Majunya Mardani H Maming (MHM) dalam kandidat calon Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) disambut gembira banyak kalangan di Kalimantan Selatan. 

Bagi mereka yang mengenal betul sosok Mardani, tentu sangat berharap putra daerah Banua Kalsel itu bisa terpilih dan menakhodai HIPMI untuk tiga tahun kedepan.

Seperti yang diungkapkan Sri Hidayah. Wanita yang kerap menjadi Project Event beberapa kegiatan yang digelar Mardani dalam rangka mencetak pengusaha muda di daerah ini mengaku mendapat banyak telepon dan WhatsApp Messenger (WA) yang intinya mendoakan agar Mardani bisa terpilih.

"Anak muda di Kalsel sangat berharap beliau yang naik. Di WA saya sangat banyak yang mendoakan dan mudah-mudahan beliau jadi. Karena selama ini kepedulian Mardani sangat besar terhadap wirausaha baru serta pelaku ekonomi kreatif dan diharapkan akan lebih lagi perhatiannya jika memimpin HIPMI," kata Sri di Banjarmasin, Jumat.

Sri sendiri mengenal sosok Mardani sejak diminta mengembangkan potensi penenun "Sarung Tenun Pagatan", yakni kain tradisional masyarakat Bugis Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan pada tahun 2013 silam.

Sejak saat itulah, Sri merasakan sekali kepedulian Mardani terhadap kemajuan potensi ekonomi masyarakat lokal yang bisa meningkatkan kesejahteraan kehidupan warga setempat dengan beragam produk unggulannya.

"Para UKM-UKM yang menjual aneka olahan makanan dan barang seperti souvenir untuk oleh-oleh dan sebagainya juga sangat diperhatikan. Misalnya bidang potensi laut olahan pentol ikan dan makanan frozen food, beliau selalu membantu," ungkap Sri yang merupakan Creative Industry Volunteer dan menjadi Direktur Lembaga Pemerhati Pengembangan Ekonomi Lokal.
Digandengnya Sri yang notabene bukan orang asli Kabupaten Tanah Bumbu untuk membantu peningkatan kapasitas penenun Sarung Tenun Pagatan, menurut Sri sendiri membuktikan Mardani sangat terbuka dengan ide-ide baru dari orang lain, bahkan pihak luar. Sepanjang hal itu berdampak positif, maka Mardani sangat mengapresiasinya tanpa melihat latar belakang orang yang bekerja sama dengannya. 

"Setelah saya ada intervensi baru beliau juga suka dan memberikan rekomendasi penuh ke saya untuk membantu mendampingi penenun dan saya terbantu sekali dengan surat bupati kala itu. Alhasil, Pagatan adalah tempat bermain yang paling indah bagi saya," tutur alumni Social Urban Development Erasmus University Rotterdam, Belanda ini.

Meski kini tak lagi jadi Bupati Tanah Bumbu dan lebih banyak berada di Jakarta dengan segudang kesibukannya, namun perhatian Mardani tak sedikit pun berkurang untuk daerah.

Beberapa program menciptakan wirausaha baru dari kalangan anak muda khususnya, terus berjalan. 
Sri sendiri terlibat dalam gelaran Pasar Rakyat yang dilaksanakan MHM Official. Kemudian "coaching clinic entrepreneur" bertajuk "Micro Youngpreneurs Business Training" untuk pelatihan membantu anak muda mendapatkan wawasan tentang bisnis.

"Ada ratusan wirausaha muda di Kalsel yang telah dibantu beliau. Terakhir, Mardani memberikan bantuan modal untuk wirausaha muda terpilih di 13 kabupaten dan kota. Perhatian beliau juga tinggi untuk organisasi kepemudaan seperti KNPI dan HIPMI Kalsel sendiri," jelas wanita yang mengajar di Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat.
MHM Official sendiri didirikan Mardani untuk menularkan inspirasi bagi anak muda Banua Kalimantan Selatan dan Indonesia pada umumnya agar bisa sukses di bidang yang digeluti sesuai tagline-nya Muda, Hebat, Menginspirasi. 

Menurut Sri, Mardani memang suka sekali melihat anak nuda maju dan mengapresiasi mereka yang memiliki ketertarikan untuk usaha dan memiliki keinginan usahanya maju.

"Mungkin sejarah merintisnya beliau juga seperti itu, sehingga mengingatkan ke diri beliau sendiri. Yang pasti jiwa muda beliau saya lihat masih sangat membara untuk terus maju dan membantu banyak orang untuk berkembang. Dia jadi pioneer mencetak pengusaha muda," tandas Sri.

Di sisi lain, munculnya Mardani berkiprah di kancah nasional dapat memberikan hal baru untuk daerah, sehingga dapat memotivasi anak muda Banua Kalsel agar semangat dapat meraih prestasi serupa.

Karena saat ini, ungkap Sri, berdasarkan lndeks Pembangunan Pemuda, Kalsel deretan terendah di Indonesia karena salah satu indikatornya tidak adanya anak muda daerah ini yang berbicara banyak di tingkat nasional.

Bukti nyata apa yang telah dilakukan Mardani untuk mendongkrak pembangunan kepemudaan juga bisa terlihat dari kepeduliannya terhadap sektor pendidikan yang sangat besar, selain pembukaan lapangan kerja melalui penciptaan para wirausaha-wirausaha baru di kalangan anak muda.

Melalui Yayasan Haji Maming Enam Sembilan yang dibinanya, Mardani menggelontorkan dana yang tak sedikit untuk memberikan bantuan beasiswa mulai tingkat sekolah hingga perguruan tinggi.

"Saya sendiri turut mendapat beasiswa dari Yayasan Haji Maming Enam Sembilan untuk S3 Ilmu Sosial di Universitas Airlangga Surabaya bersama puluhan mahasiswa lainnya asal Kalsel. Beliau memang sangat menghargai orang yang bergerak di bidang pendidikan dan sangat hormat kepada guru dan pendidik," pungkas Sri.
Mardani akan bertarung di Munas Hipmi XVI pada 31 Juli 2019 mendatang. Mendapatkan nomor urut 4 dalam pencabutan nomor urut calon Ketua Umum BPP HIPMI, dia bersaing dengan kandidat lainnya, yakni Bagas Adhadirga nomor urut 1, Ajib Hamdani nomor urut 2, dan Akbar Buchari nomor urut 3.

Pria kelahiran Batulicin, 17 September 1981 itupun mengusung konsep dengan kalimat "Bersama MHM bersinergi membangun ekonomi daerah".

Melalui tagline tersebut, akan dijabarkannya ke dalam visi misi yang pada pripsipnya ingin membangun sinergi HIPMI dengan pemerintah daerah, sehingga pengusaha lokal tidak melulu kalah bersaing dengan pemain besar.

"Dengan regulasi yang disepakati bersama, kita akan berikan peluang dan akses yang sama pula agar pengusaha lokal dapat berkembang, sehingga pada akhirnya, HIPMI dapat mengorbitkan pengusaha-pengusaha daerah melangkah maju ke level lebih tinggi, yakni di nasional," jelas Mardani yang tercatat di rekor MURI sebagai Bupati Termuda se-Indonesia (29 tahun) kala dilantik pada September 2010.

Pemilik dua perusahaan holding PT Maming Enam Sembilan dan PT Batulicin Enam Sembilan inipun sekarang mantap memilih berkarier menjadi pengusaha dan melepas jabatan menterengnya sebagai Bupati Tanah Bumbu pada 2018 lalu ketika memasuki periode kedua memimpin tanah kelahiran yang sangat dicintainya.

Ketika menjadi bupati juga, dia terpilih menduduki posisi strategis dan bergengsi sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) masa bakti 2015-2020 yang kini masih dipegangnya.

Mardani ingin agar HIPMI tetap ada di pengusaha dan tetap menjadi yang terdepan untuk organisasi-organisasi kepengusahaan. Dia berharap jika terpilih, bisa sukses seperti pendahulunya Bahlil Lahadalia yang memimpin HIPMI untuk masa bakti 2015-2018.  

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019