Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah, program "5 Jangan " dan gerakan nontunai,gerbang pembayaran nasional untuk wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan sekitarnya.
Kepala Unit Pengelolaan Uang Rupiah BI Kalsel Purwanto, di Kandangan, Sabtu (20/7), mengatakan sosialisasi ini ditujukan bagi kalangan perbankan, bendaharawan, pelaku usaha dan masyarakat umum, sekaligus sarana berbagi informasi.
Baca juga: Rakor TPID se-Kalimantan
"Pentinganya pemahaman tentang ciri-ciri keaslian uang Rupiah untuk mencegah beredarnya Uang Palsu (Upal), karena memang peredaran tersebut bukan marak di kota besar namun menyasar daerah-daerah pinggiran hingga pasar tradisional," katanya, saat membuka sosialisasi bertempat di Hotel Qianna Inn Kandangan.
Baca juga: BI perkuat program klaster pangan di Kalsel
Sosialisasi yang dilakukan memang telah dilakukan di beberapa daerah, dan memang menjadi tugas dari pihaknya untuk memberikan edukasi atau pendidikan untuk masyarakat, agar nantinya juga para peserta sosialisasi dapat menyampaikan kepada yang lain.
Untuk lima jangan, merupakan upaya yang harus dilakukan dalam merawat kondisi dan fungsi uang sebagai alat pembayaran yang sah, jangan diremas, jangan dicoret, jangan dilipat, jangan distapler dan jangan dibasah.
Mengenali uang asli selain dengan tiga D atau diliat, diraba dan diterawang, juga dapat menggunakan alat bantu sinar ultraviolet dan kaca pembesar dan pihaknya juga menghimbau agar warga jangan menyimpan uang palsu atau membelanjakannya kembali serta agar disampaikan kepada yang berwajib untuk ditindak lanjuti.
"Selain sosialisasi hari ini, besok pagi Minggu (21/7) Pukul 07.00 Wita kita juga akan kegiatan serupa di arena Car Free Day (CFD) Lapangan Lambung Mangkurat, di mana diawali dengan senam jantung sehat massal, " katanya.
Baca juga: BI Kalsel tekan inflasi dengan kampanye bijak berbelanja
Sosialisasi ini terbagi dalam tiga materi pokok yakni, keaslian Rupiah yang disampaikan narasumber Agus Riyanto Paruntung, penggantian uang rusak oleh Adi Yahya, dan Gerakan Nasional Non Tunai bersama Nadya Rahmah.
Para peserta mengikuti kegiatan dengan antusias termasuk berinteraksi dalam tanya jawab bersama para narasumber, mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang tentunya akan menunjang kinerja dan usaha masing-masing serta ditambah meriah dengan pemberian banyak doorprize yang dibagikan penyelenggara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kepala Unit Pengelolaan Uang Rupiah BI Kalsel Purwanto, di Kandangan, Sabtu (20/7), mengatakan sosialisasi ini ditujukan bagi kalangan perbankan, bendaharawan, pelaku usaha dan masyarakat umum, sekaligus sarana berbagi informasi.
Baca juga: Rakor TPID se-Kalimantan
"Pentinganya pemahaman tentang ciri-ciri keaslian uang Rupiah untuk mencegah beredarnya Uang Palsu (Upal), karena memang peredaran tersebut bukan marak di kota besar namun menyasar daerah-daerah pinggiran hingga pasar tradisional," katanya, saat membuka sosialisasi bertempat di Hotel Qianna Inn Kandangan.
Baca juga: BI perkuat program klaster pangan di Kalsel
Sosialisasi yang dilakukan memang telah dilakukan di beberapa daerah, dan memang menjadi tugas dari pihaknya untuk memberikan edukasi atau pendidikan untuk masyarakat, agar nantinya juga para peserta sosialisasi dapat menyampaikan kepada yang lain.
Untuk lima jangan, merupakan upaya yang harus dilakukan dalam merawat kondisi dan fungsi uang sebagai alat pembayaran yang sah, jangan diremas, jangan dicoret, jangan dilipat, jangan distapler dan jangan dibasah.
Mengenali uang asli selain dengan tiga D atau diliat, diraba dan diterawang, juga dapat menggunakan alat bantu sinar ultraviolet dan kaca pembesar dan pihaknya juga menghimbau agar warga jangan menyimpan uang palsu atau membelanjakannya kembali serta agar disampaikan kepada yang berwajib untuk ditindak lanjuti.
"Selain sosialisasi hari ini, besok pagi Minggu (21/7) Pukul 07.00 Wita kita juga akan kegiatan serupa di arena Car Free Day (CFD) Lapangan Lambung Mangkurat, di mana diawali dengan senam jantung sehat massal, " katanya.
Baca juga: BI Kalsel tekan inflasi dengan kampanye bijak berbelanja
Sosialisasi ini terbagi dalam tiga materi pokok yakni, keaslian Rupiah yang disampaikan narasumber Agus Riyanto Paruntung, penggantian uang rusak oleh Adi Yahya, dan Gerakan Nasional Non Tunai bersama Nadya Rahmah.
Para peserta mengikuti kegiatan dengan antusias termasuk berinteraksi dalam tanya jawab bersama para narasumber, mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang tentunya akan menunjang kinerja dan usaha masing-masing serta ditambah meriah dengan pemberian banyak doorprize yang dibagikan penyelenggara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019