Ketua umum Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraaan Indonesia (AP3KnI) Kabupaten Tabalong.
Sebelum mengabdi sebagai guru PNS di Kabupaten Tabalong Imam sempat mengajar di sejumlah sekolah antara lain MTs Negeri Malang 1 kota Malang, SMP Al-Hikmah Surabaya, SMA Selamat Pagi Indonesia kota Batu sebagai guru PKn dan TIK.
Selanjutnya lulus CPNS pada 2009 dan bertugas sebagai guru PPKn di SMP Negeri 8 Tanjung sebagai guru PPKn hingga 2018.
Selanjutnya 2018 Imam dimutasi ke SMP Negeri 4 Tanjung juga sebagai guru PPKn hingga sekarang.
Baca juga: Siswa kelas sains Inkuiri ikuti eksplorasi ke sawah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019