Anggota Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan melakukan sterilisasi kapal laut yang akan berangkat dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dari bahan berbahaya.
"Untuk peningkatan keamanan, kami dibantu Tim Gegana Brimob memastikan tidak ada barang berbahaya di dalam kapal. Jadi, semua diperiksa untuk keselamatan penumpang," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin Bambang Gunawan di Banjarmasin, Jumat.
Kehadiran personel Brimob pun untuk memberikan rasa aman kepada pemudik yang menggunakan jasa angkutan laut. Bagi penumpang yang coba-coba menyelundupkan barang terlarang maupun bahan berbahaya, kata dia, akan berpikir dua kali ketika melihat keberadaan Brimob yang dilengkapi metal detektor dan peralatan canggih lainnya.
"Dengan alat yang dipunyai Brimob, dapat memastikan setiap orang yang akan memasuki area kapal bebas dari benda berbahaya, seperti pistol, bom, dan senjata tajam. Mereka mampu mendeteksi keberadaan logam dalam jarak tertentu," jelas Bambang.
Sementara untuk peningkatan keselamatan penumpang, awak kapal yang dipimpin langsung nakhoda memberikan penjelasan terkait dengan penggunaan alat-alat keselamatan, seperti life jacket (jaket pelampung).
Pada Jumat siang di dalam kapal KM Kumala milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) yang akan berlayar, misalnya, awak kapal melaksanakan prosedur keselamatan saat dalam kondisi darurat tersebut.
"Soal keselamatan kami tidak boleh main-main. Di KM Kumala, misalnya, tersedia life jacket 1.650 buah yang jumlahnya dipastikan lebih banyak dari jumlah penumpang. Ada juga sekoci penyelamat (lifeboat) dan pelampung penolong bentuk cincin (ring life buoys)," timpal Kepala Cabang PT Dharma Lautan Utama Banjarmasin Anton Wahyudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Untuk peningkatan keamanan, kami dibantu Tim Gegana Brimob memastikan tidak ada barang berbahaya di dalam kapal. Jadi, semua diperiksa untuk keselamatan penumpang," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin Bambang Gunawan di Banjarmasin, Jumat.
Kehadiran personel Brimob pun untuk memberikan rasa aman kepada pemudik yang menggunakan jasa angkutan laut. Bagi penumpang yang coba-coba menyelundupkan barang terlarang maupun bahan berbahaya, kata dia, akan berpikir dua kali ketika melihat keberadaan Brimob yang dilengkapi metal detektor dan peralatan canggih lainnya.
"Dengan alat yang dipunyai Brimob, dapat memastikan setiap orang yang akan memasuki area kapal bebas dari benda berbahaya, seperti pistol, bom, dan senjata tajam. Mereka mampu mendeteksi keberadaan logam dalam jarak tertentu," jelas Bambang.
Sementara untuk peningkatan keselamatan penumpang, awak kapal yang dipimpin langsung nakhoda memberikan penjelasan terkait dengan penggunaan alat-alat keselamatan, seperti life jacket (jaket pelampung).
Pada Jumat siang di dalam kapal KM Kumala milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) yang akan berlayar, misalnya, awak kapal melaksanakan prosedur keselamatan saat dalam kondisi darurat tersebut.
"Soal keselamatan kami tidak boleh main-main. Di KM Kumala, misalnya, tersedia life jacket 1.650 buah yang jumlahnya dipastikan lebih banyak dari jumlah penumpang. Ada juga sekoci penyelamat (lifeboat) dan pelampung penolong bentuk cincin (ring life buoys)," timpal Kepala Cabang PT Dharma Lautan Utama Banjarmasin Anton Wahyudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019