Lahan persawahan seluas 810 hektare di desa Pandulangan, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin terancam mengalami kekeringan.

Kepala Desa Pandulangan, Hasan mengatakan, hampir seluruh lahan pertanian di wilayahnya terancam kekeringan, akibat  tidak turun hujan dalam beberapa pekan terakhir, sementara  lahan persawahan di wilayahnya adalah lahan tadah hujan.

"Beberapa hari ini cuaca panas dan tidak ada turun hujan, sehingga lahan persawahan di wilayah kami mengalami kekeringan," ujarnya.

Rusliansyah salah satu petani di Desa Pandulangan merasa khawatir dengan kondisi sawahnya yang mengering dan tanah di sawahnya mulah retak-retak.

"Usia tanam padi kami sudah sekitar 2 bulan, padi sendiri bisa di panen kalau sudah berumur 3 bulan lebih," ujarnya.

Rusli dan petani lainya pun berharap, beberapa hari ke depan sudah turun hujan,  untuk membasahi lahan persawahan mereka dan terhindar dari musibah kekeringan.

"Kami berharap ada bantuan dari pemerintah untuk menghindari hal terburuk," ujarnya.

Kepada Dinas Pertanian, Wagimin di Rantau membenarkan, bahwa area persawahan di beberapa desa mulai mengalami kekeringan.

"Kita sudah melakukan monitoring dan memverifikasi dampak awal kekeringan padi sawah di Desa Timbaan Pandulangan, Sukaramai dan  Sei Bahalang," ujarnya.

Ditambahkan dia, lahan pertanian yang terancam kekeringan saat ini masih tahan dan aman, hanya saja perlu perhatian khusus pemantauan yang efektif dengan perkembangan kondisi alam.

Pewarta: Muhammad Husien Asyari

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019