Pengusaha muda Banua yang sukses di kancah nasional, Mardani H Maming (MHM) berupaya mendorong agar roda perekonomian di Provinsi Kalimantan Selatan tak hanya bidang pertambangan.
Ia menilai, banyak sektor usaha yang bisa terus berkembang di Bumi Lambung Mangkurat, di samping eksplorasi kekayaan perut bumi seperti batubara.
"Investasi pengusaha luar di Kalsel jangan tak melulu soal tambang. Saya mengajak pengusaha luar bisa melirik sektor pariwisata yang potensinya begitu besar di sini," kata Mardani di Banjarmasin, Senin.
Calon Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) inipun terus meyakinkan para pengusaha internasional agar dapat berinvestasi memajukan tempat wisata alam nan indah di Kalsel.
"Sejumlah kabupaten pesisir di Kalsel seperti Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru adalah surganya pantai dan objek wisata alam lainnya," tuturnya. Dia mencontohkan Pantai Angsana yang terletak di Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu yang jaraknya sekitar 200 Km dari Kota Banjarmasin, Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, dikenal dengan keindahan terumbu karang yang dipenuhi biota laut.
Sensasi snorkeling dan diving untuk melihat keindahan bawah lautnya tidak kalah dengan Bunaken di Sulawesi Utara ataupun Raja Ampat di Papua Barat.
Kemudian Pulau Samber Gelap di Kotabaru, wisatawan dapat menikmati sensasi menyelam yang menyenangkan serta berjemur di pantai pasir putihnya sekaligus berenang dan memancing. Bahkan yang istimewa, ada konservasi penyu bersisik.
"Investor luar bisa masuk untuk mendukung peningkatan pariwisata di daerah ini misalnya membangun segala fasilitas penginapan yang nyaman dan sarana tranportasi untuk akses yang lebih mudah. Tentu saja dengan menggandeng pengusaha daerah, sehingga kawan-kawan di daerah juga semakin berkembang karena bekerja sama dengan pengusaha yang sudah matang," paparnya. Karena menurut Mardani, sinkronisasi antara pengusaha daerah, nasional dan internasional yang berkesinambungan diyakini tidak ada dampak sosialnya di kemudian hari.
Dalam visi misinya agar HIPMI dapat mengorbitkan pengusaha-pengusaha daerah melangkah maju ke level lebih tinggi, yakni di nasional, Mardani memang berkomitmen membuka peluang dan akses yang sama bagi pengusaha lokal dapat berkembang.
Sedangkan terkait pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Mardani melihat program deposito dari pemerintah daerah dan kredit dari bank bisa terus digaungkan.
"UMKM harus tetap diyakinkan sama pemerintah. Jika dulu ada program pinjaman UMKM dari 12 persen menjadi 7 persen. Saya menawarkan kepada pemerintah kabupaten dan sudah saya sampaikan ke presiden bahwa setiap kepala daerah dapat memberikan deposito kepada bank, misalnya Rp 20 miliar," jelasnya.
Bahkan, Mardani meyakini, bukan hanya 7 persen, namun bunga bisa nol persen apabila disubsidikan antara deposito pemerintah daerah dan bunga kredit dari bank.
"Juga kenapa kita memakai tangan bank, biasanya UMKM kalau bantuan langsung pemerintah dia tidak mau mengembalikan karena terbiasa kalau bantuan pemerintah sudah lewat saja. Tapi kalau melalui tangan bank jaminan deposito pemerintah, maka pengusaha UMKM akan terdidik untuk mengembalikan modalnya, sehingga kita betul-betul membina pengusaha mulai dari modal kecil menjadi pengusaha besar," pungkasnya. Setelah berkeliling ke 13 provinsi dalam rangka silaturahmi sebagai calon Ketua Umum BPP HIPMI, Mardani H Maming akhirnya "pulang kampung" untuk menyerap aspirasi Badan Pengurus Daerah (BPD HIPMI) Kalimantan Selatan.
Mardani hadir di acara Rapat kerja daerah (Rakerda) BPD HIPMI Kalsel yang berlangsung di Ballroom Best Western Kindai Hotel, Senin (8/7) siang.
Mantan Bupati Tanah Bumbu dua periode ini akan bertarung di Munas Hipmi XVI pada September 2019 mendatang. Mendapatkan nomor urut 4 dalam pencabutan nomor urut calon Ketua Umum BPP HIPMI periode 2019-2022, dia bersaing dengan kandidat lainnya, yakni Bagas Adhadirga nomor urut 1, Ajib Hamdani nomor urut 2, dan Akbar Buchari nomor urut 3.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Ia menilai, banyak sektor usaha yang bisa terus berkembang di Bumi Lambung Mangkurat, di samping eksplorasi kekayaan perut bumi seperti batubara.
"Investasi pengusaha luar di Kalsel jangan tak melulu soal tambang. Saya mengajak pengusaha luar bisa melirik sektor pariwisata yang potensinya begitu besar di sini," kata Mardani di Banjarmasin, Senin.
Calon Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) inipun terus meyakinkan para pengusaha internasional agar dapat berinvestasi memajukan tempat wisata alam nan indah di Kalsel.
"Sejumlah kabupaten pesisir di Kalsel seperti Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru adalah surganya pantai dan objek wisata alam lainnya," tuturnya. Dia mencontohkan Pantai Angsana yang terletak di Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu yang jaraknya sekitar 200 Km dari Kota Banjarmasin, Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, dikenal dengan keindahan terumbu karang yang dipenuhi biota laut.
Sensasi snorkeling dan diving untuk melihat keindahan bawah lautnya tidak kalah dengan Bunaken di Sulawesi Utara ataupun Raja Ampat di Papua Barat.
Kemudian Pulau Samber Gelap di Kotabaru, wisatawan dapat menikmati sensasi menyelam yang menyenangkan serta berjemur di pantai pasir putihnya sekaligus berenang dan memancing. Bahkan yang istimewa, ada konservasi penyu bersisik.
"Investor luar bisa masuk untuk mendukung peningkatan pariwisata di daerah ini misalnya membangun segala fasilitas penginapan yang nyaman dan sarana tranportasi untuk akses yang lebih mudah. Tentu saja dengan menggandeng pengusaha daerah, sehingga kawan-kawan di daerah juga semakin berkembang karena bekerja sama dengan pengusaha yang sudah matang," paparnya. Karena menurut Mardani, sinkronisasi antara pengusaha daerah, nasional dan internasional yang berkesinambungan diyakini tidak ada dampak sosialnya di kemudian hari.
Dalam visi misinya agar HIPMI dapat mengorbitkan pengusaha-pengusaha daerah melangkah maju ke level lebih tinggi, yakni di nasional, Mardani memang berkomitmen membuka peluang dan akses yang sama bagi pengusaha lokal dapat berkembang.
Sedangkan terkait pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Mardani melihat program deposito dari pemerintah daerah dan kredit dari bank bisa terus digaungkan.
"UMKM harus tetap diyakinkan sama pemerintah. Jika dulu ada program pinjaman UMKM dari 12 persen menjadi 7 persen. Saya menawarkan kepada pemerintah kabupaten dan sudah saya sampaikan ke presiden bahwa setiap kepala daerah dapat memberikan deposito kepada bank, misalnya Rp 20 miliar," jelasnya.
Bahkan, Mardani meyakini, bukan hanya 7 persen, namun bunga bisa nol persen apabila disubsidikan antara deposito pemerintah daerah dan bunga kredit dari bank.
"Juga kenapa kita memakai tangan bank, biasanya UMKM kalau bantuan langsung pemerintah dia tidak mau mengembalikan karena terbiasa kalau bantuan pemerintah sudah lewat saja. Tapi kalau melalui tangan bank jaminan deposito pemerintah, maka pengusaha UMKM akan terdidik untuk mengembalikan modalnya, sehingga kita betul-betul membina pengusaha mulai dari modal kecil menjadi pengusaha besar," pungkasnya. Setelah berkeliling ke 13 provinsi dalam rangka silaturahmi sebagai calon Ketua Umum BPP HIPMI, Mardani H Maming akhirnya "pulang kampung" untuk menyerap aspirasi Badan Pengurus Daerah (BPD HIPMI) Kalimantan Selatan.
Mardani hadir di acara Rapat kerja daerah (Rakerda) BPD HIPMI Kalsel yang berlangsung di Ballroom Best Western Kindai Hotel, Senin (8/7) siang.
Mantan Bupati Tanah Bumbu dua periode ini akan bertarung di Munas Hipmi XVI pada September 2019 mendatang. Mendapatkan nomor urut 4 dalam pencabutan nomor urut calon Ketua Umum BPP HIPMI periode 2019-2022, dia bersaing dengan kandidat lainnya, yakni Bagas Adhadirga nomor urut 1, Ajib Hamdani nomor urut 2, dan Akbar Buchari nomor urut 3.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019